Desainer Indonesia di Pameran UNESCO

Rabu, 16 Mei 2018 - 12:27 WIB
Desainer Indonesia di Pameran UNESCO
Desainer Indonesia di Pameran UNESCO
A A A
TIGA desainer Indonesia, Oscar Lawalata, Edward Hutabarat, dan Denny Wirawan, akan mempersembahkan pameran “Batik for the World” di kantor UNESCO. Pameran yang diadakan pada 6-12 Juni mendatang di Paris, Prancis ini juga mengha dirkan perajin batik dari berbagai daerah di Indonesia.

Oscar Lawalata, desainer sekaligus penggagas pameran tersebut, menuturkan bahwa ide untuk menggelar Batik for the World berangkat dari kepedulian dan apresiasinya terhadap batik sebagai warisan budaya Indonesia. Menurut dia, melestarikan batik tak hanya cukup dengan mempromosikannya di negeri sendiri.

“Batik harus keluar kandang agar keindahannya bisa menggaung sampai seluruh dunia,” ujar Oscar di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, pada Selasa (8/5/2018). Pameran yang didukung Bakti Budaya Djarum Foundation, Rumah Kreatif BUMN, dan Bank Mandiri ini akan menghadirkan 100 kain batik Indonesia yang dikurasikan bersama Yayasan Batik Indonesia (YBI), Rumah Pe sona Kain, dan Oscar Lawalata Culture.

“Perajin batik juga akan kami bawa. Kami akan bawa sekitar 30 perajin dari berbagai daerah di Indonesia yang sudah terpilih,” ujar Oscar. Oscar menilai dukungan sangat dibutuhkan oleh para perajin batik agar bisa tetap bertahan dengan membatik sebagai mata pencahariannya.

Melalui pameran ini, dia inginmenonjolkan peran perajin batik sebagai seniman dan bagaimana batik dibuat. “Batik adalah tentang proses yang memiliki makna mendalam di balik pembuatannya,” ujar Oscar.

Di pameran ini, Oscar akan menampilkan 8 busana. Busa na berjenis cocktail dress ini menggunakan batik dari berba gai daerah di Jawa Timur, yakni Kediri, Sidoarjo, Madura, Trenggalek, Ponorogo, dan Tuban. Sementara, dua desainer lainnya, yakni Edward Hutabarat dan Denny Wirawan juga masing-masing membawa 8 karya busana.

Edward menuturkan bahwa dia akan menampilkan beach-wear dari batik. Batik yang digunakannya, yakni batik Pekalongan dan Cirebon. Sementara itu, Denny menggunakan batik Kudus. Namun, kali ini dirancang menjadi evening gown yang glamor.

“Motif yang saya bawa adalah motif Sriwedari, seri ningrat yang lebih mengarah ke busana malam. Busana ini akan terlihat glamor dan kekinian,” sebut Denny. Menurut Oscar, selain fashion show dari tiga desainer, ada pula rangkaian kegiatan lain.

Serangkaian kegiatan lain yang dapat dijumpai pengunjung, antara lain mendatangi area perajin yang akan menampilkan demo proses membuat kain batik, talkshow mengenai industri batik Indonesia, serta cara memakai kain batik. (Dwi Nur Ratnaningsih)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4754 seconds (0.1#10.140)