Pisau Gigi Hiu Berusia 7.000 Tahun Ditemukan di Sulawesi, Digunakan untuk Perang dan Ritual

Selasa, 31 Oktober 2023 - 17:12 WIB
loading...
Pisau Gigi Hiu Berusia 7.000 Tahun Ditemukan di Sulawesi, Digunakan untuk Perang dan Ritual
Tim arkeolog Indonesia Australia menemukan dua artefak unik dan mematikan berupa pisau terbuat dari gigi hiu macan. Foto/Live Science
A A A
JAKARTA - Tim arkeolog Indonesia Australia menemukan dua artefak unik dan mematikan berupa pisau terbuat dari gigi hiu macan. Pisau bergigi hiu berusia 7.000 tahun ditemukan saat penggalian di barat daya Pulau Sulawesi.

Temuan-temuan ini, dilaporkan dalam jurnal Antiquity, adalah salah satu bukti arkeologis paling awal secara global mengenai penggunaan gigi hiu dalam senjata komposit. Sampai saat ini, bilah gigi hiu tertua yang ditemukan berusia kurang dari 5.000 tahun.

Tim arkeolog menggunakan kombinasi analisis ilmiah, reproduksi eksperimental, dan observasi komunitas, menentukan bahwa dua gigi hiu yang dimodifikasi tersebut pernah dipasang pada gagang sebagai bilahnya. Kemungkinan besar mereka digunakan dalam ritual atau peperangan.



“Kedua spesimen tersebut ditemukan dalam konteks arkeologi yang dikaitkan dengan budaya Toalean. Mereka dikenal sebagai masyarakat pencari makan misterius yang hidup di barat daya Sulawesi sekitar 8.000 tahun yang lalu,” tulis laman Live Science, Selasa (31/10/2023).

Gigi hiu tersebut berukuran serupa dan berasal dari hiu macan (Galeocerda cuvier) yang panjangnya 2 meter. Kedua giginya berlubang.
Pisau Gigi Hiu Berusia 7.000 Tahun Ditemukan di Sulawesi, Digunakan untuk Perang dan Ritual


Sebuah gigi lengkap, ditemukan di situs gua Leang Panninge, memiliki dua lubang yang dibor hingga ke akarnya. Lubang lainnya ditemukan di gua bernama Leang Bulu' Sipong 1, memiliki satu lubang, meskipun sudah pecah dan kemungkinan besar awalnya juga memiliki dua lubang.

Pemeriksaan mikroskopis diketahui gigi tersebut pernah dipasang erat pada pegangan menggunakan benang nabati dan bahan seperti lem. Perekat yang digunakan merupakan kombinasi bahan mineral, tumbuhan dan hewan.



Metode penempelan yang sama juga terlihat pada bilah gigi hiu modern yang digunakan oleh budaya di seluruh Pasifik. Pemeriksaan pada tepi setiap gigi menunjukkan digunakan untuk menusuk, memotong, dan mengikis daging dan tulang.

Meskipun sisa-sisa ini secara dangkal menunjukkan bahwa masyarakat Toalean menggunakan pisau bergigi hiu sebagai alat pemotongan sehari-hari. Data etnografis (pengamatan komunitas terkini), arkeologi dan eksperimen menunjukkan sebaliknya.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2348 seconds (0.1#10.140)