Superhero Urusan Domestik

Jum'at, 06 Juli 2018 - 17:15 WIB
Superhero Urusan Domestik
Superhero Urusan Domestik
A A A
DIBANDING superhero Marvel lainnya, Ant-Man boleh dibilang adalah yang paling “tidak spektakuler” untuk diangkat sebagai film aksi pahlawan super.

Namun, justru kekurangan itu yang membuat film ini punya kekuatan khas yang membuatnya tampil berbeda dibandingkan film Marvel yang lain. Secara karakter, Ant-Man alias Scott Lang (Paul Rudd) hanyalah mantan kriminal, yang tobat demi membesarkan anaknya dengan cara yang baik dan benar.

Saat superhero seperti Iron Man, Captain America, hingga Black Panther sudah sibuk terlibat proyek mahabesar menyelamatkan dunia, Scott Lang sebenarnya masih sibuk dengan kehidupan pribadinya. Dia harus mencari pekerjaan demi menghidupi diri sendiri.

Dia juga harus membuktikan diri sebagai pribadi dan ayah yang baik agar mantan istrinya mau berbaik hati mengizinkannya bertemu dan menghabiskan waktu dengan anak mereka, Cassie (Abby Ryder Fortson). Intinya, Lang harus memapankan hidupnya dulu sebelum sibuk membantu orang lain.

Sebuah hidup yang rasanya jauh dari hiruk-pikuk dunia pahlawan super. Namun, ini juga yang membuat karakter Lang unik. Ini pula yang akhirnya dieksplorasi oleh produser Kevin Feige dan sutradara Payton Reed, yang sebelumnya juga menangani film pertama Ant-Man (2015).

Dalam sekuelnya, Feige dan Reed melipatgandakan urusan domestik ini, membuat kisahnya jadi makin kental unsur dramanya. Dikisahkan, gara-gara sebelumnya Ant-Man diamdiam membantu pertarungan Avengers di Jerman, FBI membuat Lang menjadi tahanan rumah selama 2 tahun.

Demi mencari nafkah, dia lalu mendirikan usaha jasa keamanan bersama teman satu selnya dulu, Luis (Michael Pena), dibantu Dave (Rip “T.I” Harris) dan Kurt (David Dastmalchian). Lang juga rutin dikunjungi Cassie, membuatnya punya waktu untuk kembali membangun hubungan dengan putrinya.

Sementara itu, Hank Pim (Michael Douglas) dan anaknya, Hope van Dyne/Wasp (Evangeline Lilly), yang hidup underground mencoba mem bangun terowongan kuantum un tuk menjemput istri Pim, Janet van Dyne (Michael Pfeiffer) yang diduga masih hidup meski terjebak dalam dunia kuantum mikroskopik sejak 30 tahun yang lalu.

Bersamaan dengan itu, Lang pun bermimpi tentang Janet, yang diduga Pim bisa memberi petunjuk tentang lokasi pasti Janet. Demi menjemput Janet, Lang pun harus ikut misi Hank dan Hope. Namun ini artinya, Lang harus kabur dari rumah dan terancam dapat hukuman lebih berat kalau ketahuan FBI.

Sementara itu, mereka juga harus berhadapan dengan Ghost (Hannah John-Kamen) yang ingin masuk dalam laboratorium Pim demi menyembuh kan penyakit langkanya. Karena berbeda dengan film Marvel kebanyakan, jadi jangan harap Ant-Man and the Wasp memberikan adegan aksi ledakan dahsyat dan pertempuran besar tiada henti.

Tentu saja, kemampuan Ant-Man dan Wasp untuk menyusut sekecil atom dan membesar seperti raksasa jadi tontonan yang menyenangkan, meski memang tak sespektakuler adegan aksi di film-film Marvel yang lain.

Untuk mendongkrak film ini, tentu saja digunakan resep klasik Marvel, mengedepankan komedi demi memancing tawa. Formula ini terbukti berhasil. Selain karena skenario kocak yang juga dibuat Paul Rudd yang aslinya memang komedian, juga kehadiran tiga rekan Lang yang bisa melawak.

Luis jadi front man untuk kelucuan ini, apalagi saat dia meracau akibat diberi serum kejujuran. Komedi juga beberapa kali diselipkan dalam adegan aksi kejar-kejaran dengan mobil dan motor, juga adegan menyusut-membesar, yang membuat Ant-Man and the Wasp jadi tontonan yang meski sangat sederhana dibandingkan film Marvel lainnya, tapi penonton tetap akan menyukainya dan terhibur.

Beberapa catatan penting, film ini makin mengukuhkan sebagai film tentang ikatan kekeluargaan, dengan menunjukkan bahwa Lang dan mantan istrinya tetap punya hubungan yang baik meski telah bercerai.

Fenomena kekuatan perempuan yang tengah melanda Hollywood juga sangat jelas terpampang, dengan besarnya porsi dan kuatnya karakter Wasp, Janet, juga Ghost. Bahkan bisa dibilang, Ant-Man dalam film ini “hanya” side kick alias pendamping bagi Wasp.

Terakhir, jangan tinggalkan bioskop sebelum film berakhir, karena akan ada dua post credit scene . Yang pertama sangat berkaitan erat dengan Avengers 4 , sementara yang kedua adalah bentuk keisengan khas Ant-Man.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5355 seconds (0.1#10.140)