Review Film Elegi Melodi: Nyanyian di Antara Hidup, Mimpi, dan Mati
loading...

Film pendek Elegi Melodi mengisahkan seorang ibu yang tengah mempersiapkan kematiannya. Foto/Studio Antelope
A
A
A
JAKARTA - Bagi sebagian besar orang, kematian dan perjalanannya selalu dipenuhi dengan atmosfer yang lesu. Suasana yang pedih, kacau, ngeri, dan takut. Namun, apa jadinya jika kematian telah dipersiapkan dengan 'baik'?
Dalam film pendek Elegi Melodi (2018) karya Jason Iskandar, bayang-bayang kematian tidak disuguhkan dengan banyak ratapan dan momen yang menguras air mata. Melodi, sang tokoh utama, adalah seorang ibu yang sudah berusia lanjut. Melodi memiliki dua orang anak bernama Stella dan Rio.
Melodi telah mengetahui bahwa kematiannya akan segera tiba. Penyakit kanker yang dideritanya sejak setahun lalu terus menggerogoti tubuh Melodi. Namun, alih-alih menunjukkan kesedihan atau kegamangan, Melodi justru menunjukkan sisi dirinya yang kokoh dan tegar.
Kekuatan ini dilatarbelakangi oleh keinginan Melodi memanfaatkan sisa waktu yang dimilikinya untuk mewujudkan mimpi yang telah lama dipendam. Melodi ingin bernyanyi dan membuat video musik. Ya, mimpi yang sederhana, tetapi menarik.
Mimpi Melodi bukanlah keinginan sesaat yang hadir dalam diri mudanya. Mimpi tersebut terus dipegang Melodi selama puluhan tahun. Dalam adegan Melodi meminta Rio mendengarkan rekaman lagunya, ia berkata bahwa lagu tersebut telah diciptakan pada tahun 1980-an.
Artinya, sudah lebih dari tiga puluh tahun Melodi menyimpan karyanya itu. Tentu hal ini menunjukkan betapa besarnya hasrat Melodi untuk menjadi penyanyi. Ia masih memiliki harapan walau mimpinya itu telah puluhan tahun tertahan.
Hasrat dan minat yang kuat juga terlihat dari Melodi yang ingin video musiknya digarap oleh dua sutradara kenamaan Indonesia, Wregas Bhanuteja dan Hanung Bramantyo. Hal itu menunjukkan bahwa Melodi terus mengikuti perkembangan informasi dan kondisi industri kreatif yang diminatinya itu.
![Review Film Elegi Melodi: Nyanyian di Antara Hidup, Mimpi, dan Mati]()
Foto: Studio Antelope
Berbicara tentang upaya mempersiapkan kematian, hal serupa muncul dalam salah satu film yang menghiasi bioskop pada 2022. Film A Man Called Otto digarap sebagai versi remake dari film dari Swedia berjudul A Man Called Ove (2015).
Dalam film pendek Elegi Melodi (2018) karya Jason Iskandar, bayang-bayang kematian tidak disuguhkan dengan banyak ratapan dan momen yang menguras air mata. Melodi, sang tokoh utama, adalah seorang ibu yang sudah berusia lanjut. Melodi memiliki dua orang anak bernama Stella dan Rio.
Melodi telah mengetahui bahwa kematiannya akan segera tiba. Penyakit kanker yang dideritanya sejak setahun lalu terus menggerogoti tubuh Melodi. Namun, alih-alih menunjukkan kesedihan atau kegamangan, Melodi justru menunjukkan sisi dirinya yang kokoh dan tegar.
Kekuatan ini dilatarbelakangi oleh keinginan Melodi memanfaatkan sisa waktu yang dimilikinya untuk mewujudkan mimpi yang telah lama dipendam. Melodi ingin bernyanyi dan membuat video musik. Ya, mimpi yang sederhana, tetapi menarik.
Mimpi Melodi bukanlah keinginan sesaat yang hadir dalam diri mudanya. Mimpi tersebut terus dipegang Melodi selama puluhan tahun. Dalam adegan Melodi meminta Rio mendengarkan rekaman lagunya, ia berkata bahwa lagu tersebut telah diciptakan pada tahun 1980-an.
Artinya, sudah lebih dari tiga puluh tahun Melodi menyimpan karyanya itu. Tentu hal ini menunjukkan betapa besarnya hasrat Melodi untuk menjadi penyanyi. Ia masih memiliki harapan walau mimpinya itu telah puluhan tahun tertahan.
Hasrat dan minat yang kuat juga terlihat dari Melodi yang ingin video musiknya digarap oleh dua sutradara kenamaan Indonesia, Wregas Bhanuteja dan Hanung Bramantyo. Hal itu menunjukkan bahwa Melodi terus mengikuti perkembangan informasi dan kondisi industri kreatif yang diminatinya itu.

Foto: Studio Antelope
Berbicara tentang upaya mempersiapkan kematian, hal serupa muncul dalam salah satu film yang menghiasi bioskop pada 2022. Film A Man Called Otto digarap sebagai versi remake dari film dari Swedia berjudul A Man Called Ove (2015).
Lihat Juga :