Cara Menghindari Dokter Gadungan Agar Tidak Tertipu saat Berobat di Rumah Sakit
loading...
Kasus dokter gadungan pria bernama Susanto membuat orang menjadi takut berobat ke rumah sakit. Namun, ada cara yang bisa Anda dilakukan agar tidak tertipu. Foto/YouTube Partai Perindo
A
A
A
JAKARTA - Kasus dokter gadungan pria bernama Susanto belakangan ini membuat banyak orang menjadi takut berobat ke rumah sakit. Namun, ada cara yang bisa Anda dilakukan agar tidak tertipu.
Menanggapi isu tersebut, Bacaleg DPR RI Dapil Sumatera Utara III Partai Perindo Dokter Sortaman Saragih, M.A.R.S. mengungkapkan sejumlah tips sederhana untuk menghindari praktik dokter gadungan.
"Saat bertemu di ruang praktik, sebaiknya berkenalan terlebih dahulu dengan dokternya. Jangan sekadar siap untuk diperiksa atau diberi penanganan medis," kata Sortaman Saragih dalam Podcast Aksi Nyata dikutip dari kanal YouTube Partai Perindo , Kamis (28/9/2023).
"Tidak ada salahnya menanyakan track record si dokter. Seperti sudah berapa lama dia praktik di sana, sebelum jadi dokter sekolah di mana," sambungnya.
Meski sekilas terdengar seperti basa-basi belaka, pertanyaan tersebut sebetulnya dapat membantu pasien menilai apakah si dokter memiliki kredibilitas, atau yang bersangkutan terindikasi dokter gadungan.
Selain itu, pasien juga harus pro aktif bertanya kepada pihak administrasi rumah sakit. Pasalnya, pihak administrasi inilah yang memiliki data lengkap dari dokter-dokter yang sedang membuka praktik.
"Tanya langsung kepada administrasi, dokter itu resmi atau gadungan. Langsung to the point saja, tidak perlu ragu. Kalau dokternya resmi dan memiliki Surat Izin Praktik (SIP), mereka akan dengan senang hati kok menjelaskan," jelas Sortaman Saragih.
"Kalau cara ini dilakukan setiap pasien, pihak RS dan klinik-klinik tentu akan semakin aware, dan melengkapi dokumen-dokumen resmi. Secara tidak langsung, mereka qkwn memakai dokter yang sah," tandasnya.
Sebagai informasi, beberapa waktu lalu publik sempat digegerkan dengan kasus dokter gadungan yang dilakukan oleh seorang pria lulusan SMA bernama Susanto. Dia melalukan tindakan penipuan terhadap PT Pelindo Husada Citra (PHC) sejak Mei 2023 hingga Juni 2023.
Akibat aksinya itu, Susanto dilaporkan telah merugikan berbagai pihak. Kini dia dituntut empat tahun penjara.
Menanggapi isu tersebut, Bacaleg DPR RI Dapil Sumatera Utara III Partai Perindo Dokter Sortaman Saragih, M.A.R.S. mengungkapkan sejumlah tips sederhana untuk menghindari praktik dokter gadungan.
"Saat bertemu di ruang praktik, sebaiknya berkenalan terlebih dahulu dengan dokternya. Jangan sekadar siap untuk diperiksa atau diberi penanganan medis," kata Sortaman Saragih dalam Podcast Aksi Nyata dikutip dari kanal YouTube Partai Perindo , Kamis (28/9/2023).
"Tidak ada salahnya menanyakan track record si dokter. Seperti sudah berapa lama dia praktik di sana, sebelum jadi dokter sekolah di mana," sambungnya.
Meski sekilas terdengar seperti basa-basi belaka, pertanyaan tersebut sebetulnya dapat membantu pasien menilai apakah si dokter memiliki kredibilitas, atau yang bersangkutan terindikasi dokter gadungan.
Selain itu, pasien juga harus pro aktif bertanya kepada pihak administrasi rumah sakit. Pasalnya, pihak administrasi inilah yang memiliki data lengkap dari dokter-dokter yang sedang membuka praktik.
"Tanya langsung kepada administrasi, dokter itu resmi atau gadungan. Langsung to the point saja, tidak perlu ragu. Kalau dokternya resmi dan memiliki Surat Izin Praktik (SIP), mereka akan dengan senang hati kok menjelaskan," jelas Sortaman Saragih.
"Kalau cara ini dilakukan setiap pasien, pihak RS dan klinik-klinik tentu akan semakin aware, dan melengkapi dokumen-dokumen resmi. Secara tidak langsung, mereka qkwn memakai dokter yang sah," tandasnya.
Sebagai informasi, beberapa waktu lalu publik sempat digegerkan dengan kasus dokter gadungan yang dilakukan oleh seorang pria lulusan SMA bernama Susanto. Dia melalukan tindakan penipuan terhadap PT Pelindo Husada Citra (PHC) sejak Mei 2023 hingga Juni 2023.
Akibat aksinya itu, Susanto dilaporkan telah merugikan berbagai pihak. Kini dia dituntut empat tahun penjara.
(dra)
Lihat Juga :
