Siaga Akan Ancaman Penyakit, Lifebuoy Punya Cara Jitu untuk Biasakan Anak Cuci Tangan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Rutin cuci tangan dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan. Dengan memastikan tangan tetap dalam keadaan bersih, bisa mencegah kuman dan bakteri masuk dalam tubuh. Di Hari Cuci Tangan Sedunia pada 15 Oktober, tahun ini Lifebuoy rayakan bersama anak-anak Indonesia dengan cara yang seru dan tidak membosankan.
Lifebuoy menggelar acara edukasi mengenai pentingnya Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di lima momen penting. Diantaranya saat sebelum makan, setelah bermain, setelah batuk atau bersin, setelah dari toilet, dan setelah bepergian. Menariknya, acara ini dikemas dengan kreatif dan menyenangkan untuk anak, yaitu dengan ajakan bermain.
Tidak hanya itu, Lifebuoy menghadirkan sebuah playground berupa kastil interaktif yang mengajak anak-anak bermain sambil berpetualang melawan kuman melalui beberapa tantangan seru di Cilandak Town Square pada 14-15 Oktober 2023.
Head of Skin Cleansing Unilever Indonesia Erfan Hidayat mengatakan, berdasarkan data UNICEF, hanya 50 persen penduduk Indonesia berusia di atas 10 tahun yang melakukan CTPS di 5 Momen Penting.
“Di tengah berbagai ancaman penyakit, khususnya yang mengintai anak, Lifebuoy sahabat keluarga dalam memberikan perlindungan dari kuman dan menjaga agar anak tidak mudah jatuh sakit, terus melakukan edukasi kebiasaan CTPS secara berkelanjutan sejak 2004, salah satunya di Hari Cuci Tangan Sedunia yang kami peringati tiap tahunnya,” katanya.
Acara ini juga didukung oleh Kementerian Kesehatan RI dan sejumlah komunitas ibu yang digelar di Cilandak Town Square, ini merupakan bagian dari kampanye SIAGA (Siap Amankan KeluarGA) sebagai bentuk komitmen Lifebuoy untuk melindungi, mengedukasi, dan memfasilitasi keluarga Indonesia agar terhindar dari berbagai risiko penyakit.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dalam sambutannya yang diwakili oleh Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI drg Widyawati mengatakan, peringatan Hari Cuci Tangan Sedunia merupakan momentum merayakan kebiasaan sederhana yang memiliki dampak luar biasa pada kesehatan dan kehidupan. Dia juga turut memberikan apresiasi pada Unilever Indonesia atas kontribusinya mendukung upaya memutus rantai penularan penyakit.
"Kementerian Kesehatan mengapresiasi Unilever Indonesia yang telah berkontribusi aktif dalam berbagai program berkelanjutan untuk mendukung upaya memutus rantai penularan penyakit melalui berbagai kegiatan seperti kampanye, penggerakan, dan penyediaan sarana prasarana pendukung perilaku cuci tangan pakai sabun kepada masyarakat Indonesia,” ucapnya.
Pernyataan tersebut sejalan dengan penjelasan dari seorang pakar penyakit infeksi dan tropis anak, Prof. Dr. dr Hinky Hindra Irawan Satari, Sp.A (K), M. TropPaed. Dia menjelaskan, bahwa di Indonesia ada banyak infeksi penyakit menular yang belum sepenuhnya tertanggulangi, terutama yang menyerang anak-anak. Misalnya, jumlah kasus diare pada anak yang tercatat masih sekitar 9,8 persen dan menjadi penyebab kematian anak tertinggi kedua setelah pneumonia.
“Selain itu, Indonesia adalah salah satu negara hotspot yang berisiko tinggi terhadap kemunculan penyakit infeksi baru, sehingga kita harus waspada terhadap potensi penyakit menular di masa mendatang. Di tengah fakta ini, menurut teori Swiss Cheese Model for Infectious Disease, CTPS adalah langkah pertama untuk melindungi diri dari ancaman penyakit infeksi, setelah vaksin,” tutur Hinky.
Erfan menambahkan, terkait hal tersebut, Lifebuoy telah menyoroti kebiasaan mencuci tangan pakai sabun yang mulai menurun pasca pandemi Covid-19. Adanya kejenuhan untuk terus melakukannya, membuat masyarakat terutama anak-anak menjadi rentan sakit akibat infeksi atau penyakit yang sebenarnya dapat dicegah.
