Remaja Jangan Salah Pilih Jurusan

JAKARTA - Banyak pelajar dilema dalam menentukan jurusan saat hendak melangkah ke dunia perkuliahan. Sebagian orang menganggapnya wajar, sebab tercatat lebih dari 250 jurusan dibuka, baik Sekolah Tinggi, Universitas maupun Institute.

Parahnya, kesalahan pemilihan jurusan itu justru lebih banyak disadari sesudah perkuliahan dimulai. Keinginan untuk mundur pun tentu hanya berdampak buruk bagi masa depannya.

CEO dan Co-Founder Tes Bakat Indonesia Monic Christian telah menelaah dilematika itu. Kesalahan pemilihan jurusan dapat diminimalisir dengan cara melihat potensi, personalitas dan passion (3P).

"Ketiganya harus 'match' (berpadu). Diibaratkan seperti mobil balap. Mobil maupun drivernya harus tepat. Tidak sembarang orang dapat mengendarainya," kata Monic, usai meluncurkan buku #AntiSalahJurusan, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Kamis (25/1/2018).

Dijelaskannya, tim Tes Bakat Indonesia dapat membantu pelajar agar tepat memilih jurusan perkuliahan. Calon mahasiswa direkomendasikan menjajal tiga bidang profesi sesuai 3P tersebut.

"Kebanyakan pelajar hanya membayangkan mendapatkan uang banyak profesi itu. Tidak memikirkan susah-payahnya untuk mendapatkan hasil dari profesi yang dijalankan nanti," jelasnya.

Lanjutnya, para orang tua pelajar harus lebih terbuka dalam menentukan pilihan jurusan perkuliahan anaknya. Tidak memaksakan kehendak yang tidak sesuai 3P anaknya.

"99 persen orang tua akan lebih terbuka setelah anaknya mengikuti tes itu. Lebih tepat melakukan tes saat anak duduk di kelas 2-3 SMP," tutupnya.