Duo Harpis Muda Aluna dan Alya Raih Distinction Award di Kompetisi Harpa Internasional

Senin, 30 Oktober 2023 - 23:23 WIB
loading...
Duo Harpis Muda Aluna...
Aluna Kinanti (tiga dari kiri) dan Alya Bianti (dua dari kiri) berhasil memenangkan penghargaan Distinction Award dari ajang kompetisi harpa Rave Harps International di Singapura beberapa waktu lalu. Foto/Rave Harps
A A A
JAKARTA - Nama Aluna Kinanti (16) dan Alya Bianti (13) menjadi perbincangan setelah berhasil memenangkan penghargaan Distinction Award dari ajang kompetisi harpa chamber Rave Harps International yang berlangsung di Yong Siew Toh Conservatory Concert Hall, National University of Singapore, beberapa waktu lalu.

Atas pencapaian ini, Aluna dan Alya bisa membawa pulang Gold Medal untuk Indonesia.

Alya mengaku sangat kaget saat namanya bersama Aluna diumumkan sebagai pemenang.

“Aku sangat terkejut dan sejujurnya tidak menyangka bisa membawa Distinction Award pulang ke Tanah Air," ujar Alya.

“Alhamdulillah, pengalaman yang tidak terlupakan dan aku sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari kompetisi ini,” timpal Aluna.

Saat ini, Aluna dan Alya tercatat sebagai siswa SMP dan SMA Al-Izhar Pondok Labu, Jakarta Selatan. Mereka sudah menekuni harpa selama lebih dari empat tahun di bawah bimbingan Heidi Awuy School of Harp.

Ajang musik harpa internasional Rave Harps International Prestige Award sendiri dimulai sejak 2018. Tahun 2023 merupakan ajang yang diselenggarakan untuk keenam kali, yang digelar sejak Juli 2023.

Penyelenggara kompetisi harpa internasional, Rave Harps, menyatakan bahwa tujuan diselenggarakan ajang Prestige Award ini adalah demi menanamkan kecintaan untuk tampil pada musisi muda yang sedang tumbuh jiwa seninya.

"Melalui ajang ini, para peserta bisa mendapatkan kritikan membangun untuk tampil lebih baik lagi. Selain itu acara ini juga menjadi wadah pertemanan, bertukar pengetahuan antara harpis-harpis internasional," terangnya.

Untuk mengikuti ajang Prestige Award ini para harpis telah terlebih dulu dipilih oleh Heidi Awuy School of Harp. Aluna dan Alya dipilih menjadi tim peserta yang dikirimkan untuk perlombaan tersebut.

Alya menjelaskan, untuk persiapan mengikuti lomba, dirinya berlatih dengan dibimbing oleh Heidi Awuy selama lebih dari empat bulan.

"Persiapan dilakukan jauh hari untuk mendapatkan hasil maksimal saat lomba," katanya.

Walaupun panitia menyediakan fasilitas pendukung bagi peserta untuk berlatih sebelum acara penjurian, kesempatan tersebut sangat terbatas hanya selama setengah jam. Karena itu persiapan matang mutlak dilakukan.

Tiba saat penjurian, Aluna dan Alya melantunkan permainan harpa dengan repertoar “Sailing Down The River” yang dikomposisikan oleh Skaila Kanga dan “The Twa Bonnie Maidens”, sebuah lagu tradisional Skotlandia yang diaransemen oleh Sue Richards.

Permainan harpa yang juga ditonton publik itu berhasil memukau panel juri mancanegara asal Inggris dan Hong Kong pada kategori Lever - Youth Open. Pada kategori tersebut tidak ada batasan usia sehingga harpis sampai dengan usia dewasa pun dapat ikut di kategori yang sama.

Selain dari Indonesia dan Singapura, peserta pada kategori ini antara lain adalah harpis dari China, Hong Kong, New Zealand, Thailand, serta Taiwan.

Ajang kompetisi harpa internasional Prestige Award bukan acara yang pertama kali dihadiri oleh Aluna dan Alya. Pada tahun sebelumnya kedua harpis berbakat ini juga mengikuti International Harp Festival yang dihadiri oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura, Suryopratomo, sebagai bentuk dukungan terhadap festival tersebut.

Lalu, apa manfaatnya mengikuti ajang kompetisi harpa internasional semacam ini bagi seniman musik muda seperti mereka?

“Tentunya menambah motivasi melihat harpis dari berbagai negara dan berbagai usia, jadi ingin terus lebih baik lagi,” kata Aluna.
(tsa)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0579 seconds (0.1#10.140)