“Kami percaya bahwa siaga lebih baik daripada mengobati. Oleh karena itu, di Hari Cuci Tangan Sedunia 2023 kali ini, Lifebuoy mendorong urgensi CTPS di 5 Momen Penting melalui kebiasaan yang dekat dengan keseharian anak, yaitu bermain,” ujarnya.
Lifebuoy mengajak anak bermain dalam memberikan edukasi CTPS di 5 Momen Penting. (Foto: dok Lifebuoy)
Langkah yang diambil oleh Lifebuoy untuk mengajak anak bermain dalam memberikan edukasi CTPS di 5 Momen Penting ini didukung dengan pendapat Psikolog Anak dan Keluarga Irma Gustiani Andriani, S.Psi, M.Psi.
“Bermain dapat menunjang perkembangan optimal anak, baik secara fisik maupun sosial emosi. Dengan bermain, anak akan mendapatkan banyak cara dan kesempatan untuk belajar, dan membantu mengembangkan daya pikir kritis, manajemen waktu, kolaborasi, serta pemahaman akan konsekuensi dan risiko, sehingga sangat tepat dijadikan sebagai sarana untuk menanamkan kebiasaan baiksejakdini," ucap Irma.
Selain itu, kampanye ini juga dihadiri oleh Nagita Slavina, Raffi Ahmad dan Rayyanza, Lifebuoy juga memperkenalkan empat board game yang dapat membantu mengatasi kejenuhan saat melakukan CTPS. Dengan begitu, edukasi mencuci tangan pakai sabun lebih mengasyikkan dan menjadi bagian dari permainan sehari-hari.
(Foto: dok Lifebuoy)
Terdapat empat board game yang membantu anak mengatasi kejenuhan melakukan CTPS dengan membuat edukasi yang dikemas dalam bentuk yang mengasyikkan saat melakukan cuci tangan pakai sabun dan menjadi bagian dari permainan.
Nantinya, board game ini akan didistribusikan secara gratis ke lebih dari 1.000 Sekolah Dasar yang terlibat di dalam Program Sekolah Sehat Unilever Indonesia untuk mendorong perubahan perilaku CTPS di 5 Momen Penting di Sekolah.
Selain permainan yang dilakukan secara langsung, Lifebuoy juga melihat bahwa saat ini tren bermain telah mengarah ke ranah digital. Kini 89,3 persen anak Indonesia menggunakan ponsel atau gadget, dan 75,34 persen menggunakannya untuk hiburan, termasuk bermain game online.
Menanggapi tren tersebut, Lifebuoy turut menghadirkan tokoh Non-Player Character (NPC) LIFEBUOY di salah satu game online yang paling digemari anak Indonesia, yaitu Roblox. Di dalam game ini, NPC Lifebuoy siap berinteraksi dengan para pemain untuk mengingatkan mereka melakukan CTPS di 5 Momen Penting.
Keseluruhan kegiatan dan fasilitas yang dihadirkan di Hari Cuci Tangan Sedunia 2023 ini merupakan bagian dari kampanye SIAGA (SIap Amankan KeluarGA) yang terdiri dari tiga pilar utama:
1. SIAGA Melindungi: Komitmen Lifebuoy untuk melahirkan rangkaian inovasi produk yang dapat secara efektif melindungi keluarga Indonesia dari kuman. Inovasi yang terbaru adalah Lifebuoy dengan Multivitamin yang 100 persen lebih kuat melawan kuman berbahaya
2. SIAGA Mengedukasi: Lifebuoy secara konsisten menyebarluaskan edukasi mengenai pentingnya CTPS di 5 Momen Penting melalui berbagai program, termasuk peringatan “Hari Cuci Tangan Sedunia” setiap tahunnya
3. SIAGA Memfasilitasi: Menyediakan berbagai fasilitas yang mendekatkan masyarakat pada akses informasi dan layanan kesehatan
“Semoga melalui rangkaian aktivitas dan permainan seru dari Lifebuoy dapat mendorong anak-anak menjadi agen perubahan untuk menerapkan CTPS di 5 Momen Penting. Ke depannya, Lifebuoy akan terus menggencarkan kampanye SIAGA melalui berbagai program dan fasilitas yang akan membantu keluarga Indonesia terhindar dari berbagai risiko penyakit, karena siaga lebih baik daripada mengobati,” tutur Erfan.
