Berlari 5 Kilometer Bantu Redam Stres dan Melindungi Ingatan

Sabtu, 17 Februari 2018 - 00:30 WIB
Berlari 5 Kilometer Bantu Redam Stres dan Melindungi Ingatan
Berlari 5 Kilometer Bantu Redam Stres dan Melindungi Ingatan
A A A
JAKARTA - Banyak penelitian yang menunjukkan bukti kuat bahwa olahraga teratur, apapun jenisnya, dapat berkontribusi terhadap penanganan sejumlah besar masalah kesehatan. Menambah daftar, sebuah studi baru mengklaim bahwa berlari rata-rata lima kilometer setiap hari dapat membantu Anda menyingkirkan stres dan juga melindungi ingatan Anda.

Penelitian sebelumnya berkaitan dengan olahraga teratur dengan meningkatkan kekuatan otak dan keseluruhan kesehatan mental. Studi tersebut menemukan bahwa menjalankan mitigasi dampak negatif dari stres kronis pada hippocampus, wilayah otak yang bertanggung jawab untuk belajar dan mengingat.

Di dalam hippocampus, pembentukan memori dan recall terjadi secara optimal saat sinapsis atau koneksi antar neuron diperkuat seiring berjalannya waktu. Proses penguatan sinaptik ini disebut potensiasi jangka panjang (LTP).

Stres kronis atau berkepanjangan memperlambat sinapsis, yang menurunkan LTP dan pada akhirnya mempengaruhi daya ingat, kata para peneliti.

"Latihan adalah cara yang sederhana dan hemat biaya untuk menghilangkan dampak negatif pada memori stres kronis," kata salah satu peneliti Associate Professor di Brigham Young University di Utah, AS, Jeff Edwards, dilansir Zee News.

"Meskipun kita tidak dapat selalu mengendalikan stres dalam hidup kita, kita dapat mengendalikan seberapa banyak kita berolahraga. Ini memberdayakan untuk mengetahui bahwa kita dapat mengatasi dampak negatif dari stres pada otak kita hanya dengan keluar dan berlari," tambah peneliti.

Untuk temuan tersebut, yang diterbitkan dalam jurnal Neurobiology of Learning and Memory, tim tersebut menggunakan tikus sebagai media percobaan. Dengan dibagi menjadi 2 kelompok. Satu kelompok tikus melewati roda selama empat minggu (rata-rata lima kilometer sehari). Seperangkat tikus lainnya tertinggal.

Setengah dari masing-masing kelompok kemudian terpapar situasi yang mendorong stres seperti berjalan di atas panggung yang tinggi atau berenang dengan air dingin. Satu jam setelah induksi stres, para peneliti melakukan percobaan elektrofisiologi pada otak hewan untuk mengukur LTP.

Hasilnya menunjukkan bahwa tikus yang diberi tekanan yang telah berolahraga memiliki LTP dan fungsi memori yang jauh lebih besar daripada tikus yang tidak menjalankannya.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4169 seconds (0.1#10.140)