Susah Sinyal, Ketika Ibu dan Anak Kehilangan Sinyal Ikatan

Sabtu, 16 Desember 2017 - 03:30 WIB
Susah Sinyal, Ketika Ibu dan Anak Kehilangan Sinyal Ikatan
Susah Sinyal, Ketika Ibu dan Anak Kehilangan Sinyal Ikatan
A A A
JAKARTA - Dalam sebuah keluarga, tidak jarang ditemukan suatu hubungan keluarga yang berjalan kurang harmonis. Kesibukan yang dialami oleh seorang ibu, kerap membuat waktu untuk anaknya terbengkalai. Bahkan, lantaran tuntutan profesionalisme, seorang ibu kadang memilih menginap di kantor daripada pulang ke rumah, menemui anaknya, ketika pekerjaan mulai menumpuk.

Gambaran tersebut seperti yang tertuang dalam film garapan sutradara muda Ernest Prakarsa, Susah Sinyal. Dalam film berdurasi 110 menit itu, sang sutradara seakan-akan ingin menunjukan bahwa Susah Sinyal tidak melulu terjadi dalam hal alat telekomunikasi saja. Kondisi tersebut, juga bisa terjadi pada ruang lingkup keluarga.

Meskipun secara garis keluarga memiliki hubungan yang sangat dekat, namun nyatanya tidak sedikit orang tua dengan anak, suami dan istri, serta antar saudara, mengalami Susah Sinyal. Alhasil, waktu untuk berkomunikasi di antara anggota keluarga pun terganggu.

Ellen Tirtoatmodjo (Adinia Wirasti), seorang ibu Kiara Tirtoatmodjo (Aurora Ribero), yang terpaksa harus bekerja keras untuk menjaga kelangsungan anak dan ibunya seorang diri. Kenyataan tersebut lantaran Ellen adalah orang tua tunggal bagi Kiara, setelah berpisah dengan suaminya.

Namun, di balik kegigihanya dalam bekerja dengan harapan bisa menghidupi anak semata wayangnya, permasalahan baru justru muncul. Di tengah kesibukannya sebagai seorang pengacara, Ellen dan Kiara mengalami susah sinyal atau susah berkomunikasi. Bahkan, tingkat susah sinyal yang dialami mereka, terbilang cukup parah.

Alih-alih bisa bermanja-manja dengan ibunya, Kiara justru menganggap ibunya seperti seorang musuh. Dia kerap merasa tidak kerasan ketika duduk dalam satu tempat bersama ibunya.

Beruntung, Kiara memiliki seorang nenek, Agatha Verhoeven (Niniek L. Karim) yang sanggup menggantikan posisi ibunya. Bersama sang nenek ini lah, Kiara menghabiskan waktunya setiap pulang dari sekolah. Namun, suasana kehangatan antara cucu dan nenek ini tidak berlangsung lama. Kiara harus rela merasa kesepian setelah sang nenek meninggal mendadak.

Meninggalnya Agatha memicu jiwa pemberontak Kiara semakin tumbuh. Hingga akhirnya, pada suatu kesempatan Ellen dipanggil pihak sekolah untuk menyelesaikan masalah kenakalan anaknya itu. Namun, di balik itu, peristiwa itu menjadi titik balik hubungan antara ibu dan anak tersebut.

Berbekal saran dari kepala sekolah, Bu Rosa (Roslina Verauli), keduanya kemudian memutuskan untuk berlibur bersama. Sumba adalah tempat yang dipilih Kiara untuk berlibur mereka. Bu Rosa sendiri sengaja memberi saran demikian setelah mengetahui hubungan ibu dan anak itu tidak baik.

Saran yang diberikan Bu Rosa itu terbilang cukup ampuh. Selama berlibur, hubungan Ellen dengan Kiara perlahan namun pasti, mulai membaik. Bahkan, kondisi tersebut sempat bertahan ketika mereka kembali pulang ke rumah.

Namun, seiring berjalannya waktu, susah sinyal kembali dialami oleh anak dan ibu itu. Lantaran ada pekerjaan penting, Ellen urung datang menghadiri audisi yang diikuti Kiara pada ajang pencarian bakat menyanyi. Kondisi tersebut kembali melahirkan benih-benih kebencian Kiara pada sosok ibunya. Untuk menenangkan diri, Kiara memilih untuk pergi dari rumah. Sumba dipilih Kiara untuk tempat pelarianya itu.

Kondisi susah sinyal disadari sepenuhnya oleh Ellen. Berbekal data-data yang dia telusuri, Ellen sukses mengetahui tempat pelarian anaknya itu. Tidak hanya menyusul. Kedatangan Ellen ke Sumba juga dengan membawa sejumlah kejutan, sekaligus membeberkan rahasia yang dia simpan selama ini.

Kondisi susah sinyal yang dialami oleh Ellen dan Kiara ini, dipastikan akan membawa penonton hanyut, sekaligus rindu kepada sosok ibu. Meskipun pendatang baru, namun Aurora sukses memerankan sosok Kiara dan mampu mengimbangi akting aktris mapan, Adinia. Kondisi tersebut membuat alur cerita film ini terasa enak dinikmati.

Alur cerita yang ada pada film Susah Sinyal, tidak melulu diwarnai dengan kisah mengharukan antara anak dan ibu saja. kehadiran sejumlah komika, dipastikan akan membuat penonton tertawa lepas dengan aksi yang mereka peragakan. Film yang resmi tayang pada 21 Desember ini, akan mengajak Anda untuk terawa, haru secara bergantian. Tidak hanya itu, keindahan alam Sumba pun, akan membuat daya tarik film ini semakin sempurna.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1189 seconds (0.1#10.140)