9 Masalah Etika dalam AI atau Kecerdasan Buatan yang Perlu Kamu Ketahui
loading...
A
A
A
Manusia mungkin akan membentuk suatu ikatan dengan robot, bahkan akan merasa kecintaannya dengan robot karena kerja manusia yang termudahkan.Risiko yang terjadi jika terus bergantung pada AI adalah hilangnya kemampuan berpikir dan kreativitas diri.
Namun, mungkin ada aplikasi alternatif untuk perangkat lunak yang berguna untuk memusatkan perhatian dan mendorong perilaku tertentu pada manusia. Jika diterapkan dengan tepat, hal ini bisa jadi peluang untuk mendorong individu bertindak dengan cara yang lebih bermanfaat bagi mereka.
![9 Masalah Etika dalam AI atau Kecerdasan Buatan yang Perlu Kamu Ketahui]()
Foto:Flo Ngala/The New York Times
AI dibuat oleh manusia, sehingga akan rentan terkena bias. Bias ini dapat mengakibatkan ketidakadilan dan diskriminasi pada kelompok tertentu.
Ada beberapa aktivitas yang menunjukkan bias, salah satunya image roulette (aplikasi pengenalan wajah) yang membuat pandangan tentang foto wajah yang diunggah mulai dari jenis kelamin dan profesi hingga karakter pribadi. kemudian aplikasi ini dikritik karena dianggap menyinggung, tidak akurat, dan rasis.
Jika pengembangnya sendiri tidak mengevaluasi dan mengatasi bias ini, AI dan aplikasi dapat melebarluaskan ketidakadilan dan diskriminasi tersebut.
![9 Masalah Etika dalam AI atau Kecerdasan Buatan yang Perlu Kamu Ketahui]()
Foto: Shuttertock
Pengumpulan data pribadi oleh AI masih menimbulkan pertanyaanseputar bagaimana data tersebut digunakan dan olehsiapa. Contohnya Intelligent Personal Assistants (IPA), seperti Siri milik Apple, Google Home, dan Amazon's Echo. Saat gawai diaktifkan dengan suara ini, gawai dapat mengetahui minat dan perilaku penggunanya.
![9 Masalah Etika dalam AI atau Kecerdasan Buatan yang Perlu Kamu Ketahui]()
Foto: Livemint
AI digunakan untuk informasi yang salah, seolah-olah informasi itu benar, padahal pada kenyataannya itu tidak benar. dapat menciptakan perpecahan dalam beropini sehingga dapat menimbulkan kerugian, misalnyasaja deepfake.
Namun, mungkin ada aplikasi alternatif untuk perangkat lunak yang berguna untuk memusatkan perhatian dan mendorong perilaku tertentu pada manusia. Jika diterapkan dengan tepat, hal ini bisa jadi peluang untuk mendorong individu bertindak dengan cara yang lebih bermanfaat bagi mereka.
4. Bias dalam AI

Foto:Flo Ngala/The New York Times
AI dibuat oleh manusia, sehingga akan rentan terkena bias. Bias ini dapat mengakibatkan ketidakadilan dan diskriminasi pada kelompok tertentu.
Ada beberapa aktivitas yang menunjukkan bias, salah satunya image roulette (aplikasi pengenalan wajah) yang membuat pandangan tentang foto wajah yang diunggah mulai dari jenis kelamin dan profesi hingga karakter pribadi. kemudian aplikasi ini dikritik karena dianggap menyinggung, tidak akurat, dan rasis.
Jika pengembangnya sendiri tidak mengevaluasi dan mengatasi bias ini, AI dan aplikasi dapat melebarluaskan ketidakadilan dan diskriminasi tersebut.
5. Keamanan dan Privasi

Foto: Shuttertock
Pengumpulan data pribadi oleh AI masih menimbulkan pertanyaanseputar bagaimana data tersebut digunakan dan olehsiapa. Contohnya Intelligent Personal Assistants (IPA), seperti Siri milik Apple, Google Home, dan Amazon's Echo. Saat gawai diaktifkan dengan suara ini, gawai dapat mengetahui minat dan perilaku penggunanya.
6. Misinformasi

Foto: Livemint
AI digunakan untuk informasi yang salah, seolah-olah informasi itu benar, padahal pada kenyataannya itu tidak benar. dapat menciptakan perpecahan dalam beropini sehingga dapat menimbulkan kerugian, misalnyasaja deepfake.
Lihat Juga :