Wanita Harus Jadi Pendamping Pria, Bukan Berada di Belakangnya

Jum'at, 20 April 2018 - 08:44 WIB
Wanita Harus Jadi Pendamping Pria, Bukan Berada di Belakangnya
Wanita Harus Jadi Pendamping Pria, Bukan Berada di Belakangnya
A A A
JAKARTA - Selama ini, sebagian besar kalangan mungkin mengenal sosok Liliana Tanoesoedibjo sebagai istri dari CEO MNC Group, Hary Tanoesoedibjo (HT). Padahal, di balik itu, banyak hal yang juga dilakukan oleh Liliana, di luar statusnya sebagai pendamping bos media itu.

Tidak jauh berbeda dengan sang suami, Liliana juga tercatat sebagai pelaku bisnis, yang memiliki dampak tidak kecil. Salah satunya, dia adalah CEO MNC Animation.

Dari tempat ini, sejumlah film animasi, misalnya Kiko, lahir. Animasi ini ada tak lepas dari kiprah Liliana dan merupakan salah satu bukti bahwa sepak terjang Liliana pun tidak bisa dianggap enteng.

Liliana, tercatat sebagai CEO MNC Animation, yang karya-karyanya sudah diakui di industri perfilman. Bahkan, saat ini, kantor MNC Animation yang terletak di kawasan MNC Studios, Kebon Jeruk, kerap menjadi rujukan lembaga pendidikan, dari mulai TK hingga Pergurauan Tinggi, untuk menggali lebih dalam lagi tentang apa dan bagaimana, serta perkembangan animasi di Tanah Air.

Sepak terjang Liliana di MNC Animation, hanya satu contoh dari gebrakan-gebrakan lainya yang pernah dan sedang dilakukannya. Semua itu sengaja dilakukan Liliana agar generasi muda Indonesia bisa bersaing dengan talenta-talenta muda negara-negara lain.

Lalu, seperti apa dan bagaimana sosok Liliana tersebut? Bertempat di MNC Studios, Kamis (19/4/2018), Sindonews bersama media-media yang berada di bawah MNC Group, mengulik seperti apa sepak terjangnya.

Dalam perbincangan yang berjalan santai itu, Liliana bercerita tentang berbagai hal, dari mulai latar belakang dirinya mendirikan MNC Animation, tanggapan keluarga atas kariernya, hingga apa yang sebaiknya dilakukan oleh perempuan Indonesia.

Berikut petikan wawancara dengan Liliana Tanoesoedibjo:

Sebagai CEO MNC Animation, menurut ibu seberapa besar peran perempuan dalam industri kreatif, terutama industri animasi Indonesia?

Peran serta perempuan di industri kreatif, terutama di industri animasi itu menurut saya belum terlalu banyak, kebanyakan laki-laki ya rasanya. Di tempat kita (MNC Animation) masih didominasi laki-laki. Kita tahu bahwa industri kreatif animasi ini juga belum terlalu populer. Kita tahu bahwa yang populer itu mungkin di luar negeri. Justru itu, kita harus tingkatkan. Itu kenapa MNC punya bidang di aminasi itu. Jadi kita mau meningkatkan industri kreatif animasi.

Animasi ini pemainnya belum terlalu banyak. Karena kita tau, untuk membuat animasi itu membutuhkan kapital yang besar, dan juga team work yang sangat besar. Untuk 1 proyek bisa 90 orang.

Bagaimana ibu memposisikan diri sebagai seorang ibu, seorang istri juga sebagai CEO MNC Animation?

Kebetulan ini anugerah dari Tuhan. Saya percaya bahwa ini semua anugerah dari Tuhan. Kenapa saya bisa ada di animasi? Saya melihat Disney itu sangat besar ya. Terus saya bercita-cita, bermimpi kapan sih Indonesia mempunyai animasi seperti sekelas Disney? Jadi pada saat pertama kali saya membuat animasi, itu saya berawal dari sebuah majalah Just For Kids. Kita bikin karakter-karakter sendiri, namanya Kiko. Nah itu yang saya bawa ke animasi. Kenalkan dulu sama anak-anak di majalah dan setelah itu kita bawa live ke tivi menjadi animasi.

