Oktoberfest, Mabuk-mabukan yang Dilindungi Pemerintah

Minggu, 08 Oktober 2023 - 13:29 WIB
loading...
Oktoberfest, Mabuk-mabukan yang Dilindungi Pemerintah
Banyak wisata menarik di Jerman. Salah satunya Oktoberfest, pesta rakyat yang ditunggu tunggu warga Jerman, dan juga turis dunia. Foto/ istimewa.
A A A
SETENGAH jam kami hanya berputar putar dari satu tenda ke tenda lainnya. Setiap ada sisa kursi kosong, ketika kami dekati, selalu dijawab sudah terisi. Saya sudah hampir mau balik ke kota dan minum bir di sebuah kafe di sana. Tapi, Nafiseh, tuan rumah saya di Munich, tidak menyerah. Nafiseh terus mencari meja kosong, dari satu tenda ke tenda lainnya. Bertanya ke setiap jengkal meja yang terlihat kosong. Namun, itu tadi, semua besetz, terisi, booked dan lain lainnya.

Kami berdua akhirnya mendarat di Biergarten Paulaner, teras tenda terbesar kedua di Oktoberfest 2023. Itu pun harus berhimpitan dengan grup sebelumnya.

Sebelah saya seorang laki laki muda, mengaku bernama Kevin. Misling, produk blasteran, ibu Filipina, bapak Jerman. „Dari Hannover,“ katanya. Ada satu laki laki muda dan dua perempuan sebaya mereka yang semeja dengan kami. Mereka berkostum Bavaria. Lelaki bercelana pendek dari kulit, dua perempuan muda mengenakan Drindl, kebayanya Jerman.

Tidak mudah mendapatkan meja ketika petang tiba di Oktoberfest. Selama 16 hari pesta bir terbesar sejagad itu, pengunjung tercatat meroket sampai 7,2 juta jiwa. Jangankan tempat duduk, untuk masuk ke lokasi saja, kami harus berhimpitan.

Sebagian besar pengunjung dari Munchen, namun tidak sedikit yang datang jauh seperti Kevin. Hannover adalah wilayah Jerman di sebelah utara.

Turis juga melimpah, salah satunya seperti kami. Nafiseh lahir dan besar di Iran. Saya datang dari Lucerne, Swiss Tengah. Dan juga banyak turis internasional lainnya. Amerika, Australia dan belahan dunia lainnya. Itulah Oktoberfest, pesta rakyat yang ditunggu tunggu warga Jerman, dan juga turis dunia.

Pesta dengan ukuran XXXL. Satu gelas bir, yang biasanya hanya setengah liter di cafe cafe seantero Jerman, di Oktoberfest wajib berisi 1 liter. Waiternya juga perkasa. Verena Angermeier, misalnya. Meski hanya setinggi 159 cm, karyawan di sebuah perusahaan IT ini, mampu mengantar 30 kg bir dalam 13 gelas kepada konsumennya. „Latihan dulu, baru bisa,“ katanya.

1 gelas bir beratnya 1,3 kg, sementara isinya, 1 liter bir, setara 1 kg. Satu kali putaran, Verena bisa mengangkat 13 gelas ke meja konsumennya. Dalam 16 hari itu, tercatat 6,5 juta liter terjual ke publik Oktoberfest 2023.

Saya sendiri tidak mampu mengangkat satu gelas dengan 1 liter bir di dalamnya dengan satu tangan. Marjam pun demikian. „Belum biasa,“ kata Kevin. Tapi kami tertawa ketika ujung gelas itu menyentuh bibir. „Sensasinya rasakan, juga atmosfernya disini,“ imbuh Kevin.

Salah satu sensasi itu bernama keramah tamahan. Masyarakat Jerman yang biasanya cenderung tertutup, kaku dan kurang ramah, menjadi sebaliknya. Kami gampang akrab, seperti sudah kenal lama. Begitu kami mengangkat gelas bir, mereka langsung menyambut dengan gelasnya masing masing. Zum Wohl, selamat minum. Selamat mabuk.

Terlihat banyak mereka yang sudah sempoyongan, lalu muntah. Atau bahkan harus mendapatkan pertolongan medis. Tidak sedikit yang sampai berkelahi. Pelecehan seksual juga tidak bisa dipandang sebelah mata disini. „Sudah biasa itu,“ kata wanita muda di ujung meja.

Kami pulang sebelum mabuk berat. Syukurlah pembayaran hanya lewat cash. Segala macam kartu, tidak diterima disini. Jika boleh dengan kartu, bisa jadi kami, karena terlalu mabuk, tidak bisa pulang kembali ke rumah.
(tdy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1196 seconds (0.1#10.140)