7 Tempat Wisata Bersejarah yang Menarik di Indonesia

Rabu, 16 Agustus 2017 - 18:54 WIB
7 Tempat Wisata Bersejarah yang Menarik di Indonesia
7 Tempat Wisata Bersejarah yang Menarik di Indonesia
A A A
JAKARTA - Menyambut kemerdekaan Indonesia, sudah saatnya kita tunjukkan rasa bangga dan cinta kita terhadap negeri ini. Salah satunya dengan mengunjungi objek wisata bersejarah di Indonesia.

Tiap objek memiliki spot menarik bagi kamu para penggemar fotografi ponsel. Hitung-hitung, sekalian memperkenalkan kekayaan sejarah dan budaya Indonesia kepada pengguna Instagram di seluruh dunia.

Mengutip Traveloka, tujuh tempat wisata sejarah yang bagus di Indonesia:

1. Kota tua
Liburan ke Jakarta, tidak lengkap rasanya jika kamu belum menginjakkan kaki ke kawasan kota tua yang terletak di Jakarta Barat dan Utara. Pasalnya, kawasan klasik ini menyimpan banyak cerita masa lampau di setiap sudutnya.

Sebut saja Museum Fatahillah, yang dulunya adalah kantor pemerintahan VOC, menyimpan 25.000 koleksi sejarah, di antaranya prasasti, meriam, patung dewa-dewi, koleksi mebel antik, gerabah, dan keramik. Selain itu, ada pula Pelabuhan Sunda Kelapa, pelabuhan historis di Jakarta yang sudah ada sebelum kota Jakarta berdiri. Eksistensi Pelabuhan Sunda Kelapa berjalan dari masa ke masa, mulai dari era Kerajaan Pajajaran, kedatangan Portugis, kekuasaan Kerajaan Demak, hingga penjajahan Belanda.

2. Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat, Bandung
Beralih ke Kota kembang, Bandung. Salah satu tempat bersejarah di sini yang fotogenik untuk halaman Instagram-mu adalah Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat atau yang juga dikenal dengan Monju (Monumen Perjuangan).

Berada tepat di sisi utara Gedung Sate Bandung, monumen ini memiliki arsitektur megah dan modern. Pada siang hari, dominasi warna putih selaras dengan birunya langit membuat hasil fotomu begitu indah. Sedangkan saat malam hari, lampu tembak dengan cahaya warna-warni menyoroti monumen ini hingga membuat hasil fotomu tampak lebih hidup dan beda.

Tapi tahukah kamu bahwa desain arsitektur monumen ini terinspirasi dari bambu runcing? Ya, bentuk Monju menggambarkan perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah dengan bambu runcing. Tak hanya itu, terdapat pula diorama pahatan di dinding yang menceritakan kronologi perjuangan rakyat Jabar dalam melawan penjajah.

3. Istana Maimun, Medan
Bagi kamu yang ingin mengabadikan bangunan yang memiliki unsur Melayu, Spanyol, India, dan Italia, maka Istana Maimun di Medan wajib untuk kamu kunjungi. Sebab, bangunan bersejarah peninggalan Kesultanan Deli ini punya keunikan dari segi desain bangunan.

Dibangun pada tahun 1888 oleh arsitek berkebangsaan Eropa, istana ini didominasi warna kuning, yang menjadi warna kebesaran bangsa Melayu. Bicara soal rupa istana, bangunan ini tampak mengadaptasi gaya Mughal, sebuah model arsitektur bernuansa Islam dari Persia yang lalu dipopulerkan oleh Kerajaan Mughal di India, lewat fasad besar beratap lengkung menyerupai kubah. Namun, bila dilihat lebih teliti, kamu akan menemukan nuansa Islami ala Turki lewat pola-pola geometri yang menjadi unsur utama istana tersebut, serta warna-warni cerah yang menghiasi interiornya.

