Ciptakan Lapangan Kerja Baru, Angela Tanoesoedibjo Ajak Stakeholder Parekraf Perkuat Kolaborasi
loading...
A
A
A
JAKARTA – Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo mengajak stakeholder pariwisata dan ekonomi kreatif bersinergi memperkuat kolaborasi dan berkomitmen untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan wirausaha baru di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Pemerintah dan para stakeholder harus mendukung terwujudnya ekosistem pelaku parekraf agar bisa naik kelas.
“Sebagai penentu kebijakan kita perlu memperhatikan bagaimana mendukung ekosistem pelaku usaha parekraf agar mereka bisa naik kelas, agar mereka bisa berinovasi, melakukan terobosan, memanfaatkan teknologi, kita harus bisa mendorong jumlah pelaku usaha parekraf sehingga mereka bisa menciptakan lapangan pekerjaan yang besar,” kata Angela dalam dalam sambutannya pada video taping Rakornas Parekraf 2023 hari kedua di The Trans Luxury, Bandung, Jawa Barat, Rabu (13/12/2023).
Hal ini diperlukan karena Indonesia saat ini telah memasuki era bonus demografi. Di mana penduduk usia produktif (15-64 tahun) lebih besar jumlahnya dibanding usia nonproduktif (65 tahun ke atas) dengan proporsi lebih dari 60 persen dari total jumlah penduduk Indonesia.
Sehingga momentum ini harus dimanfaatkan dengan baik agar Indonesia tidak selamanya terjebak pada kondisi middle income trap.
Wamenparekraf mengungkapkan bahwa jika perluasan lapangan kerja sesuai target, maka akan otomatis, dua aspek Sustainable Development Goals (SDGs) akan diraih, yaitu SDM (people) dan sosialnya.
“Nah ketika people dan sosialnya ini kita bisa capai sebetulnya aspek lingkungan akan lebih mudah untuk kita bisa mengajak keterlibatan dari pada pelaku parekraf,” kata Angela.
Wamenparekraf juga menyampaikan, pemerintah perlu merumuskan suatu insentif bagi pelaku parekraf agar bisa memotivasi untuk menciptakan terobosan dan investasi dalam mencapai keberlanjutan lingkungan.
“Oleh karena itu, seluruh stakeholder parekraf perlu berkolaborasi dan bekerja sama membangun ekosistem yang mendukung peningkatan usaha parekraf yang berkelanjutan secara ekonomi sehingga akhirnya bisa mencapai Sustainable Development Goals (SDGs),” kata Wamenparekraf.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, para pejabat di lingkungan Kemenparekraf, serta sejumlah stakeholder dan pemimpin daerah baik secara daring maupun luring.
Pemerintah dan para stakeholder harus mendukung terwujudnya ekosistem pelaku parekraf agar bisa naik kelas.
“Sebagai penentu kebijakan kita perlu memperhatikan bagaimana mendukung ekosistem pelaku usaha parekraf agar mereka bisa naik kelas, agar mereka bisa berinovasi, melakukan terobosan, memanfaatkan teknologi, kita harus bisa mendorong jumlah pelaku usaha parekraf sehingga mereka bisa menciptakan lapangan pekerjaan yang besar,” kata Angela dalam dalam sambutannya pada video taping Rakornas Parekraf 2023 hari kedua di The Trans Luxury, Bandung, Jawa Barat, Rabu (13/12/2023).
Hal ini diperlukan karena Indonesia saat ini telah memasuki era bonus demografi. Di mana penduduk usia produktif (15-64 tahun) lebih besar jumlahnya dibanding usia nonproduktif (65 tahun ke atas) dengan proporsi lebih dari 60 persen dari total jumlah penduduk Indonesia.
Sehingga momentum ini harus dimanfaatkan dengan baik agar Indonesia tidak selamanya terjebak pada kondisi middle income trap.
Wamenparekraf mengungkapkan bahwa jika perluasan lapangan kerja sesuai target, maka akan otomatis, dua aspek Sustainable Development Goals (SDGs) akan diraih, yaitu SDM (people) dan sosialnya.
“Nah ketika people dan sosialnya ini kita bisa capai sebetulnya aspek lingkungan akan lebih mudah untuk kita bisa mengajak keterlibatan dari pada pelaku parekraf,” kata Angela.
Wamenparekraf juga menyampaikan, pemerintah perlu merumuskan suatu insentif bagi pelaku parekraf agar bisa memotivasi untuk menciptakan terobosan dan investasi dalam mencapai keberlanjutan lingkungan.
“Oleh karena itu, seluruh stakeholder parekraf perlu berkolaborasi dan bekerja sama membangun ekosistem yang mendukung peningkatan usaha parekraf yang berkelanjutan secara ekonomi sehingga akhirnya bisa mencapai Sustainable Development Goals (SDGs),” kata Wamenparekraf.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, para pejabat di lingkungan Kemenparekraf, serta sejumlah stakeholder dan pemimpin daerah baik secara daring maupun luring.
(tdy)