Hegemoni Makhluk Air Misterius dalam Tudingan Plagiarisme

Selasa, 06 Maret 2018 - 11:30 WIB
Hegemoni Makhluk Air Misterius dalam Tudingan Plagiarisme
Hegemoni Makhluk Air Misterius dalam Tudingan Plagiarisme
A A A
LOS ANGELES - Tangan dingin Guillermo del Toro dalam meramu cerita fiksi nyeleneh kembali membuahkan prestasi. Perhelatan Academy Awards ke-90 alias Oscar menahbiskan The Shape of Water sebagai film terbaik. Sayang, ada aroma plagiarisme terkait sukses sutradara asal Meksiko tersebut.

Senin (5/3/2018) pagi waktu Indonesia, di Dolby Theatre, Los Angeles, Amerika Serikat (AS), Del Toro sukses besar. Film The Shape of Water yang mengangkat kisah romantis makhluk air misterius dengan seorang gadis tunawicara mengantarkannya meraih film terbaik dan sutradara terbaik. Sejatinya, meski mendulang nominasi terbanyak pada Oscar tahun ini dengan 13 nominasi, kritikus lebih menjagokan Three Billboards Outside Ebbing, Missouri untuk merebut film terbaik. Seperti diketahui, pada Golden Globes lalu, Three Billboards Outside Ebbing, Missouri menguasai kategori itu.

Bahkan, Del Toro pun terkejut ketika nama The Shape of Water dibacakan Warren Beatty. Del Toro dengan penuh canda memeriksa amplop berisi pemenang yang dibawa Beatty. Masih ingat dalam ingatan, tahun lalu Beatty dan Faye Dunaway mengambil amplop yang salah sehingga keliru membacakan pemenang untuk kategori film terbaik. Keduanya menyebut La La Land sebagai film terbaik. Padahal, Moonlight lah pemenangnya.

"Saya ingin mendedikasikan (kemenangan) ini kepada semua pembuat film muda. Ketika saya masih kecil, saya jatuh cinta dengan film, tumbuh di Meksiko, saya kira ini tidak akan pernah terjadi, tapi terjadi. Semua orang yang menggunakan genre fantasi untuk menceritakan kisah tentang hal yang terjadi di dunia sekarang, kalian bisa melakukannya. Ini adalah sebuah pintu, buka lah dan masuk lah," papar Del Toro.

Selain mengalahkan Three Billboards Outside Ebbing, Missouri, The Shape Of Water juga meninggalkan Call Me By Your Name, Darkest Hour, Dunkirk, Get Out, Lady Bird, Phantom Thread, dan The Post. Untuk kategori sutradara terbaik, Del Toro menyingkirkan Paul Thomas Anderson (Phantom Thread), Christopher Nolan (Dunkirk), Greta Gerwig (Lady Bird), dan Jordan Peele (Get Out). "Saya tidak bisa berada di sini jika tidak ada para pemain yang luar biasa. Terima kasih banyak semuanya untuk apresiasi ini," kata Del Toro dilansir Reuters.

Dia bukanlah sutradara Meksiko pertama yang berpidato begitu menyentuh di depan penonton. Sebelumnya, Alejandro Inarritu saat menerima Oscar untuk Birdman dan The Revenant, dia mempersembahkan pialanya untuk seluruh pembuat film agar mereka tak putus bermimpi.

Sayang, kemenangan The Shape of Water tercemar bau plagiarisme. Sesaat sebelum Academy Awards digelar, keluarga dramawan Paul Zindel mengajukan laporan ke ranah hukum atas "kemiripan yang mencolok" The Shape of Water dengan karya Zindel, Let Me Hear You Whisper. Cerita tentang janitor wanita yang jatuh cinta pada makhluk laut misterius itu disebut dituding mencontek teater Paul Zindel yang pernah dipentaskan di panggung Amerika pada 1969 dan 1990.

