Menyiapkan Rencana saat Liburan Sekolah

Minggu, 06 Mei 2018 - 13:20 WIB
Menyiapkan Rencana saat Liburan Sekolah
Menyiapkan Rencana saat Liburan Sekolah
A A A
JAKARTA - Banyak orang tua kerap bingung mengajak anak-anak mereka berlibur. Libur sekolah saat kenaikan kelas memang memakan waktu sampai satu bulan lamanya. Seperti setelah Hari Raya Idul Fitri mendatang.

Disitulah orang tua harus putar otak mengajak anak-anak berwisata yang bukan hanya bersenang-senang, tapi membawa kesan dan ilmu. Tentu bukan cuma keliling pusat perbelanjaan dengan aktivitas monoton, bahkan bisa jadi menguras kantong. Namun, orang tua harus jeli mencari tempat wisata edukatif tentunya berbiaya hemat.

Bergeser sedikit dari Ibu Kota, di Bogor tepatnya di Kampung Tegalwaru, Ciampea, Kabupaten Bogor. Terdapat sebuah kampung wisata bisnis. Ketika KORAN SINDO berkunjung ke sana, suasana perdesaan masih kental terasa, meskipun lokasinya tidak terlalu jauh dari pusat kota.

Berkeliling kampung dengan suasana asri, pepohonan dan sawah yang masih banyak membentang luas. Terlihat, hampir di setiap rumah memiliki kesibukan masing-masing. Beberapa dari rumah tangga menjadi sebuah usaha kecil menengah (UKM) berbagai bidang mulai peternakan, kerajinan, pertanian, makanan, dan lainnya. Kampung ini cocok bagi keluarga atau rombongan sekolah yang ingin merasakan suasana perdesaan yang asri.

Bukan hanya soal suasananya, di sini akan dikenalkan dengan sejumlah bisnis. Pengunjung diajarkan untuk berwirausaha berbasis industri rumah dengan cara yang asyik. “Kami menerima pengunjung dari anak TK sampai orang tua pra-pensiun.

Untuk anak-anak mulai SD kami ingin mengenalkan bisnis itu menyenangkan, simpel, menghasilkan, dan dapat dimulai dari mana saja dari hobi, yang ditemui sehari-hari, dan dari ponsel mereka. Menjadikan bisnis sebagai gaya hidup,” kata Tatiek Kancaniati Karimah, pendiri Kampung Wisata Bisnis Tegalwaru.

Kampung Wisata Bisnis Tegalwaru yang berdiri sejak 2010 hingga 2017 ini sudah dikunjungi lebih dari 150.000 pengunjung dalam dan luar negeri. Banyak pilihan paket yang tersedia setiap orangnya untuk merasakan liburan berbeda.

Seperti paket Ndeso Kreatif seharga Rp120.000 mendapatkan 1 macam produk Training Bisnis, 2 kunjungan UKM, makanan ringan khas perkampungan, seperti rebusan jagung, ubi, dan singkong. Paket lainnya Ndeso Kreatif 2, pengunjung harus mengeluarkan kocek yang sedikit lebih besar, yakni Rp175.000, tapi sudah mendapatkan 2 training produk, 2 kunjungan UKM, makanan ringan, makan siang berupa nasi timbel dan lalapan, juga mendapat kesempatan keliling kampung naik mobil odong-odong.

“Untuk training produk, kami punya pembuatan Nata de coco, daur ulang kertas, pernak-pernik terigu, olahan herbal, membatik, melukis caping, pembuatan yoghurt, bros akrilik, membuat agar 3 dimensi, dan oshibana craft. Itu semua dapat dipilih oleh pengunjung sesuai minat mereka,” kata Tatiek.

Sementara untuk kunjungan UKM, di Kampung Wisata Bisnis Tegalwaru terdapat UKM pembuatan tas, herbal, pabrik kerupuk, peternakan, perikanan, kebun sayur organik, sentral UKM makanan dan kerajinan, pabrik roti, olahan ikan cue, dan lainnya. Saat mendirikan kampung wisata ini memang bersamaan dengan pemberdayaan warga dan kembali menyejahterakan mereka.

Tatiek ingin juga membagi semangat kepada masyarakat di luar Kampung Tegalwaru. Kepada generasi muda bahkan mereka yang akan pensiun juga, bagaimana memberikan pelatihan bisnis untuk mengisi hari tua mereka. “Di setiap UKM yang dikunjungi juga akan ada sesi sharing, cerita mulai bisnis, jatuh bangun berbisnis.

