Obat Antidepresan & Anticemas Elxion 10 Diluncurkan

Jum'at, 19 Mei 2017 - 12:20 WIB
Obat Antidepresan & Anticemas Elxion 10 Diluncurkan
Obat Antidepresan & Anticemas Elxion 10 Diluncurkan
A A A
JAKARTA - Berdasarkan data World Health Organization (WHO) depresi merupakan salah satu gangguan mental yang kerap terjadi di seluruh dunia dengan lebih dari 300 juta orang dari segala usia. Jumlah ini pun mengalami peningkatan hingga 18% antara tahun 2005 hingga 2015.

Namun kurangnya dukungan terhadap orang-orang yang mengalami gangguan mental, ditambah dengan ketakutan akan adanya stigma, membuat banyak pasien terkendala mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan untuk hidup sehat dan produktif.

Berdasarkan fakta ini, PT. Mersifarma TM menghadirkan obat antidepresan dan anticemas, Elxion 10 (Escitalopram). Escitalopram merupakan salah satu oba-obatan yang termasuk di dalam golongan SSRI (selective serotonin reuptake inhibitor) yang kerap digunakan untuk terapi depresi.

"Dibandingkan golongan antidepresan SSRI lainnya, Elxion bekerja lebih cepat. Memiliki aseptabilitas yang tinggi dan memiliki efikasi sebagai anticemas," papar Direktur Utama RSJ Dharmawangsa, Dr. Richard Budiman SpKJ(K) saat jumpa pers, di kawasan Kuningan, Jakarta, Kamis (18/5/2017).

Dijelaskan Dr Richard, Elxion bekerja dengan cara yang unik. Di mana obat ini bekerja pada primary site di jalur penghambatan proses reuptake serotonin serta berkaitan pada allosteric site.

"Elxion direkomendasikan untuk semua jenis gangguan ansietas seperti panic disorder, social anxiety disorder, obsesive compulsive disorder, generalised anxiety disorder, post traumatic stress disorder," jelasnya.

Obat ini juga diklaim bisa membantu terapi cemas yang selama ini menggunakan obat-obatan golongan benzodiazepine yang bisa menyebabkan ketergantungan pada pemakainya. Sementara untuk efek samping, Elxion memiliki risiko yang lebih kecil.

"Efek samping obat depresan itu pusing dan mual. Tapi kalau Elxion lebih kecil resikonya. Awalnya muncul efek sampingnya, tapi dilanjutin aja. Karena memang efek samping itu muncul duluan sampe satu minggu. Setelah itu baru ada perubahan," kata dia.

Hadirnya obat ini pun diharapkan bisa menambah pilihan dokter dalam memberikan terapi pada pasien, khususnya pada kasus depresi dan cemas. "Obat ini bisa menjadi pilihan bagi pasien-pasien depresi dan cemas. Namun harus dikonsumsi sesuai resep dokter dengan dosis disesuaikan usianya," pungkasnya.
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4873 seconds (0.1#10.140)