Review Film Wonder

Jum'at, 08 Desember 2017 - 19:34 WIB
Review Film Wonder
Review Film Wonder
A A A
JAKARTA - Terlahir dalam kondisi fisik tak sempurna sering kali membuat seseorang minder dan menarik diri dari lingkungan sekitar. Tapi, dukungan dan pendidikan mental dari keluarga bisa membuat orang itu tetap percaya diri meski menghadapi banya tekanan dari lingkungan.

Ini pula yang terjadi pada diri August “Auggie” Pullman (Jacob Tremblay) di film Wonder. Terlahir dengan wajah yang tidak sempurna, Auggie menghabiskan masa kecilnya hanya bersama keluarganya, yaitu Nate—ayahnya (Owen Wilson), Isabel—ibunya (Julia Roberts), Via—kakaknya (Izabela Vidovic) dan Daisy, anjing keluarga mereka. Dia pun tidak bersekolah di sekolah umum dan menjalani homeschooling untuk mendapatkan pendidikan.

Tapi, ketika Auggie naik kelas 5, keluarganya memutuskan bahwa sudah saatnya Auggie masuk sekolah umum. Bukan perkara mudah bagi Auggie karena ini adalah kali pertamanya dia akan bertemu banyak orang dan berkomunikasi dengan mereka.

Beruntung, Nate, Isabel dan Via senantiasa memberikan semangat dan dukungan kepada Auggie agar dia tidak malu dengan kondisinya. Awal sekolah, dia diperkenalkan kepada Julian (Bryce Gheisar), Charlotte (Ellie McKinnon) dan Jack Will (Noah Jupe). Dari ketiga orang itu, hanya Jack Will yang awalnya ramah padanya. Sementara, Julian beserta teman-temannya lebih suka merundung (bully) Auggie.

Auggie menjalani hari-hari awal di sekolahnya tanpa teman. Dia makan siang sendirian sementara teman-temannya yang lain makan bersama sampai suatu hari Jack Will menemaninya makan. Persahabatan pun tumbuh di antara kedua anak tersebut.

Sayang, persahabatan itu tidak langgeng. Suatu hari, Auggie mendengar ucapan Jack Will yang menyakiti hatinya. Dia pun tidak mau lagi berteman dengan Jack dan memilih sendirian.

Jack yang tidak menyadari kesalahannya pun sedih karena dia tidak bisa lagi berteman dengan Auggie. Dia pun mencari cara agar bisa kembali berteman dengan Auggie karena menurutnya Auggie itu anak yang keren meskipun memiliki kekurangan.

Kesempatan datang ketika Julian menyebut Auggie aneh. Jack langsung menyerang Julian dan memukulinya. Jack yang bersekolah dengan beasiswa kemudian menyurati kepala sekolah, Pak Tushman (Mandy Pattinkin).

Wonder mengisahkan tentang perjuangan para tokohnya untuk tetap menjalani hidup dengan baik. Masing-masing punya masalah yang harus dihadapi tanpa harus banyak drama dan melibatkan orang lain.

Wonder juga memperlihatkan bahwa ketidaksempurnaan tidak menghalangi orang untuk bisa menunjukkan kemampuan yang mungkin tidak dimiliki orang yang lahir dengan bentuk fisik lebih sempurna dari dia. Kondisi itu juga bukan alasan bagi seseorang untuk minder dan tidak mau maju.

Banyak adegan di film ini yang bakal menyentuh siapa pun yang menontonnya. Meski begitu, tak jarang, Auggie bisa mengajak penonton tertawa dengan tingkah polah dan juga kata-katanya. Secara keseluruhan, film ini enak dinikmati, meski ada beberapa cerita yang sepertinya melompat.

Akting memukau para bintang yang terlibat di film ini membuat Wonder yang berdurasi 1 jam 53 menit ini sangat bisa dinikmati. Orang akan dibuat terhanyut dalam aliran ceritanya yang ringan tapi sangat sarat makna.

Ada salah satu adegan di dalam kelas ketika Pak Browne (Daveed Diggs) mengatakan prinsip pertama adalah jika harus memilih antara menjadi benar atau menjadi baik, maka pilihlah untuk menjadi baik. Ungkapan ini menjadi semacam tagline untuk film ini.

Film yang diangkat dari novel karya RJ Palacio dan disutradarai Stephen Chbosky ini sudah bisa disaksikan di bioskop kesayangan Anda. Jika Anda mencari tontonan drama tanpa drama yang menye-menye, Wonder adalah jawabannya. Selamat menonton!
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4137 seconds (0.1#10.140)