Saya orangnya kan suka nulis, saya orang yang suka (pada hal-hal yang) kreatif. Jadi itu challenge bagi saya. Saya harus berbuat sesuatu yang baik, terutama untuk anak-anak Indonesia, untuk tontonan mereka supaya mereka menonton produk dalam negeri, juga yang punya value, yang punya karakter sendiri yang kita bisa banggakan.

Mengenai saya sebagai istri, ya saya harus berbagi waktu, dan memang kebetulan bapak juga mendukung saya berkarier, dan anak-anak juga mengizinkan saya berkarier, anak-anak sudah besar juga. Jadi suatu kesempatan ini bisa dikembangkan, juga saya punya potensi, dan potensi itu bisa dikembangkan. Jadi bersyukurlah kalau kita punya potensi dan kita bisa mengembangkan, dan orang-orang sekeliling kita mendukung.

Karena pada saat orang sekeliling tidak mendukung, itu susah. Semua dukungan itu penting sekali buat saya. Karena (ada juga) seseorang punya kreativitas, punya potensi, mau dikembangkan, tapi bisa saja tidak didukung sama sekitarnya, malah ditarik, 'oh nggak boleh,' (maka) itu nggak bisa berkembang. Jadi saya bersyukur, dalam keluarga saya juga mendukung.

Bisa diceritakan bagaimana proses ide menciptakan tokoh di MNC Animation ini?
Berawal dari majalah yang mana itu ada cerita namanya Kiko, ada petualangannya Kiko, mengenai cerita di bawah laut, gitu. Yang mana tadinya binatang, ikan-ikan yang mutan. Jadi ada ledakan di dalam lautan itu, jadi mereka jadi mutan. Mereka berubah bentuk, ada kaki, ada tangan. Ya, bikin sesuatu yang beda. Meniru ceritanya orang luar negeri, itu nggak. Karakternya beda.

Ada pesan-pesan khusus untuk perempuan Indonesia?
Jadi perempuan itu adalah anugerah yang besar. Karena perempuan itu bisa multitasking, dan perempuan itu lebih kuat. Kenapa? Bukan lebih kuat secara fisik. Secara mental lebih kuat. Kalau kita melihat Adam dan Hawa, kenapa Hawa diciptakan? Untuk menolong, pendamping, penolong dan pendamping. Diambil dari tulang rusuk. Makanya perempuan bukan ditempatkan di belakang laki-laki, tapi di sisinya, gitu. Jadi sepadan dengan laki-laki, bukan di belakang laki-laki. Setara, sepadan. Jadi kalau ada pepatah bahwa keberhasilan seorang laki-laki behind itu ada perempuan, salah. Bukan di belakang, tapi di samping, beside gitu. Jadi pepatah itu kurang benar menurut saya, bukan di belakang, tapi di samping.

Tentunya, kalau wanita karier, mereka sudah berkreatif. Tapi kalau sebagai ibu rumah tangga, mereka kan kadang punya potensi besar, jangan sekali-kali memendam potensinya. Apa yang bisa dikerjakan, apa yang bisa dikaryakan, itu lakukan. Jadi, sebagai perempuan jangan di zona nyaman. Saat Anda di zona nyaman, Anda tidak bisa berkarya. Seperti pada saat tidak di zona nyaman, Anda berkaya lebih dari itu, dan berkontribusi untuk keluarga, untuk masyarakat, untuk bangsa. Jadi banyak perempuan itu yang multi tasking, bisa berkarya di rumah, bisa bisnis di rumahnya. Membantu ekonomi keluarga juga bisa. Menjadi ibu rumah tangga tidak menjadi halangan untuk pandai juga.

Jadi ibu rumah tangga, terus nggak ngerti apa-apa, nggak ngerti suaminya kerja apa, itu nggak boleh. Jadi, sebagai ibu rumah tangga itu harus tau juga suaminya itu kerja apa. Supaya kita itu setara, jadi ngerti kerjaan suami itu seperti apa. Jangan sampai kita nggak ngerti apa-apa. Jadi, sebagai istri, harus ngerti juga pekerjaan suami, supaya mereka tau apa sih yang dikerjakan suami dan menjadi pendamping yang setara, sepadan, bisa menjadi teman diskusi.

Kalau wanita pandai, bisa mendidik anaknya lebih pandai lagi, tapi kalau dia nggak berpendidikan, ya susah. Wanita harus pandai.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8008 seconds (0.1#10.140)