Merespons hal itu, Studio Fox light light membantah tuduhan tersebut. Banyak kalangan dan kritikus menilai The Shape of Water sebagai film terbaik Del Toro sejak dia menggarap Pan's Labyrinth pada 2006. The Shape of Water mengisahkan tentang seorang wanita bisu yang bekerja sebagai petugas kebersihan di laboratorium milik pemerintah. Sang wanita dan makhluk tersebut menjalin hubungan romansa fantasi.

Film ini memimpin persaingan Academy Awards ke-90 dengan mendapatkan 13 nominasi dan berhasil memenangkan 4 piala Oscar. Pada kategori aktris terbaik, Frances McDormand kembali tampil sebagai pemenang. Akting apiknya di Three Billboards Outside Ebbing, Missouri, juga membuatnya unggul di Golden Globes.

Selain Frances, Gary Oldman yang memerankan Winston Churchill dalam film Darkest Hour, juga sudah menjadi favorit banyak orang untuk memenangkan kategori aktor terbaik. Untuk kategori aktor pendukung terbaik, Sam Rockwell menjadi pemenang berkat perannya dalam Three Billboards Outside Ebbing, Missouri. Piala yang diterima Rockwell sekaligus jadi penghargaan pembuka ajang Academy Awards. Dalam kategori tersebut, Rockwell harus bersaing ketat dengan Willem Dafoe (The Florida Project), Woody Harrelson (Three Billboards Outside Ebbing, Missouri), Richard Jenkins (The Shape of Water), dan Christopher Plummer (All The Money In The World).

"Saya mengucapkan terima kasih kepada Dafoe, Jenkins, Harrelson, dan Christopher Plummer. Kalian keren! Kalian telah menjadi inspirasi saya. Saya ucapkan terima kasih kepada semua bintang dan kru Three Billboards. Ini tak akan terjadi tanpa kalian semua," ujar Rockwell.

Film Dunkirk memboyong dua piala, yakni tata suara terbaik dan penyuntingan suara terbaik. Richard King dan Alex Gibson merupakan tokoh sentral di balik kesuksesan Dunkirk di bidang penyuntingan suara, sedangkan untuk tata suara terbaik, Gregg Landaker, Gary A Rizzo, dan Mark Weingarten ke panggung Oscar 2018 untuk menerima penghargaan. "Terima kasih Christopher Nolan yang mempercayakan penataan suara Dunkirk kepada kami dan membuat film yang menakjubkan," ujar ketiganya saat menerima piala.

Adapun untuk kategori film animasi, film berjudul Coco berhasil meraih dua Piala Oscar untuk kategori film animasi terbaik dan soundtrack terbaik. Pada film animasi terbaik, Coco mengalahkan empat nomine lain, yakni Loving Vincent, The Bread winner, Ferdinand, dan Boss Baby, sedangkan untuk soundtrack terbaik, lagu Remember Me-nya sanggup menyisihkan Mighty River (Mudbound), Mystery of Love (Call Me By Your Name), Stand Up For Something (Marshall), This Is Me (The Greatest Showman).

Pada Oscar kali ini, cerita menyentuh datang dari James Ivory. Untuk pertama kali sejak 30 tahun lalu, Ivory kembali menjadi nomine Oscar. Dan, tahun ini dia tidak hanya berstatus nomine lantaran film Call Me by Your Name menyabet penghargaan skenario adaptasi terbaik. Kemenangan tersebut merupakan tonggak sejarah bagi Ivory. Film Call Me by Your Name merupakan adaptasi dari novel Andr Aciman dengan nama yang sama. Cerita yang dikembangkan itu akhirnya berhasil mengantarkan Ivory ke Oscar setelah 15 tahun vakum.

Kemenangan Ivory untuk kategori skenario adaptasi terbaik di ajang Academy Awards ke-90 sudah diprediksi banyak pihak. Dia sebelumnya pun membawa pulang kemenangan dari WGA dan BAFTA. Perhelatan Oscar tahun ini di gelar cukup meriah. Panggung pun gemerlap dengan taburan 45 juta kristal swarovski dengan goodie bag bernilai hingga Rp1,3 miliar bagi selebritas yang masuk nominasi.
(amm)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5749 seconds (0.1#10.140)