Sensitif Gejala Abrasi Gigi

Selasa, 03 Oktober 2017 - 00:12 WIB
Sensitif Gejala Abrasi Gigi
Sensitif Gejala Abrasi Gigi
A A A
JAKARTA - Berdasarkan data, 45% masyarakat Indonesia cenderung merasakan gigi ngilu saat mengonsumsi makanan dan minuman dingin, panas, manis, atau asam.

Rasa ngilu yang tajam ini merupakan gejala umum pada gigi sensitif dan sering terjadi ketika mengonsumsi jenis makanan dan minuman tersebut. Hal ini merupakan gejala abrasi gigi, yaitu keadaan gigi mengalami pengikisan dan pengausan secara mekanis.

Ironisnya, 52% masyarakat Indonesia tidak menyadari bahwa mereka menderita gigi sensitif yang terkadang memberikan sensasi tidak nyaman ketika menikmati makanan dan minuman.

Sensivitas gigi adalah suatu kondisi yang dapat berkembang dari waktu ke waktu dan dapat terjadi pada usia berapa pun, walau umumnya ditemukan pada orang berusia antara 20 dan 50 tahun.

“Masalah gigi sensitif dapat ditangani lebih awal menggunakan pasta gigi desensitasi dua kali sehari. Saya merekomendasikan pasien untuk menggunakan pasta gigi desensititasi dalam mengelola gigi sensitif pada tahap awal,” ungkap drg Hardini Dyah Astuti Sp Periode, owner dan Main Director Divine Dental Clinic Jakarta.

Meski begitu, dia selalu mengingatkan pasien untuk tetap berkonsultasi dengan dokter gigi apabila kondisi yang dikeluhkan masih terasa lebih dari 14 hari guna mengetahui penyebab utama gigi sensitif yang dialami.

Masalah gigi sensitif dapat disebabkan kesalahan perawatan gigi, seperti menyikat gigi terlalu sering dan berlebihan sehingga membentuk lubang kecil dan mengakibatkan bagian dentin (dalam gigi yang lebih lembut) mendapat paparan dari luar.

Lebih jauh, gigi sensitif bisa menjadi pertanda bahwa pasien menderita karies atau gigi berlubang. Kesalahan dalam merawat gigi berlubang dapat menyebabkan infeksi pada gusi atau rahang yang nyeri, pembengkakan, dan risiko menyebar ke area lain, seperti kepala dan leher pada kasus yang berat. Pemilihan bulu sikat gigi yang tidak tepat atau berbahan keras ternyata juga bisa menyebabkan abrasi gigi.

Walaupun kita tidak menyikat gigi dengan tekanan yang kuat, bulu sikat yang terlalu keras akan memicu proses abrasi pada gigi. Abrasi gigi juga disebabkan kesalahan dalam menyikat gigi. Hal ini terjadi ketika kita tidak menyikat gigi dengan merata atau alur yang salah.

Menyikat terlalu lama pada satu bagian gigi saja juga akan menambah kemungkinan terjadinya abrasi gigi. Alur menyikat gigi idealnya menyikat dari gusi menuju gigi sehingga mencegah gusi turun (yang akhirnya akan menyebabkan rasa ngilu pada gigi). Penekanan yang terlalu kuat saat menyikat gigi, selembut apa pun bulu sikat pada sikat gigi, tetap akan percuma apabila kita menyikat gigi dengan tekanan yang keras dan kuat.

Rutinitas ini hampir pasti akan memunculkan gejala abrasi gigi. Guna menghindari risiko abrasi, pilihlah sikat gigi berbulu lembut. Pastikan cara menyikat gigi sudah tepat, yakni dengan tekanan sedang dan mengikuti arah dari gusi menuju gigi. Ganti sikat gigi setiap tiga bulan sekali atau saat bulu sikat sudah mengembang.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7443 seconds (0.1#10.140)