Diharapkan pengunjung terinspirasi, rata-rata warga di sini gak lulus SD, tapi bisa menjadi wirausahawan. Liburan sambil mencari inspirasi sudah, waktunya bersenang-senang. Di Kampung Wisata Bisnis Tegalwaru juga tersedia outbound, seperti flying fox, futsal, memancing, menangkap ikan dari kolam, rafting, dan renang.

Tidak ketinggalan bermain permainan kampung seperti galah dan gobak sodor. Pengunjung hanya menambah biaya mulai Rp25.000 setiap jenisnya. Bagi yang ingin menginap juga disediakan berbagai pilihan mulai kelas VIP Rp250.000, tidur di rumah joglo seperti penginapan biasa seharga Rp130.000 hingga menginap di rumah warga.

Bagi masyarakat perkotaan, tentu ini pengalaman seru karena merasakan tinggal di rumah yang bersebelahan dengan sawah cukup hanya membayar Rp50.000. Liburan lain yang tidak kalah seru ada di pinggiran Ibu Kota lagi, yakni di Serang, Banten. Penulis Gola Gong mendirikan Rumah Dunia khusus untuk para pencinta buku dan seni.

Tepat di Kompleks Hegar Alam 40, Kampung Ciloang, Serang, ini berawal dari komunitas Rumah Dunia yang didirikannya menjadi tempat literasi.

“Literasi menurut saya ialah upaya dari kita untuk mengubah hidup lewat apapun. Dahulu membaca dan menulis. Sekarang teknologi informasi karena literasi semakin meluas, bisa literasi keuangan, juga literasi jurnalistik,” ujarnya. Di Rumah Dunia memang kental dengan ajakan literasi, ini penting untuk generasi muda zaman sekarang.

Gola Gong ingin mengampanyekan literasi untuk menangkal hoax, paling tidak membuat hoax tidak semakin menyebar dengan cara menulis. “Dari pada share tulisan orang atau berita yang tidak jelas sumbernya dan maksud tujuan penulisnya. Lebih baik tulis saja sendiri isu yang sedang berkembang sesuai opini pribadi,” saran penulis Balada si Roy ini.

Maka Gola Gong kerap membuka kelas menulis di Rumah Dunia. Pelatihan yang diberikan di kelas menulis Rumah Dunia meliputi pelatihan jurnalistik dan pelatihan menulis fiksi.

Pada pelatihan jurnalistik diajarkan mengenai teknik-teknik dalam jurnalistik, termasuk praktik wawancara di lapangan. Pada akhir sesi pelatihan jurnalistik, biasanya ada tugas kelompok untuk membuat artikel dan majalah.

“Sementara untuk pelatihan menulis fiksi akan diajarkan mengenai teknik menulis fiksi dan unsur-unsurnya, seperti ide, judul, tema, sinopsis, tokoh/karakter, latar, konflik, plot, dan lainnya,” ungkapnya. Bagi yang suka seni, Rumah Dunia juga sering mengadakan pementasan teater, musik, ataupun sekadar nonton bersama.

Biasanya ibu diadakan saat malam minggu di area Rumah Dunia yang disulap seperti panggung pertunjukan permanen. Di Rumah Dunia ini pastinya ada perpustakaan dengan koleksi buku mulai novel hingga komik hingga ratusan ribu buku. Cocok bagi generasi muda gemar baca.

Bukan cuma pengalaman seru ataupun hobi yang dapat dilakukan saat liburan. Namun, mengikuti kegiatan positif untuk dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Komunitas Ayo Main hadir memang untuk segmentasi anak yang lebih kecil, yakni usia 3 tahun hingga usia sekolah dasar.

Visi mereka mengajak keluarga untuk main lagi dengan anak-anaknya karena pada zaman sekarang, anak kurang mendapatkan permainan di rumah akibat kesibukan orang tua. Menurut Rifa Siti Syarifah, pendiri Ayo Main, bermain dapat membuat perasaan anak menjadi senang dan hal itu berdampak pada proses penyerapan ke otak anak menjadi lebih mudah.

Sambil bermain, untuk anak usia SD juga diberikan pemahaman akan nilai-nilai kehidupan, seperti kejujuran, tapi tetap dikemas dalam permainan dengan kreasi yang unik dalam balutan festival kejujuran. (Ananda Nararya)


(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7570 seconds (0.1#10.140)