Dokter Ungkap Tenggelam Jadi Penyebab Kematian Utama pada Anak, Berkaca pada Kasus Dante
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kematian Raden Andante Khalif Pramudityo atau Dante masih menjadi perbincangan publik. Putra semata wayang mantan pasangan Tamara Tyasmara dan Angger Dimas itu telah meninggal dunia pada Sabtu, 27 Januari 2024.
Dikabarkan Dante meninggal dunia akibat tenggelam di salah satu kolam renang di daerah Pondok Kelapa, Jakarta Timur.
Menanggapi ramainya isu tentang kematian Dante, dokter sekaligus content creator kesehatan, dr. Nadia Alaydrus menyatakan bahwa tenggelam menjadi penyebab utama kematian yang kerap terjadi pada anak-anak.
“Ternyata tenggelam ini menjadi penyebab utama kematian pada anak akibat kecelakaan,” ujar dr. Nadia Alaydrus dikutip dari unggahan dalam akun Instagramnya @nadialaydrus, Rabu (21/2/2024).
Ia menjelaskan, kematian yang disebabkan karena tenggelam biasanya terjadi karena kelalaian dan minimnya pengawasan dari orang tua. Sehingga dapat menjadi fatal dan merenggut nyawa anak.
Kejadian seperti ini sering dialami pada anak yang masih di bawah 5 tahun. Meski begitu, tak menutup kemungkinan juga bisa terjadi pada anak di atas 5 tahun.
“Kasus ini paling banyak dialami pada anak usia 1-4 tahun dan memang ini tuh sering terjadi akibat minimnya pengawasan dari orang dewasa,” jelasnya.
Dokter Nadia Alaydrus menjelaskan bahwa terdapat dua jenis tenggelam yang bisa menyebabkan kematian pada anak. Salah satunya wet drowning yang terjadi akibat banyaknya cairan yang masuk ke dalam paru-paru.
“Secara medis sebenarnya tenggelam sendiri terbagi dalam dua jenis. Pertama wet drowning akibat banyaknya cairan yang masuk ke paru-paru,” terang dr. Nadia Alaydrus.
Selain itu, ada dry drowning yang bisa membuat saluran pernapasan anak menyempit. Hal ini membuat oksigen tidak bisa masuk ke dalam paru-paru. Maka anak menjadi kesulitan bernapas hingga menyebabkan kematian.
“Ada juga dry drowning akibat saluran pernapasan yang refleks menyempit ketika tubuh berada di dalam air, sehingga oksigen itu tidak dapat masuk ke paru-paru,” tandasnya.
Kasus meninggalnya Dante menjadi pelajaran penting bagi para orang tua agar lebih berhati-hati dan tidak lalai meninggalkan anak berenang tanpa pengawasan dari orang terdekat yang bisa dipercayai.
Dikabarkan Dante meninggal dunia akibat tenggelam di salah satu kolam renang di daerah Pondok Kelapa, Jakarta Timur.
Menanggapi ramainya isu tentang kematian Dante, dokter sekaligus content creator kesehatan, dr. Nadia Alaydrus menyatakan bahwa tenggelam menjadi penyebab utama kematian yang kerap terjadi pada anak-anak.
Baca Juga
“Ternyata tenggelam ini menjadi penyebab utama kematian pada anak akibat kecelakaan,” ujar dr. Nadia Alaydrus dikutip dari unggahan dalam akun Instagramnya @nadialaydrus, Rabu (21/2/2024).
Ia menjelaskan, kematian yang disebabkan karena tenggelam biasanya terjadi karena kelalaian dan minimnya pengawasan dari orang tua. Sehingga dapat menjadi fatal dan merenggut nyawa anak.
Kejadian seperti ini sering dialami pada anak yang masih di bawah 5 tahun. Meski begitu, tak menutup kemungkinan juga bisa terjadi pada anak di atas 5 tahun.
“Kasus ini paling banyak dialami pada anak usia 1-4 tahun dan memang ini tuh sering terjadi akibat minimnya pengawasan dari orang dewasa,” jelasnya.
Dokter Nadia Alaydrus menjelaskan bahwa terdapat dua jenis tenggelam yang bisa menyebabkan kematian pada anak. Salah satunya wet drowning yang terjadi akibat banyaknya cairan yang masuk ke dalam paru-paru.
“Secara medis sebenarnya tenggelam sendiri terbagi dalam dua jenis. Pertama wet drowning akibat banyaknya cairan yang masuk ke paru-paru,” terang dr. Nadia Alaydrus.
Selain itu, ada dry drowning yang bisa membuat saluran pernapasan anak menyempit. Hal ini membuat oksigen tidak bisa masuk ke dalam paru-paru. Maka anak menjadi kesulitan bernapas hingga menyebabkan kematian.
“Ada juga dry drowning akibat saluran pernapasan yang refleks menyempit ketika tubuh berada di dalam air, sehingga oksigen itu tidak dapat masuk ke paru-paru,” tandasnya.
Kasus meninggalnya Dante menjadi pelajaran penting bagi para orang tua agar lebih berhati-hati dan tidak lalai meninggalkan anak berenang tanpa pengawasan dari orang terdekat yang bisa dipercayai.
(tsa)