Manfaat Buah Kiwi, Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental
loading...
A
A
A
JAKARTA - Buah kiwi memiliki banyak manfaat kesehatan. Salah satunya membantu meningkatkan mood dalam beberapa hari di antara orang-orang dengan kadar vitamin C rendah.
Mengikuti pola makan sehat membantu mendukung kualitas hidup, namun para peneliti dan pakar nutrisi berupaya memahami mekanisme yang mendorong hubungan antara makanan dan suasana hati.
Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam British Journal of Nutrition meneliti bagaimana kiwi dan vitamin C memengaruhi suasana hati dan seberapa cepat partisipan mengalami perbaikan suasana hati.
Hasilnya, makan kiwi meningkatkan mood setelah empat hari dan dampaknya terhadap vitalitas dan suasana hati sedikit lebih kuat dibandingkan dengan peserta penelitian yang menerima suplemen vitamin C.
Temuan ini menunjukkan efek vitamin C pada kesehatan mental dan sumber makanan utuh mungkin merupakan cara terbaik untuk mendapatkan nutrisi ini.
Manfaat kiwi bagi kesehatan
Buah-buahan adalah bagian dari pola makan yang sehat, dan buah kiwi adalah salah satu pilihan yang menawarkan beberapa manfaat kesehatan.
Misalnya, buah kiwi dapat membantu fungsi pencernaan dan meningkatkan kadar gula darah dan lipid. Mengandung serat, potasium, dan vitamin E, serta kadar vitamin C yang cukup tinggi.
Vitamin C adalah nutrisi penting yang membantu fungsi sistem kekebalan dan penyembuhan luka.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa suplemen vitamin C dan buah-buahan kaya vitamin C dapat membantu meningkatkan mood.
Para peneliti berhipotesis bahwa vitamin C dapat berperan dalam suasana hati dan fungsi otak yang sehat. Mereka penasaran bagaimana asupan buah berpotensi berdampak pada kesehatan mental dalam jangka waktu tertentu.
Studi khusus ini menganalisis data dari uji coba terkontrol plasebo tiga kelompok. Para pesertanya adalah orang dewasa berusia antara 18 dan 35 tahun yang memiliki kadar vitamin C plasma rendah.
Para peneliti membagi peserta menjadi tiga kelompok: Satu kelompok menerima suplemen vitamin C setiap hari, kelompok kedua menerima dua buah kiwi setiap hari, dan kelompok ketiga menerima tablet plasebo setiap hari.
Para peneliti menggunakan survei ponsel pintar untuk mengumpulkan data dari peserta, dan peserta melakukan pemeriksaan darah setiap dua minggu.
Mereka tidak mampu membutakan peserta atau peneliti mengenai intervensi buah Kiwi. Namun, peneliti dan peserta tidak mengetahui siapa yang menerima tablet plasebo versus vitamin C sampai penelitian selesai.
Peserta mengambil intervensi atau plasebo yang ditugaskan selama empat minggu dan menjawab survei setiap dua hari sekali. Survei tersebut mengumpulkan data mengenai beberapa komponen, antara lain: energi dan kelelahan, suasana hati, kualitas dan kuantitas tidur, serta tingkat aktivitas fisik.
Berdasarkan analisis, para peneliti menemukan bahwa peserta yang mengonsumsi buah kiwi mengalami peningkatan suasana hati dan vitalitas sekitar hari ke-4 dan peningkatan pertumbuhan sekitar hari ke-14.
Peningkatan suasana hati mencapai puncaknya pada peserta antara hari ke-14 dan ke-16. Peserta dalam kelompok suplemen vitamin C mengalami peningkatan suasana hati hingga sekitar hari ke-12.
Penulis studi Tamlin Conner, PhD, seorang ilmuwan psikologi dan profesor di Departemen Psikologi di Universitas Otago, Selandia Baru, menjelaskan kepada Medical News Today:
“Sebagai bagian dari uji coba nutrisi terkontrol plasebo ini, kami menggunakan teknologi ponsel pintar untuk mensurvei suasana hati selama periode 8 minggu dan menemukan peningkatan suasana hati setelah diperkenalkannya produk makanan utuh yang mengandung vitamin C (buah kiwi Sungold) dalam waktu empat hari, kemudian mencapai puncaknya sekitar dua minggu,” ujarnya.
Program penelitian menunjukkan bahwa ada manfaatnya mengukur perubahan suasana hati secara real-time dalam kehidupan sehari-hari dalam uji coba intervensi untuk memahami pola dan jangka waktu perubahan.
