Jenama asal Indonesia Turut Berpartisipasi dalam BRICS+ Fashion Summit di Moskow
loading...
A
A
A
MOSKOW - Pada hari ke-4 BRICS+ Fashion Summit yang berlangsung di Moskow, Rusia, sebuah peragaan busana dari jenama asal Indonesia, AL•DRI•E, digelar di Parking Gallery Zaryadye Park. Gemerlap acara ini dipenuhi oleh para profesional di bidang fashion, termasuk pembicara forum, pembeli, influencer, dan penikmat fesyen dari berbagai belahan dunia.
Aldrie Indrayana, salah satu perancang busana kenamaan Tanah Air, juga dikenal sebagai desainer yang mengutamakan konsumsi bertanggung jawab dan eco-friendly fashion pada deretan karyanya. Ketika merancang koleksi busananya, Aldrie beralih menggunakan metode upcycling, di mana ia memodifikasi barang-barang bekas yang dapat digunakan kembali oleh pelanggan dan memberinya tampilan baru.
Keseluruhan koleksi, termasuk yang ditampilkan di BRICS+ Fashion Summit, menampilkan nuansa grunge dan trendy gloom.
“Pada koleksi ini kami turut mempresentasikan lebih banyak semburat warna gelap, humor yang suram, dan mengambil referensi dari gaya gotik,” jelas Aldrie.
Foto/Istimewa
Gaya yang cenderung multi-layered dan sedikit sembrono yang ditampilkan pada panggung catwalk dilengkapi dengan gaya rambut yang mewah, riasan berani, dan aksesori nan unik. Bahkan, banyak model yang berjalan di catwalk tanpa alas kaki.
BRICS+ Fashion Summit dilangsungkan di Moskow pada 28 November hingga 2 Desember 2023. Selama 5 hari, Moskow menjadi pusat fesyen dunia dan mempertemukan para delegasi dari 60 negara. Asia Tenggara diwakili BRICS+ Fashion Summit dengan 6 delegasi, termasuk Ali Charisma, Direktur Indonesian Fashion Chamber (Indonesia); Aldrie Indrayana, perancang womenswear; Jay Ishak, President of Malaysian Official Designers' Association (MODA) (Malaysia); BaltazarMagallon, Founder and Director of Manila International Film Festival and Manila Fashion Week (Filipina); Edward Kiti, President and Founder of the Association of Thai Silk and Culture Promotion, Founder of the Thai Modelling Association; President at Tourists Assistance Foundation (Thailand).
Konferensi ini mencakup banyak hal. Antara lain program bisnis dengan 200 pembicara, Fashion Intensive Course dengan para profesor asal sekolah fashion dari 15 negara, showroom B2B dengan 130 desainer yang berpartisipasi, 11 fashion show dari 11 negara, dan festival film tentang fashion.
Aldrie Indrayana, salah satu perancang busana kenamaan Tanah Air, juga dikenal sebagai desainer yang mengutamakan konsumsi bertanggung jawab dan eco-friendly fashion pada deretan karyanya. Ketika merancang koleksi busananya, Aldrie beralih menggunakan metode upcycling, di mana ia memodifikasi barang-barang bekas yang dapat digunakan kembali oleh pelanggan dan memberinya tampilan baru.
Keseluruhan koleksi, termasuk yang ditampilkan di BRICS+ Fashion Summit, menampilkan nuansa grunge dan trendy gloom.
“Pada koleksi ini kami turut mempresentasikan lebih banyak semburat warna gelap, humor yang suram, dan mengambil referensi dari gaya gotik,” jelas Aldrie.
Foto/Istimewa
Gaya yang cenderung multi-layered dan sedikit sembrono yang ditampilkan pada panggung catwalk dilengkapi dengan gaya rambut yang mewah, riasan berani, dan aksesori nan unik. Bahkan, banyak model yang berjalan di catwalk tanpa alas kaki.
BRICS+ Fashion Summit dilangsungkan di Moskow pada 28 November hingga 2 Desember 2023. Selama 5 hari, Moskow menjadi pusat fesyen dunia dan mempertemukan para delegasi dari 60 negara. Asia Tenggara diwakili BRICS+ Fashion Summit dengan 6 delegasi, termasuk Ali Charisma, Direktur Indonesian Fashion Chamber (Indonesia); Aldrie Indrayana, perancang womenswear; Jay Ishak, President of Malaysian Official Designers' Association (MODA) (Malaysia); BaltazarMagallon, Founder and Director of Manila International Film Festival and Manila Fashion Week (Filipina); Edward Kiti, President and Founder of the Association of Thai Silk and Culture Promotion, Founder of the Thai Modelling Association; President at Tourists Assistance Foundation (Thailand).
Konferensi ini mencakup banyak hal. Antara lain program bisnis dengan 200 pembicara, Fashion Intensive Course dengan para profesor asal sekolah fashion dari 15 negara, showroom B2B dengan 130 desainer yang berpartisipasi, 11 fashion show dari 11 negara, dan festival film tentang fashion.
(tsa)