; ?>/images/googleplay.png){kind=small}
Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Makanan Lokal Jadi Pilihan Terbaik di Tengah Isu Boikot, Ada Steak Buatan Yogyakarta
loading...
Salah satu makanan lokal yang banyak di mention netizen Indonesia diberbagai media sosial sebagai produk makanan yang direkomendasikan adalah steak ala Yogyakarta. Foto/ ist.
A
A
A
JAKARTA - Penyerangan Israel terhadap rakyat Palestina yang terjadi belakangan berpngaruh pada produk makanan.
Di X atau sebelumnya bernama Twitter pun marak isu boikot produk Israel. Ini membuat banyak orang akhirnya melirik makanan lokal dan yang ternyata tidak kalah dengan kudapan mancanegara.
Salah satu makanan lokal yang banyak di mention netizen Indonesia diberbagai media sosial sebagai produk makanan yang direkomendasikan adalah Waroeng Steak & Shake, di mana didirikan oleh pasangan suami istri Jody dan Aniek dari Yogyakarta.
Kudapan ini dimiliki sepenuhnya oleh orang Indonesia, meski menu yang dihadirkan ala Barat. Namanya menjadi trending karena merakyat. Ini dilihat dari harganya yang terjangkau untuk ukuran makanan steak.
Restoran dengan tagline Steaknya Indonesia ini sudah memiliki 99 cabang yang berada di 29 kota di Indonesia.
“Seluruh cabang kami kelola sendiri tanpa franchice atau waralaba. Kami juga melibatkan suplier-suplier lokal untuk mensupport bahan baku,” ujar Rinto Dirut PT Waroeng Steak Indonesia.
Dalam penggunaan SDM, 100 menggunakan pekerja lokal, baik yang berada di management maupun outlet.
Di X atau sebelumnya bernama Twitter pun marak isu boikot produk Israel. Ini membuat banyak orang akhirnya melirik makanan lokal dan yang ternyata tidak kalah dengan kudapan mancanegara.
Salah satu makanan lokal yang banyak di mention netizen Indonesia diberbagai media sosial sebagai produk makanan yang direkomendasikan adalah Waroeng Steak & Shake, di mana didirikan oleh pasangan suami istri Jody dan Aniek dari Yogyakarta.
Kudapan ini dimiliki sepenuhnya oleh orang Indonesia, meski menu yang dihadirkan ala Barat. Namanya menjadi trending karena merakyat. Ini dilihat dari harganya yang terjangkau untuk ukuran makanan steak.
Restoran dengan tagline Steaknya Indonesia ini sudah memiliki 99 cabang yang berada di 29 kota di Indonesia.
“Seluruh cabang kami kelola sendiri tanpa franchice atau waralaba. Kami juga melibatkan suplier-suplier lokal untuk mensupport bahan baku,” ujar Rinto Dirut PT Waroeng Steak Indonesia.
Dalam penggunaan SDM, 100 menggunakan pekerja lokal, baik yang berada di management maupun outlet.
(tdy)
Explore More