“Kami terkejut bahwa peserta yang diacak dengan kondisi makanan utuh (2 buah kiwi Sungold per hari) menunjukkan perbaikan suasana hati dalam waktu empat hari setelah intervensi,” ucapnya.
Mengikuti pola makan sehat membantu mendukung kualitas hidup, namun para peneliti dan pakar nutrisi berupaya memahami mekanisme yang mendorong hubungan antara makanan dan suasana hati.
Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam British Journal of Nutrition meneliti bagaimana kiwi dan vitamin C memengaruhi suasana hati dan seberapa cepat partisipan mengalami perbaikan suasana hati.
Hasilnya, makan kiwi meningkatkan mood setelah empat hari dan dampaknya terhadap vitalitas dan suasana hati sedikit lebih kuat dibandingkan dengan peserta penelitian yang menerima suplemen vitamin C.
Temuan ini menunjukkan efek vitamin C pada kesehatan mental dan sumber makanan utuh mungkin merupakan cara terbaik untuk mendapatkan nutrisi ini.
Manfaat kiwi bagi kesehatan
Buah-buahan adalah bagian dari pola makan yang sehat, dan buah kiwi adalah salah satu pilihan yang menawarkan beberapa manfaat kesehatan.
Misalnya, buah kiwi dapat membantu fungsi pencernaan dan meningkatkan kadar gula darah dan lipid. Mengandung serat, potasium, dan vitamin E, serta kadar vitamin C yang cukup tinggi.
Vitamin C adalah nutrisi penting yang membantu fungsi sistem kekebalan dan penyembuhan luka.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa suplemen vitamin C dan buah-buahan kaya vitamin C dapat membantu meningkatkan mood.
Para peneliti berhipotesis bahwa vitamin C dapat berperan dalam suasana hati dan fungsi otak yang sehat. Mereka penasaran bagaimana asupan buah berpotensi berdampak pada kesehatan mental dalam jangka waktu tertentu.
Studi khusus ini menganalisis data dari uji coba terkontrol plasebo tiga kelompok. Para pesertanya adalah orang dewasa berusia antara 18 dan 35 tahun yang memiliki kadar vitamin C plasma rendah.
Para peneliti membagi peserta menjadi tiga kelompok: Satu kelompok menerima suplemen vitamin C setiap hari, kelompok kedua menerima dua buah kiwi setiap hari, dan kelompok ketiga menerima tablet plasebo setiap hari.
Para peneliti menggunakan survei ponsel pintar untuk mengumpulkan data dari peserta, dan peserta melakukan pemeriksaan darah setiap dua minggu.
Mereka tidak mampu membutakan peserta atau peneliti mengenai intervensi buah Kiwi. Namun, peneliti dan peserta tidak mengetahui siapa yang menerima tablet plasebo versus vitamin C sampai penelitian selesai.
Peserta mengambil intervensi atau plasebo yang ditugaskan selama empat minggu dan menjawab survei setiap dua hari sekali. Survei tersebut mengumpulkan data mengenai beberapa komponen, antara lain: energi dan kelelahan, suasana hati, kualitas dan kuantitas tidur, serta tingkat aktivitas fisik.
Berdasarkan analisis, para peneliti menemukan bahwa peserta yang mengonsumsi buah kiwi mengalami peningkatan suasana hati dan vitalitas sekitar hari ke-4 dan peningkatan pertumbuhan sekitar hari ke-14.
Peningkatan suasana hati mencapai puncaknya pada peserta antara hari ke-14 dan ke-16. Peserta dalam kelompok suplemen vitamin C mengalami peningkatan suasana hati hingga sekitar hari ke-12.
Penulis studi Tamlin Conner, PhD, seorang ilmuwan psikologi dan profesor di Departemen Psikologi di Universitas Otago, Selandia Baru, menjelaskan kepada Medical News Today:
“Sebagai bagian dari uji coba nutrisi terkontrol plasebo ini, kami menggunakan teknologi ponsel pintar untuk mensurvei suasana hati selama periode 8 minggu dan menemukan peningkatan suasana hati setelah diperkenalkannya produk makanan utuh yang mengandung vitamin C (buah kiwi Sungold) dalam waktu empat hari, kemudian mencapai puncaknya sekitar dua minggu,” ujarnya.
Baca Juga
Program penelitian menunjukkan bahwa ada manfaatnya mengukur perubahan suasana hati secara real-time dalam kehidupan sehari-hari dalam uji coba intervensi untuk memahami pola dan jangka waktu perubahan.
“Kami terkejut bahwa peserta yang diacak dengan kondisi makanan utuh (2 buah kiwi Sungold per hari) menunjukkan perbaikan suasana hati dalam waktu empat hari setelah intervensi,” ucapnya.
(tdy)