Nikmati Ipoh, Travelling Sambil Cycling

Kamis, 27 April 2017 - 08:19 WIB
Nikmati Ipoh, Travelling Sambil Cycling
Nikmati Ipoh, Travelling Sambil Cycling
A A A

BERSEPEDA sambil menikmati pemandangan kota yang cantik sudah pasti menjadi hal yang sangat menyenangkan. Itulah yang dirasakan cyclist asal Indonesia, Amanda Cininta, yang baru-baru ini turut serta dalam Gran Fondo New York (GFNY) Malaysia 2017.

Akhir pekan lalu, Minggu (23/4/2017), Amanda Cininta berhasil meraih finisher medal dalam ajang Gran Fondo New York (GFNY) 2017 di Ipoh, Perak, Malaysia. Senyum puas pun terpancar dari wajah perempuan cantik ini. Ia berhasil menuntaskan balapan bersama dengan 475 pembalap sepeda lainnya dari 21 negara, termasuk Indonesia dan Malaysia.

"Medalinya cantik sekali. Warna hijau dengan bentuk bunga raya (hibiscus), bunga Kebangsaan Malaysia. Medali diberikan kepada semua finisher, bukan hanya juara kategori," ungkapnya dengan senang.

Lomba ini dimulai pada pukul 07.30 waktu Malaysia dan dilepas secara langsung oleh para pejabat pemerintah setempat, di antaranya, Perak’s Executive Councilor of Human Resource, Youth and Sports, YB Datuk Shahrul Zaman Yahya, didampingi oleh Director General of Tourism Malaysia, YBhg, Datuk Seri Mirza Mohammad Taiyab, Chairman of GFNY Malaysia, Mr. Md. Salleh Huddin Abu Hanifah. Amanda menjadi salah satu peserta dari Indonesia. Ia bersaing dengan para bikers lainnya yang datang dari berbagai negara, di antaranya, Amerika Serikat, Meksiko, Inggris, Skotlandia, Irlandia, Prancis, Italia, Iran, India, Brunai Darussalam, Singapura, dan Malaysia.

Kategori Medium
Ada dua kategori dalam lomba ini, yaitu kategori Medium Fondo dengan jarak 80 km dan kategori Full Fondo sejauh 160 km. Amanda berhasil mengikuti kategori Medium Fondo. Berbagai persiapan pun ia lakukan sebelum berangkat ke Ipoh. Salah satunya dengan berlatih di race area, Sentul, Jawa Barat.

"Persiapan satu bulan. Kurang ideal memang. Makanya saya tukar dari Full Gran Fondo turun ke Medium Fondo. Long endurance ride weekdays dan tanjakan di weekends. Kalau hujan latihan indoor menggunakan trainer, sepeda statis,"cerita perempuan berusia 29 tahun ini.

Rute yang ia lalui pun tak berat dan tajam, sehingga cyclist pemula bisa menikmati race yang dilalui. "Buat cyclist pemula, pasti enjoy menempuh distance yang medium 80 km, tapi buat yang experienced rider juga pasti cukup tantangannya untuk yang Full Fondo 160 km dengan rolling hills yang ada," tuturnya.

Travelling sambil mengikuti lomba balap sepeda seperti ini memang sangat mengesankan baginya karena ia bisa menjalani hobi sekaligus memanjakan mata dan telinga dengan pemandangan yang indah. "Sangat seneng. Happy banget. Kota Ipoh sangat cantik. Semakin siang, cuacanya semakin panas, tapi pas saya sudah selesai. It’s very good. I’m very happy with my first experience," tuturnya senang.

Tidak heran jika Amanda dan para cyclist lainnya yang datang dari luar Malaysia mengaku terpesona oleh pemandangan alam dan penataan kota Ipoh yang cantik. "Pemandangannya bagus. Limestone (gunung kapur) dan bukit-bukit penuh pepohonan, tapi di tengah-tengah kota. Udaranya bersih walaupun siang cukup terik," kata perempuan yang mengendarai sepeda roadbike Focus jenis Cayo ini.

Ikut GFNY Lombok

Cycling, saat ini, tidak hanya diminati kaum pria, tetapi juga kaum wanita. Bahkan berbagai kalangan dan usia. Itulah sebabnya Gran Fondo New York yang awalnya digelar di Amerika, kini, sudah merambah ke berbagai Negara. Bahkan tahun ini saja, balapan sepeda ini akan digelar di 14 negara, termasuk Malaysia dan Indonesia.

Amanda memastikan dirinya akan ikut ambil bagian dalam International Cycling Marathon di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Ajang ini akan digelar untuk kedua kalinya pada 5 September 2017 mendatang. Perempuan yang mulai menekuni olahraga sepeda sejak dua tahun lalu ini bertekad untuk mengulang kesuksesannya di GFNY Malaysia.

GFNY Malaysia 2017

Destination Perak, salah satu penyelenggara GFNY Malaysia 2017, bangga dengan terselenggaranya event internasional ini. Dan ini merupakan sebuah catatan sejarah bagi Malaysia yang dengan gemilang bisa menggelar balap sepeda bergengsi, sehingga berdampak positif bagi sektor pariwisata.

"Kami merasa bangga karena telah mampu mengadakan acara bertaraf internasional. Kami juga sangat bergembira karena GFNY 2017 berlangsung dengan lancar tanpa ada rintangan yang berarti. Terima kasih kepada semua pemihak yang telah mensuport jalannya GFNY 2017 baik dari Pemerintah, para sponsor maupun media dalam dan luar negeri," kata Abd Raheem Mohamad, Managing Director & CEO Destination Perak.

Selain memiliki tata kota dan pemandangan alam yang cantik, Ipoh juga memiliki beragam lokasi wisata peninggalan sejarah. Itulah sebabnya ibu kota Perak ini masuk dalam daftar UNESCO dan Lonely Planet sebagai kota warisan sejarah dunia. "Kami harap dengan kecantikan dan keunikan kota Ipoh para bikers akan datang kembali ke Ipoh untuk berlibur," harapnya.

Malaysia memastikan akan kembali mengelar event ini pada tahun 2018 mendatang. "Kami memastikan akan kembali mengadakan acara ini pada April tahun depan. Saat ini, kami sudah mulai melakukan berbagai promosi dan tahun depan kami harapkan peserta bertambah menjadi 1200 bikers," jelasnya.

GFNY 2017 merupakan rangkaian yang digelar dalam Ipoh Cycle Festival (ICF) 2017 yang berlangsung sejak tanggal 23 hingga 30 April 2017. ICF diklaim sebagai pesta olahraga sepeda terbesar di Asia tahun ini. (Yaomi)
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6346 seconds (0.1#10.140)