Kanker Serviks Jadi Salah Satu Penyebab Kematian Tertinggi, Wanita Diminta Skrining sejak Dini

Minggu, 04 Februari 2024 - 09:28 WIB
loading...
Kanker Serviks Jadi Salah Satu Penyebab Kematian Tertinggi, Wanita Diminta Skrining sejak Dini
Kanker serviks umum terjadi pada perempuan di Indonesia. Mengatasinya, wanita diminta untuk skrining sedini mungkin. Foto/ cloudinary
A A A
JAKARTA – Kanker serviks merupakan kanker kedua yang paling umum terjadi pada perempuan di Indonesia.

Akan tetapi, kebanyakan perempuan terdiagnosis kanker serviks ketika sudah memasuki stadium lanjut. Padahal, jika pengobatan dilakukan pada stadium ini menjadi kurang efektif. Akibatnya, sekira 50 Persen perempuan yang terdiagnosis bisa meninggal dunia karena penyakit tersebut.



Menyikapi kondisi itu, Wakil Menteri Kesehatan RI, dr Dante Saksono Harbuwono menjelaskan salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut ialah dengan melakukan deteksi dini atau skrining sedini mungkin, sehingga angka kematian juga dapat ditanggulangi.

“Salah satu penyebab kematian tertinggi untuk kanker wanita di Indonesia adalah kanker serviks. Skrining kanker serviks sebagai salah satu modalitas utama untuk menanggulangi tingginya kematian kanker serviks di Indonesia,” kata dr Dante dikutip dalam keterangan resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Minggu (4/2/2024).

Kemenkes pun melakukan upaya strategi dalam mengatasi masalah tersebut, yaitu dengan melakukan vaksinasi HPV kepada anak-anak perempuan usia sekolah dan melakukan skrining deteksi kanker serviks sedini mungkin untuk perempuan masyarakat Indonesia.

Tidak hanya itu, bahkan pemerintah juga sudah mulai melakukan pilot project vaksinasi HPV gratis di sekolah-sekolah Jakarta, dengan ditambah melakukan treatment atau perawatan pada kanker serviks di Indonesia.

Rencananya pada prioritas aksinya, skrining kanker serviks akan ditargetkan sebanyak 75 Persen dari total seluruh perempuan berusia 30-69 tahun. Skrining ini menggunakan metode pemeriksaan DNA HPV yang memiliki kualitas mutu terjamin.



Metode ini juga dilakukan dengan berpacu terhadap pedoman dan protkol klinis yangs esuai termasuk transportasi untuk pengujian tersentralisasi serta memperkuat kemampuan laboratorium, maka Kemenkes mempertimbangkan strategi tersebut di tempat layanan kesehatan dan metode pengambilan sampel yang dilakukan mandiri.

“Untuk mencapai target skrining dalam upaya mengeliminasi kanker serviks, penting bagi Indonesia untuk menerapkan metode, alat, dan teknologi skrining yang efisien. Untuk mencapai tujuan ini, RAN menyerukan peninjauan kembali bukti-bukti ilmiah internasional dan praktik terbaik,” ucapnya.
(tdy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1860 seconds (0.1#10.140)