Kontribusi Brand Kecantikan dalam Gerakan Sustainable Beauty

Minggu, 04 Februari 2024 - 05:15 WIB
loading...
Kontribusi Brand Kecantikan...
Kolaborasi Botanical Essentials dengan Givaudan untuk terapkan prinsip pertanian berkelanjutan demi keseimbangan alam dan manusia. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Sustainable beauty kini menjadi alternatif yang makin digandrungi, karena dapat merawat kecantikan tubuh sekaligus melestarikan bumi dengan cara mudah dan menyenangkan. Movement ini juga didukung oleh berbagai inovasi di industri kecantikan yang kian memperkaya pilihan konsumen untuk mendapatkan produk kecantikan yang ramah lingkungan.

Sebelum melengkapi skincare regime di tahun 2024, yuk intip empat fakta dari Botanical Essentials berikut agar kamu dapat merawat kecantikan diri sambil mempertahankan kelestarian bumi.

1. Kesehatan Kulit yang Terinspirasi dari Alam

Kemajuan di industri kecantikan kini ditandai dengan hadirnya berbagai brand yang mengganti synthetic ingredients dengan bahan alami yang ramah lingkungan, termasuk active ingredients. Melalui kecanggihan teknologi, konsumen dapat merawat kesehatan rambut, kulit, hingga kuku mereka dengan bahan-bahan alami yang dikembangkan tanpa melibatkan uji coba terhadap hewan.

Botanical Essentials, brand premium personal care lokal, menggantikan squalene dengan squalane, yang meskipun hanya berbeda satu huruf, namun sumber dari kedua senyawa alami ini sangatlah berbeda. Squalene berasal dari minyak hati ikan hiu, sementara squalane dihasilkan dari fermentasi tebu yang lebih ramah lingkungan.

Squalane bekerja sebagai powerful antiaging yang ampuh mendorong produksi kolagen pada kulit untuk merawat kelembabannya. Tidak hanya itu, Botanical Essentials juga memanfaatkan ekstrak biji rambutan yang kaya akan vitamin, mineral, dan senyawa antioksidan untuk mendorong pertumbuhan dan ketebalan rambut dalam rangkaian produk sampo.

2. Memanfaatkan Bahan Alami yang Diperoleh dengan Sustainable Farming

Sustainable beauty juga mengacu pada metode pertanian yang dirancang untuk menjaga keseimbangan ekologi, sosial, dan ekonomi, dalam memproduksi bahan baku produk. Dengan memilih produk kecantikan yang menerapkan sustainable farming atau pertanian berkelanjutan, konsumen dapat merawat kecantikan sekaligus melindungi lingkungan, meningkatkan kesejahteraan sosial, dan memastikan kelangsungan ekonomi untuk para petani.

Botanical Essentials berkolaborasi dengan Givaudan, perusahaan flavors and fragrances yang menerapkan prinsip pertanian berkelanjutan, seperti metode pertanian organik tanpa pestisida, rotasi tanaman untuk kesuburan tanah pertanian, serta pengelolaan air secara efisien. Melalui kolaborasi ini, Botanical Essentials mendukung petani lokal meningkatkan ketahanan pertanian mereka sebanyak 25% dan menghemat penggunaan bahan bakar pada peralatan mereka sebesar 50%.

3. Inovasi melalui Eco-friendly Packaging

Kemasan skincare menjadi salah satu kontributor sampah di lingkungan sekitar. Oleh karena itu, konsep keberlanjutan dalam industri kecantikan kini diwujudkan dalam penggunaan kemasan alternatif yang lebih ramah lingkungan. Tidak sedikit di antaranya juga memberikan benefit bagi konsumen yang mau terlibat dalam upaya brand menerapkan sustainable beauty.

Botanical Essentials menggunakan botol berbahan plastik PET yang dihasilkan dari proses daur ulang menggunakan berbagai beauty brand dan kemasan minuman. Konsumen dapat mendukung movement ini dengan menukarkan empties bottle di waste box Botanical Essentials yang ada di lantai 2 Grand Indonesia West Mall.

4. Pemberdayaan Industri Lokal dan Komunitas Sekitar

Dengan membeli produk lokal, konsumen secara tidak langsung mengurangi jejak karbon dari transportasi dan produksi jarak jauh, serta memberi dukungan finansial kepada pengusaha dan industri manufaktur lokal. Begitu juga dengan program pemberdayaan komunitas sekitar yang sering dilakukan oleh brand kecantikan, yang dapat merangsang pertumbuhan bisnis lokal dengan menciptakan lapangan kerja.

Botanical Essentials diproduksi dan dikembangkan di Indonesia dengan memanfaatkan resources dalam negeri. Bersama Givaudan, Botanical Essentials memberdayakan petani lokal untuk memproduksi beberapa variannya seperti patchouli dan vetiver.

Botanical Essentials juga berkolaborasi dengan Liberty Society, yang memberdayakan kaum marginal untuk memproduksi merchandise ramah lingkungan. Hingga saat ini, terdapat 645 tote bag dan 20.000 pouch yang dipakai oleh konsumen Botanical Essentials, berkat keterampilan dari 15 perempuan pengungsi.

Tren conscious beauty pada konsumen atau kepedulian mereka terhadap kecantikan menyeluruh, termasuk lingkungan, diprediksi akan berlanjut sepanjang 2024. Hal ini juga menjadi komitmen Botanical Essentials melalui inovasi yang mereka lakukan untuk memperkaya pilihan konsumen dalam merawat kesehatan kulit dan bumi.

Lydia, Product Development Botanical Essentials mengatakan, konsumen perlu dilibatkan dalam kedua hal tersebut untuk membangun bisnis kecantikan yang berkelanjutan.

“Botanical Essentials mengusung konsep kind to the skin, kind to the world dalam mengembangkan varian produknya. Mulai dari rangkaian body care seperti body wash, hand wash, body lotion, dan body oil, hair care seperti hair shampoo dan hair conditioner, hingga hand sanitizer dan linen spray. Semuanya kami kembangkan dengan memanfaatkan bahan-bahan dari alam, dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip keberlanjutan,” pungkasnya.
(tsa)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2423 seconds (0.1#10.140)