Nonton Dua Film Ini Selagi Anak-anak Libur Sekolah

Selasa, 26 Juni 2018 - 15:32 WIB
Nonton Dua Film Ini Selagi Anak-anak Libur Sekolah
Nonton Dua Film Ini Selagi Anak-anak Libur Sekolah
A A A
PACEKLIKNYA film anak-anak Indonesia di bioskop tidak akan terjadi pada tahun ini. Tercatat, pada akhir Juni dan awal Juli mendatang, akan tayang dua film, yaitu Kulari ke Pantai dan Koki-Koki Cilik .

Masing-masing menawarkan cerita yang unik dan berbeda. Kulari ke Pantai adalah film produksi Miles Films dan akan tayang pada 28 Juni. Sementara Koki-Koki Cilik yang diproduksi MNC Pictures akan tayang pada 5 Juli mendatang.

Kedua film tersebut dibesut sutradara yang sama-sama pernah meraih gelar Sutradara Terbaik Festival Film Indonesia (FFI), yaitu Riri Riza dan Ifa Isfansyah. Hadirnya dua film anak pada masa libur sekolah ini patut disambut meriah karena film anak tidak selalu ada tiap tahun.

Kalaupun ada, justru diputar bukan saat musim libur sekolah. Misalnya, film Iqro: Petualangan Meraih Bintang yang tayang pada akhir Januari tahun lalu. Fakta bahwa Indonesia kekurangan film anak yang bercerita tentang kehidupan anak Indonesia juga diakui produser Kulari ke Pantai , Mira Lesmana.

“Kalau dilihat dari data, dari 500 film Indonesia yang diproduksi lima tahun terakhir, hanya ada 15 film anak yang tayang. Kalau mau maju film Indonesia, film anak harus sebanding atau seimbang supaya kita punya regenerasi, baik penonton maupun pemain, aktor, dan sebagainya,” kata Mira di sela-sela acara Meet & Greet film Kulari ke Pantai di Rumah Indofood, stan Jakarta Fair Kemayoran, Minggu (24/6) sore.

Mira mengakui, keberadaan film anak memang akan sangat memengaruhi proses regenerasi dalam industri film Indonesia. “Kita harus memberikan ruang untuk anak-anak berekspresi, mau menari, berakting, itu harus ada,” ungkap Mira.

Dalam Kulari ke Pantai , film yang digarap Riri Riza ini juga ingin mengangkat pentingnya menggunakan bahasa nasional. Hal ini coba digambarkan lewat karakter anak bernama Sam yang tinggal di Rote, Nusa Tenggara Timur. “Kalau berkenalan dengan orang NTT, mereka punya bahasa (Indonesia) yang rapi.

Makanya, kita garap pada karakter Sam yang diperankan Maisha Kanna. Cuma, dia tetap bisa berbahasa gaul dan bahasa Inggris, memperlihatkan keberagaman,” tutur Mira. Menurut istri aktor senior Mathias Muchus ini, saat ini anak-anak justru lebih sering menggunakan bahasa Inggris ketimbang bahasa persatuannya.

Mira mengatakan bahwa sekitar 10 tahun lalu, dia melihat ada kepanikan di kalangan orang tua jika anak-anak mereka tidak bisa berbahasa Inggris. Ketika itu kebanyakan orang tua khawatir buah hati mereka tidak bisa bersaing dalam era globalisasi jika tidak bisa berbahasa Inggris.

“Tapi anak Indonesia memang brilian, dalam waktu singkat sudah bisa bahasa Inggris. Sekarang ada kepanikan kenapa semua bahasa Inggris, bisa hilang nih bahasa Indonesia dalam percakapan,” ucap Mira. Sineas 53 tahun itu tampaknya memang menaruh perhatian yang cukup besar dalam persoalan tersebut.

Dia mengaku miris dengan semakin minimnya minat anak-anak dalam berbahasa Indonesia yang baik dan benar. “Kita harus mempertahankan bahasa Indonesia, memperkenalkan bahasa daerah juga, kalau mereka (anak-anak) bisa tiga bahasa, kita akan menjadi bangsa yang luar biasa,” tuturnya.

Sutradara Riri Riza juga melihat, keterlibatan anak-anak di panggung seni hiburan dan pertunjukan menjadi langkah awal mereka memberikan sumbangsih produksi film Indonesia yang baik dan berkualitas. “Anak-anak punya posisi penting untuk masa depan kita, untuk kebaikan bangsa kita ke depan.

Hiburan seperti film adalah sesuatu yang sebenarnya menjadi sangat penting. Karena anak-anak itu bisa bermain mimik, bisa mengikuti, mengidentifikasi dirinya dalam cerita,” ucap sutradara terbaik FFI 2016 lewat film Athirah ini.

“Jadi, munculnya film yang baik, film yang berkualitas, itu menjadi sangat urgent . Bayangkan kalau semua film itu hanya film barat atau film impor, yang terjadi adalah anakanak tidak punya idola, tidak punya contoh yang dekat dari mereka.

Itulah sebenarnya yang mendorong kami untuk berpikir bahwa (film anak) sangat urgent ,” beber Riri. Dalam Kulari ke Pantai , Riri mengajak penonton untuk berkeliling Indonesia, karena ada 20 titik lokasi yang menjadi latar film tersebut. Riri bahkan tidak segan mengambil gambar menggunakan 30 mobil yang membawa tim 120 orang.

Selain itu, dialog film ini dijamin bakal segar karena Riri menggandeng komika Arie Kriting dan Gina S Noer sebagai penulis skenario. Menurut Mira, percakapan dengan unsur komedi itu penting agar penonton bisa menangkap nilai positif dalam film tanpa harus merasa digurui.

Film ini juga dibintangi pendatang baru Maisha Kanna dan Lilíli Latisha serta aktris Marsha Timothy, Lukman Sardi, Kartika Suwandi, dan Ibnu Jamil. Belum lagi keterlibatan grup musik idola remaja saat ini, RAN, yang mengisi soundtrack .

Selain Miles Film, rumah produksi MNC Pictures pun menaruh keprihatinan dengan situasi minimnya film anak-anak. Untuk itu, mereka akan merilis Koki- Koki Cilik pada awal Juli mendatang. Sebelumnya film ini telah melakukan syuting sejak tahun lalu di Bandung, Jawa Barat.

“Yang kami lihat di sini, film anakanak amat sangat berkurang, jadi MNC Pictures mencoba mengambil segmen tersebut, yang kami harapkan bisa memberikan pesan cukup positif buat pendidikan anakanak,” ujar Muhammad Soufan, EVP Operation Production MNC Pictures.

“Di film ini nanti bisa dilihat unsur edukasinya, kelucuan, belajarnya, pertemanannya, dan unsur lainnya,” katanya. Film Koki-Koki Cilik yang disutradarai Ifa Isfansyah menceritakan impian seorang anak bernama Bima (Farras Fatik) yang ingin kembali membangun rumah makan milik sang ayah.

Keinginan nya yang besar tersebut membuat Bima nekat mengikuti Cooking Camp. Impian Bima untuk berhasil di Cooking Camp ternyata tidak semulus yang dia harapkan.

Bahkan, dalam ajang tersebut, Bima harus bersaing melawan beberapa anak lain yang juga jago memasak. Hingga akhirnya Bima bertemu Chef Rama (Morgan Oey) yang akan membantunya mewujudkan keinginan tersebut.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9418 seconds (0.1#10.140)