K-Link Memperbesar Target Pasar Wanita

BANDUNG - Dengan dibukanya Rumah Cantik Ladies Beauty Club (LBC) yang berlokasi di Jalan Karawitan, Kota Bandung, Jawa Barat, pada Minggu (27/8), perusahaan multilevel marketing (MLM) K-Link Indonesia makin mengukuhkan diri sebagai MLM besar yang memberi kontribusi nyata bagi kemajuan dan kemandirian ekonomi wanita Indonesia.

“Rumah Cantik ini diperuntukkan bagi wanita member K-Link maupun bukan untuk terus meningkatkan kompetensi diri mereka,” ujar Radzi Saleh, Presiden Direktur K-Link Indonesia, dalam peluncuran Rumah Cantik LBC.

Selain itu pembukaan Rumah Cantik LBC mempresentasikan fokus bisnis K-Link ke depan, yaitu: mengembangkan target pasar wanita dengan produk-produk kecantikan dan kesehatan untuk wanita, lini bisnis syariah, dan penguatan pemasaran melalui online.

Rumah Cantik LBC di Bandung merupakan yang pertama dibuka oleh K-Link Indonesia. Radzi Saleh menuturkan ini akan menjadi proyek percontohan bagi.

“Setelah Rumah Cantik di Bandung, dalam waktu dekat kami akan membuka Rumah Cantik di Jakarta, Yogyakarta, dan Medan,” terang Radzi.

Radzi mengatakan, besaran investasi untuk Rumah Cantik mencapai Rp2 miliar. Ia juga menekankanmemberK-Link untuk selalu memegang integritas dalam berbisnis.

“Salah satu pandangan miring masyarakat kepada bisnis MLM adalah karena orang MLM gemar melebih-lebihkan dalam berpromosi. Salah satu kunci keberhasilan K Link menjadi besar adalah tampil apa adanya. Tidak muluk-muluk,” ujar Radzi.

Dr Nia Farahdiba Daulay, selaku pimpinan Rumah Cantik LBC Bandung memaparkan, Rumah Cantik menjadi tempat bagi member K-Link untuk mengembangkan diri. Tidak hanya terkait dengan kesehatan dan kecantikan, tapi juga pelatihan dan pemberdayaan bisnis.

“Bentuk kegiatannya tak terbatas pada pengembangan member wanita, tapi latihan pembuatan kue, masak memasak, menangani anak-anak berkebutuhan khusus dan seminar-seminar,” terang Nila.

Jumlah member wanita K-Link di Bandung memang paling banyak dan paling aktif. Itulah sebabnya Rumah Cantik LBC K Link pertama kali diluncurkan di Bandung.

“Bandung juga memiliki potensi yang sangat besar untuk digarap jadi lebih besar lagi,” ujarnya.