Kanker Serviks di Indonesia Ancam Nyawa Perempuan, Begini Reaksi Menkes

Sabtu, 16 Desember 2023 - 23:09 WIB
loading...
Kanker Serviks di Indonesia Ancam Nyawa Perempuan, Begini Reaksi Menkes
Kanker serviks menjadi penyakit yang mengancam nyawa sebagian besar perempuan di Indonesia. Foto/ cloudinary.
A A A
JAKARTA - Kanker serviks menjadi penyakit yang mengancam nyawa sebagian besar perempuan di Indonesia.

Angka kasus kanker serviks di Indonesia Per tahun mencapai 38 ribu perempuan yang terinfeksi. Dari angka tersebut, mayoritasnya telah memasuki stadium lanjut yang cukup sulit ditangani.



Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa diperlukan berbagai program untuk menekan angka kasus kanker serviks di Indonesia salah satunya dengan terapi. Bagi perempuan yang terkena kanker serviks dengan stadium yang awal, masih ada kemungkinan untuk sembuh apabila menjalani rangkaian terapi dengan rutin.

“Stadium lanjut di Indonesia masih 70%. Tapi untuk penyakit kanker kalau masih stadium dini itu dengan teknologi medis sekarang, 80-90% sembuh kembali,” kata Menkes Budi dalam acara Launching Rencana Aksi Nasional (RAN) Eliminasi Kanker Leher Rahim di Djakarta Theatre, Sabtu (16/12/2023).

Khusus untuk kanker serviks, terapi yang diberikan berupa terapi radiasi pada bagian dalam yakni rahim dan juga bagian luar tubuh. Kemenkes juga berencana untuk melengkapi seluruh rumah sakit provinsi di Indonesia dengan alat-alat radiasi sebagai rangkaian perawatan untuk pasien kanker jenis apa pun.

“Kami akan melengkapi 10.000 puskesmas Indonesia dengan alat yang namanya thermal ablasi. Alat ini mudah, bisa dipakai oleh dokter umum. Jadi kalau ada deteksi positif dan dilihat ada lesinya, bisa langsung diterapi atau dirawat di puskesmas,” jelas Budi.

Tak hanya terapi, program penting lainnya untuk menekan angka kanker serviks di Indonesia yakni dengan program imunisasi vaksin HPV dan deteksi dini. Untuk vaksinasi HPV kini Biofarma telah memproduksi sendiri vaksin HPV asli Indonesia bernama Nusagard. Vaksin HPV ini juga gratis bagi anak-anak yang berusia 11-12 tahun.



Sementara untuk deteksi dini, Kemenkes juga akan berencana memanfaatkan laboratorium PCR yang sudah ada bekas pandemi Covid-19 menjadi tempat untuk tes HPV DNA tentunya dengan harga yang lebih murah. Program ini juga akan segera di sebar ke 16 provinsi di Indonesia.

“Dengan tes yang paling modern, HPV DNA. Tahun ini kita pilot project di 16 provinsi. Tahun depan kita akan roll out di seluruh provinsi di Indonesia,” tuturnya.
(tdy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2178 seconds (0.1#10.140)