Putri Handayani, Orang Indonesia Pertama yang Taklukkan Kutub Selatan dengan Ski

Jum'at, 19 Januari 2024 - 11:12 WIB
loading...
Putri Handayani, Orang Indonesia Pertama yang Taklukkan Kutub Selatan dengan Ski
Putri Handayani, Orang Indonesia Pertama yang Taklukkan Kutub Selatan dengan Ski
A A A
Pendaki asal Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Putri Handayani berhasil mencapai titik paling selatan bumi di 90°S pada hari Kamis, 28 Desember 2023 pukul 13.00 waktu Punta Arenas, Chili. Ia pun menjadi Indonesia pertama yang mencapai Kutub Selatan dengan berjalan menggunakan ski .

Sebelumnya, Putri Handayani berjalan selama delapan hari sejak 21-28 Desember 2023 dengan menggunakan ski sambil menarik 30 kg sled dari latitude (Garis Lintang) 89°S ke 90°S, menembus cuaca ekstrem dan salju. Meski tak mudah, ia berhasil mengibarkan Merah Putih untuk bersanding dengan bendera negara-negara lain yang pernah mencapai titik Kutub Selatan.

Baca Juga: Longsor Salju di Resor Ski Swiss Kubur Sejumlah Pemain Ski

Putri Handayani pun mengaku bersyukur bisa melewati medan yang ekstrem untuk sampai di Ceremonial South Pole. Meskipun lelah, tetapi ia terharu karena menjadi orang Indonesia pertama yang berhasil mencapai Kutub Selatan dengan berjalan menggunakan ski.

“Sungguh bersyukur bisa sampai ke titik ini. Apalagi setelah mengalami sendiri angin dingin yang ekstrim, berjalan tertatih-tatih dengan ski dan akhirnya sampai ke Ceremonial South Pole. Lelah, terharu dan bangga, semua perasaan itu campur aduk, apalagi kalau ingat belum pernah ada orang Indonesia yang sampai sini," kata Putri Handayani.
Putri Handayani, Orang Indonesia Pertama yang Taklukkan Kutub Selatan dengan Ski

Sementara ekspedisi bertajuk Road to The Explorer’s Grand Slam “Antarctic 8 Expedition” ini bukan tanpa hambatan. Sebab, rencana awal terdiri atas dua tahap. Pertama adalah pendakian ke puncak tertinggi di Benua Antartika, yaitu Gunung Vinson (4.892 mdpl), dan tahap kedua adalah penjelajah ke Kutub Selatan menuju titik 90°S.

Namun kondisi cuaca yang sangat buruk, pendakian Gunung Vinson yang berlangsung pada tanggal 6 hingga 13 Desember 2023 harus terhenti pada saat Putri sedang menuju puncak (summit day) pada 12 Desember 2023 karena terhadang angin kencang. Demi keselamatan para pendaki, tim memutuskan untuk tak melanjutkan pendakian dan turun ke Vinson Base Camp untuk beristirahat dan melanjutkan target ekspedisi berikutnya ke titik 90°S Kutub Selatan.

Kendati demikian, Putri Handayani akan mencoba kembali pendakian Gunung Vinson untuk kali kedua pada Januari 2024 sambil menunggu slot yang tersedia. Meski sulitnya mendapatkan slot mendaki Gunung Vinson, tetapi ia tidak ingin kecewa dan akan menikmati keberhasilannya mengibarkan bendera Merah Putih di Kutub Selatan.

“Saya sendiri berniat untuk mencoba lagi untuk kedua kalinya dalam musim pendakian ini. Sambil beristirahat sebelum memulai ekspedisi Kutub Selatan, saya juga mulai berusaha untuk mendapatkan slot di pendakian berikutnya di bulan Januari,” jelasnya.

“Memang saya sudah menduga bakal sulit mendapatkan slot. Karena pendakian pertama (ke Vinson) saja sudah confirmed sejak 4 bulan sebelum ekspedisi. Jadi memang mau tidak mau harus menunggu lagi sampai musim berikutnya di akhir 2024 atau awal 2025. Rasa kecewa pasti ada, tapi saya tidak mau berlarut-larut dalam kekecewaan. Saya memilih untuk lebih memfokuskan ke hal-hal positif. Salah satunya adalah keberhasilan saya mengibarkan Merah Putih di Kutub Selatan," jelasnya.

Sementara untuk slot pendakian kedua Gunung Vinson berlangsung pada 10-21 Januari 2024. Persiapan pendaftaran yang terlalu singkat, serta musim pendakian yang sudah memasuki peak season adalah alasan utama Putri tidak dapat melanjutkan ekspedisi Gunung Vinson.

Di sisi lain, Putri Handayani akan fokus untuk Road to The Explorer’s Grand Slam untuk menggenapkan “tujuh puncak gunung tertinggi di tujuh benua dan dua kutub bumi". Ia pun akan mempersiapkan diri untuk menggelar ekspedisi selanjutnya, yaitu penjelajahan Kutub Utara pada bulan April 2024 dan targetnya adalah menjadi orang Indonesia pertama yang berjalan dengan menggunakan ski dari latitude (Garis Lintang) 89°N-90°N (North Pole Last Degree).

Putri Handayani telah memasuki tahun ke-8 sejak awal ekspedisinya demi meraih gelar The Explorer’s Grand Slam. Selama kurun waktu tersebut, pendaki lulusan Fakultas Teknik UI ini telah menyelesaikan pendakian ke puncak Gunung Kilimanjaro tertinggi di benua Afrika), Carstensz Pyramid (tertinggi di benua Australia dan Oseania), Elbrus (tertinggi di benua Eropa), Aconcagua (tertinggi di benua Amerika Selatan), Denali (tertinggi di Benua Amerika Utara), serta terakhir, titik 90°S Kutub Selatan. Sehingga, masih menyisakan titik 90°N Kutub Utara, Gunung Vinson (tertinggi di Kutub Selatan), dan Gunung Everest yang merupakan gunung tertinggi di benua Asia dan dunia.
(sto)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1492 seconds (0.1#10.140)