3 Anak di Jakarta Terinfeksi Mycoplasma Pneumonia Seperti di China
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tiga anak di Jakarta dilaporkan terinfeksi mycoplasma pneumonia seperti di China. Kabar ini disampaikan langsung oleh Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta dr Ngabila Salama.
Menurut dr Ngabila, hingga hari ini, Selasa (5/12/2023) tercatat ada tiga kasus mycoplasma pneumonia di Jakarta yang menginfeksi anak-anak.
"Tiga anak terinfeksi mycoplasma pneumonia," kata dr Ngabila saat dihubungi MNC Portal, Selasa (5/12/2023).
Namun, dia belum mengetahui usia atau jenis kelamin dari ketiga pasien tersebut. Sementara itu, gejala yang ditunjukkan, dijelaskan dr Ngabila ringan sehingga mereka tidak harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Foto/Infografis SINDOnews
"Mereka gejalanya ringan dan rawat jalan," jelasnya.
Karena kondisi tersebut, ketiga anak itu tidak membutuhkan perawatan intensif. Laporan soal kasus ini pertama kali datang dari rumah sakit swasta yang melihat gejala klinis pasien mengarah ke mycoplasma pneumonia.
Ketiganya kemudian dilakukan PCR untuk mengetahui spesifik kuman penyebab pneumonia untuk memberikan terapi yang lebih spesifik dan mencegah resistensi antibiotik karena digunakan berlebihan. Pemeriksaan ini bukan kewajiban, karena dilakukan secara mandiri atau berbayar.
Menurut dr Ngabila, hingga hari ini, Selasa (5/12/2023) tercatat ada tiga kasus mycoplasma pneumonia di Jakarta yang menginfeksi anak-anak.
"Tiga anak terinfeksi mycoplasma pneumonia," kata dr Ngabila saat dihubungi MNC Portal, Selasa (5/12/2023).
Namun, dia belum mengetahui usia atau jenis kelamin dari ketiga pasien tersebut. Sementara itu, gejala yang ditunjukkan, dijelaskan dr Ngabila ringan sehingga mereka tidak harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Foto/Infografis SINDOnews
"Mereka gejalanya ringan dan rawat jalan," jelasnya.
Karena kondisi tersebut, ketiga anak itu tidak membutuhkan perawatan intensif. Laporan soal kasus ini pertama kali datang dari rumah sakit swasta yang melihat gejala klinis pasien mengarah ke mycoplasma pneumonia.
Ketiganya kemudian dilakukan PCR untuk mengetahui spesifik kuman penyebab pneumonia untuk memberikan terapi yang lebih spesifik dan mencegah resistensi antibiotik karena digunakan berlebihan. Pemeriksaan ini bukan kewajiban, karena dilakukan secara mandiri atau berbayar.