Lifebuoy menggelar acara edukasi mengenai pentingnya Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di lima momen penting. Diantaranya saat sebelum makan, setelah bermain, setelah batuk atau bersin, setelah dari toilet, dan setelah bepergian. Menariknya, acara ini dikemas dengan kreatif dan menyenangkan untuk anak, yaitu dengan ajakan bermain.
Tidak hanya itu, Lifebuoy menghadirkan sebuah playground berupa kastil interaktif yang mengajak anak-anak bermain sambil berpetualang melawan kuman melalui beberapa tantangan seru di Cilandak Town Square pada 14-15 Oktober 2023.
Head of Skin Cleansing Unilever Indonesia Erfan Hidayat mengatakan, berdasarkan data UNICEF, hanya 50 persen penduduk Indonesia berusia di atas 10 tahun yang melakukan CTPS di 5 Momen Penting.
“Di tengah berbagai ancaman penyakit, khususnya yang mengintai anak, Lifebuoy sahabat keluarga dalam memberikan perlindungan dari kuman dan menjaga agar anak tidak mudah jatuh sakit, terus melakukan edukasi kebiasaan CTPS secara berkelanjutan sejak 2004, salah satunya di Hari Cuci Tangan Sedunia yang kami peringati tiap tahunnya,” katanya.
Acara ini juga didukung oleh Kementerian Kesehatan RI dan sejumlah komunitas ibu yang digelar di Cilandak Town Square, ini merupakan bagian dari kampanye SIAGA (Siap Amankan KeluarGA) sebagai bentuk komitmen Lifebuoy untuk melindungi, mengedukasi, dan memfasilitasi keluarga Indonesia agar terhindar dari berbagai risiko penyakit.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dalam sambutannya yang diwakili oleh Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI drg Widyawati mengatakan, peringatan Hari Cuci Tangan Sedunia merupakan momentum merayakan kebiasaan sederhana yang memiliki dampak luar biasa pada kesehatan dan kehidupan. Dia juga turut memberikan apresiasi pada Unilever Indonesia atas kontribusinya mendukung upaya memutus rantai penularan penyakit.
"Kementerian Kesehatan mengapresiasi Unilever Indonesia yang telah berkontribusi aktif dalam berbagai program berkelanjutan untuk mendukung upaya memutus rantai penularan penyakit melalui berbagai kegiatan seperti kampanye, penggerakan, dan penyediaan sarana prasarana pendukung perilaku cuci tangan pakai sabun kepada masyarakat Indonesia,” ucapnya.
Pernyataan tersebut sejalan dengan penjelasan dari seorang pakar penyakit infeksi dan tropis anak, Prof. Dr. dr Hinky Hindra Irawan Satari, Sp.A (K), M. TropPaed. Dia menjelaskan, bahwa di Indonesia ada banyak infeksi penyakit menular yang belum sepenuhnya tertanggulangi, terutama yang menyerang anak-anak. Misalnya, jumlah kasus diare pada anak yang tercatat masih sekitar 9,8 persen dan menjadi penyebab kematian anak tertinggi kedua setelah pneumonia.
“Selain itu, Indonesia adalah salah satu negara hotspot yang berisiko tinggi terhadap kemunculan penyakit infeksi baru, sehingga kita harus waspada terhadap potensi penyakit menular di masa mendatang. Di tengah fakta ini, menurut teori Swiss Cheese Model for Infectious Disease, CTPS adalah langkah pertama untuk melindungi diri dari ancaman penyakit infeksi, setelah vaksin,” tutur Hinky.
Erfan menambahkan, terkait hal tersebut, Lifebuoy telah menyoroti kebiasaan mencuci tangan pakai sabun yang mulai menurun pasca pandemi Covid-19. Adanya kejenuhan untuk terus melakukannya, membuat masyarakat terutama anak-anak menjadi rentan sakit akibat infeksi atau penyakit yang sebenarnya dapat dicegah.
