Miss Indonesia Alya Nurshabrina Menjadi Pelopor Muda Peduli Autis

Selasa, 03 April 2018 - 17:30 WIB
Miss Indonesia Alya Nurshabrina Menjadi Pelopor Muda Peduli Autis
Miss Indonesia Alya Nurshabrina Menjadi Pelopor Muda Peduli Autis
A A A
BANDUNG - Sebuah prestasi kembali ditorehkan Miss Indonesia 2018 Alya Nurshabrina. Dalam acara malam Peringatan Hari Autis Se-Dunia di Gedung Sate, Bandung Jawa Barat, Senin (2/4/2018), Alya mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan juga Yayasan Biru Ku Indonesia sebagai pelopor muda peduli autis di Indonesia.

Acara yang merupakan bentuk kepedulian terhadap penyandang autis ini juga turut dihadiri ketua P2TP2A yang juga istri Gubernur Jawa Barat Netty Prasetyani Heryawan serta jajaran dinas pendidikan Jawa Barat dan Yayasan Biru Ku Indonesia. Selain itu, para penyandang autis pun unjuk kebolehan dihadapan para pengunjung. Mereka mempertontonkan keahliannya di bidang masing-masing, seperti bermain musik, melukis cepat, dan menalar surat Alquran dengan baik.

Alya mengatakan penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi terhadapnya yang diberikan pemerintah karena selama ini terus mengkampanyekan kepeduliannya terhadap kaum autis. Alya pun berharap pemerintah maupun masyarakat umum terus melakukan dukungan dan memfasilitasi kaum autis yang ada di Indoneisa.

“Saya sadar sudah menjadi tugas saya untuk turut menyambung semangat tersebut dan menggemakannya lagi ke lebih banyak orang, mumpung sekarang sedang aktif di platform yang didengar se-Indonesia. Sudah saatnya bagi khalayak umum untuk lebih menerima keberadaan teman-teman berkebutuhan khusus dan disabilitas lainnya; hindari diskriminasi, kedepankan inklusi. Saya akan terus perjuangkan itu,” papar Alya.

Menurut Alya, sudah saatnya para penyandang autisme di Indonesia mendapatkan tempat yang sama seperti orang lain. Apalagi, mereka pun bisa produktif dan menghasilkan karya yang tak kalah dengan orang lain.

“Dari pengalaman menjadi relawan pada beberapa tahun terakhir di bidang ini, saya melihat begitu banyak potensi dan bakat rekan-rekan autisme yang masyarakat belum tahu, seperti melukis, menulis, menyanyi, bermain musik, dan lain-lain. Sayangnya, masyarakat umumnya masih cenderung menganggap penyandang autisme sebagai orang yang sakit parah dan tidak akan bisa produktif. Maka, saya berani bilang bahwa pemikitan itu salah, terbukti dari begitu banyaknya prestasi gemilang yang diraih para penyandang autisme dan teman-teman ABK. Saya ingin menjadi jembatan diantara komunitas autisme dengan masyarakat umum, agar semakin dapat hidup berdampingan,” kata Alya.

Sementara, ketua panitia malam Peringatan Hari Autis Se-Dunia di Bandung Juju Sukmana mengatakan penghargaan yang diberika kepada Alya, yang juga Miss Indonesia 2018 adalah bentuk kebanggaan terhadap alya sebagai kaum muda yang terus mengkampanyekan dan mendukung penyandang autisme di Indonesia. Sedangkan peringatan ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah bagi penyandang autisme.

“Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan seperti ini, sinergi antara masyarakat dengan pemerintah terjalin dengan baik apa permasalahan di masyarakat pemerintah bisa lebih cepat mengontrol, jadi saya pikir ini adalah awal yang baik mudah-mudahan setelah ini kegiatan untuk kemajuan perkembangan autisme, di Jawa Barat khususnya, bisa lebih baik lagi,” tutur Juju.

Juju mengatakan, Alya sudah selama 5 tahun mengikuti kegiatan kepedulian terhadap anak-anak penyandang autisme. Dia pun sangat mengapreasi Alya yang masih melanjutkan kegiatan itu saat sudah menyandang selempang Miss Indonesia 2018.

“Alya sejak 5 tahun lalu bersama-sama kami ikut berjuang dalam mempelopori kepedulian terhadap anak-anak autis dan alhamdulillah saat ini dia dapat gelar Miss Indonesia dan dari Jawa Barat juga, jadi kami merasa pastas utk memberikan penghargaan ini kepada Alya sebagai pelopor muda peduli autis,” papar Juju.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2885 seconds (0.1#10.140)