Di sini, kamu pun masih bisa melihat koleksi yang dipajang di ruang pertemuan, seperti foto-foto keluarga sultan, perabot rumah tangga Belanda kuno, dan berbagai jenis senjata. Selain itu, istana ini juga masih menyimpan meriam buntung yang memiliki legenda tersendiri, di mana masyarakat Medan menyebut meriam ini dengan sebutan meriam puntung. Sudah terbayang betapa serunya menjelajahi tiap sudut Istana Maimun, mengambil potret dari tiap ornamen unik di sana.

4. Museum Angkut, Malang
Berbeda dengan museum pada umumnya, Museum Angkut bisa memperkaya pengetahuanmu dengan cara yang lebih menyenangkan, apalagi bagi para penggemar otomotif! Jika pada umumnya museum menawarkan benda-benda seperti prasasti, senjata perang, dan peninggalan sejarah zaman dulu, Museum Angkut ini justru menghadirkan berbagai kendaraan tua maupun modern, yang tentu menambah wawasanmu tentang sejarah otomotif, khususnya di Indonesia.

Sebut saja Zona Batavia, salah satu area yang terdapat di museum ini, di mana kamu bisa menemukan berbagai kendaraan yang dipakai masyarakat Indonesia, dari zaman penjajahan hingga sekarang. Sepeda onthel, bajaj, bemo, dan mobil presiden zaman dulu, dengan mudah bisa kamu temukan di sini. Selain menambah pengetahuan, objek-objek ini juga bisa kamu abadikan dengan smartphone andalanmu. Apalagi dengan latar belakang yang tak kalah vintageseolah-olah membuatmu kembali ke masa lalu dengan mesin waktu.

5. Hotel Majapahit Surabaya
Hotel Majapahit Surabaya adalah hotel bintang empat yang kaya akan sejarah perjuangan Indonesia melawan penjajah pada tahun 1945. Pada saat itu, terjadi perobekan bendera Belanda di puncak hotel tersebut.

Untuk urusan foto, Hotel Majapahit menawarkan berbagai pojok menarik yang bisa kamu abadikan. Dari luar saja, kamu bisa mengabadikan teknik foto bulbatau cahaya yang berpendar dengan latar belakang hotel. Masuk ke dalam, kamu bisa mengabadikan taman yang terletak di tengah-tengah hotel. Setelah itu, coba mampir ke restoran hotel, di mana kamu bisa menemukan unsur “tempoe doeloe” khas era perjuangan.

6. Kerajaan Mataram, Kotagede, Yogyakarta
Kotagede selalu punya cerita di setiap sudutnya. Tak hanya memperkaya wawasan sejarah Kerajaan Mataram Islam yang pernah berjaya di Pulau Jawa, kamu juga bisa melihat dari dekat kehidupan lokal beserta kearifan masyarakat kota Jogja yang masih kental.

7.Benteng Fort Rotterdam Makassar
Saat mengunjungi kota Makassar, sempatkan sedikit waktumu untuk mengunjungi Fort Rotterdam, yang letaknya tepat di tengah kota ini. Fort Rotterdam adalah benteng peninggalan Kerajaan Gowa-Gorontalo. Uniknya, jika dilihat dari atas, struktur bangunan ini mirip dengan seekor penyu. Hal ini bukan tanpa sebab. Sesuai filosofi yang diadopsi oleh Kerajaan Gowa, yaitu layaknya penyu yang dapat hidup di darat maupun laut, maka begitu pula Kerajaan Gowa harus berjaya di dua alam tersebut.

Di dalam Fort Rotterdam terdapat beberapa ruangan tahanan atau penjara yang salah satunya merupakan tempat penahanan Pangeran Diponegoro dan gereja yang dibangun pada zaman penjajahan Belanda. Tak hanya itu, terdapat juga Museum La Galigo yang menyimpan 5.000 koleksi sejarah dan prasejarah, seperti keramik, naskah, serta etnografi yang terdiri dari berbagai kesenian khas suku Bugis, Mandar, Toraja, dan Makassar.
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3423 seconds (0.1#10.140)