“Kami percaya bahwa siaga lebih baik daripada mengobati. Oleh karena itu, di Hari Cuci Tangan Sedunia 2023 kali ini, Lifebuoy mendorong urgensi CTPS di 5 Momen Penting melalui kebiasaan yang dekat dengan keseharian anak, yaitu bermain,” ujarnya.
Lifebuoy mengajak anak bermain dalam memberikan edukasi CTPS di 5 Momen Penting. (Foto: dok Lifebuoy)
Langkah yang diambil oleh Lifebuoy untuk mengajak anak bermain dalam memberikan edukasi CTPS di 5 Momen Penting ini didukung dengan pendapat Psikolog Anak dan Keluarga Irma Gustiani Andriani, S.Psi, M.Psi.
“Bermain dapat menunjang perkembangan optimal anak, baik secara fisik maupun sosial emosi. Dengan bermain, anak akan mendapatkan banyak cara dan kesempatan untuk belajar, dan membantu mengembangkan daya pikir kritis, manajemen waktu, kolaborasi, serta pemahaman akan konsekuensi dan risiko, sehingga sangat tepat dijadikan sebagai sarana untuk menanamkan kebiasaan baiksejakdini," ucap Irma.
Selain itu, kampanye ini juga dihadiri oleh Nagita Slavina, Raffi Ahmad dan Rayyanza, Lifebuoy juga memperkenalkan empat board game yang dapat membantu mengatasi kejenuhan saat melakukan CTPS. Dengan begitu, edukasi mencuci tangan pakai sabun lebih mengasyikkan dan menjadi bagian dari permainan sehari-hari.
(Foto: dok Lifebuoy)
Terdapat empat board game yang membantu anak mengatasi kejenuhan melakukan CTPS dengan membuat edukasi yang dikemas dalam bentuk yang mengasyikkan saat melakukan cuci tangan pakai sabun dan menjadi bagian dari permainan.
Nantinya, board game ini akan didistribusikan secara gratis ke lebih dari 1.000 Sekolah Dasar yang terlibat di dalam Program Sekolah Sehat Unilever Indonesia untuk mendorong perubahan perilaku CTPS di 5 Momen Penting di Sekolah.
Selain permainan yang dilakukan secara langsung, Lifebuoy juga melihat bahwa saat ini tren bermain telah mengarah ke ranah digital. Kini 89,3 persen anak Indonesia menggunakan ponsel atau gadget, dan 75,34 persen menggunakannya untuk hiburan, termasuk bermain game online.
Menanggapi tren tersebut, Lifebuoy turut menghadirkan tokoh Non-Player Character (NPC) LIFEBUOY di salah satu game online yang paling digemari anak Indonesia, yaitu Roblox. Di dalam game ini, NPC Lifebuoy siap berinteraksi dengan para pemain untuk mengingatkan mereka melakukan CTPS di 5 Momen Penting.
Keseluruhan kegiatan dan fasilitas yang dihadirkan di Hari Cuci Tangan Sedunia 2023 ini merupakan bagian dari kampanye SIAGA (SIap Amankan KeluarGA) yang terdiri dari tiga pilar utama:
1. SIAGA Melindungi: Komitmen Lifebuoy untuk melahirkan rangkaian inovasi produk yang dapat secara efektif melindungi keluarga Indonesia dari kuman. Inovasi yang terbaru adalah Lifebuoy dengan Multivitamin yang 100 persen lebih kuat melawan kuman berbahaya
2. SIAGA Mengedukasi: Lifebuoy secara konsisten menyebarluaskan edukasi mengenai pentingnya CTPS di 5 Momen Penting melalui berbagai program, termasuk peringatan “Hari Cuci Tangan Sedunia” setiap tahunnya
3. SIAGA Memfasilitasi: Menyediakan berbagai fasilitas yang mendekatkan masyarakat pada akses informasi dan layanan kesehatan
“Semoga melalui rangkaian aktivitas dan permainan seru dari Lifebuoy dapat mendorong anak-anak menjadi agen perubahan untuk menerapkan CTPS di 5 Momen Penting. Ke depannya, Lifebuoy akan terus menggencarkan kampanye SIAGA melalui berbagai program dan fasilitas yang akan membantu keluarga Indonesia terhindar dari berbagai risiko penyakit, karena siaga lebih baik daripada mengobati,” tutur Erfan.
(bga)