Inovasi Terbaru untuk Perawatan Rambut dan Kulit Kepala

Rabu, 29 Agustus 2018 - 14:00 WIB
Inovasi Terbaru untuk Perawatan Rambut dan Kulit Kepala
Inovasi Terbaru untuk Perawatan Rambut dan Kulit Kepala
A A A
KASUS kerontokan rambut pada pria dan wanita, terutama pria, umumnya disebabkan alopecia androgenic, yakni hormon yang memicu kerontokan dan kebotakan.

Rata-rata manusia memiliki 100.000 folikel rambut di kepala. Setiap orang lahir dengan jumlah folikel yang tetap hingga dewasa dan jumlah folikel ini tidak dapat ditambah dengan cara apa pun. Berkurangnya jumlah folikel adalah proses alami yang terjadi seiring bertambahnya usia.

Namun, perawatan yang efektif mampu mempertahankan kesehatan rambut dan folikelnya. Rambut manusia memiliki keunikan dibandingkan sistem organ lainnya, karena rambut mengalami siklus pengulangan pertumbuhan yang berlangsung selama 2-7 tahun.

Siklus pertumbuhan rambut terbagi dalam tiga fase, yaitu fase anagen, katagen, dan telogen. Fase anagen berlangsung selama 2-6 tahun dan merupakan fase pertumbuhan aktif dari siklus rambut.

Fase kedua adalah fase katagen, di mana fase ini berlangsung 2-3 minggu dan merupakan fase transisi dalam proses pertumbuhan rambut. Fase ketiga adalah fase telogen yang berlangsung sekitar 100 hari dan merupakan fase istirahat pada folikel rambut yang berlangsung sejak rambut rontok hingga helai rambut berikutnya tumbuh kembali.

Kebotakan pada pria umumnya memiliki pola tertentu, yaitu kebotakan yang dimulai dari dahi dan vertex (bagian atas kepala belakang). Pada wanita, penipisan rambut dapat dipicu dan dipengaruhi gangguan hormon androgen pada tahap premenopause .

Untuk mengantisipasinya, bisa dilakukan perawatan rambut secara teratur, yakni dengan berkonsultasi dengan dokter kulit di klinik kecantikan, salah satunya ERHA. “Kerontokan rambut dan kebotakan bukanlah suatu kondisi yang memba hyakan, tetapi dapat menimbulkan dampak psikologis dan sosial bagi yang meng - alaminya.

ERHA mengerti bahwa pengobatan kerontokan dan kebotakan rambut harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing pasien. Karena itu, ERHA merancang layanan Personalized Hair Growth and Scalp Program,” tutur dr Norita Sembada, Head of Business Development ERHA.

Kerontokan rambut adalah kondisi terlepasnya rambut dari kulit kepala yang dapat memengaruhi pria dan wanita pada segala usia. Selain menyebabkan hilangnya perlindungan alami dari sinar matahari dan gangguan penampilan, kerontokan rambut juga berpotensi menimbulkan kebotakan (alopecia ) bila tidak ditangani secara tepat.

Salah satu permasalahan rambut dan kulit kepala yang paling umum adalah kerontokan rambut (hair loss ). Kerontokan rambut dapat dipicu beberapa faktor, seperti usia, stres, obat-obatan, faktor genetik, serta penggunaan alat penata rambut.

Ada tiga jenis masalah kerontokan rambut yang lazim ditemukan. Jenis yang paling umum ditemui adalah alopecia androgenic . Hal ini disebabkan faktor genetik, yaitu hormon androgen yang mengakibatkan penyusutan dan gangguan pertumbuhan folikel rambut.

Jenis kerontokan kedua adalah telogen effluvium (TE), yaitu yang disebabkan kelainan siklus rambut selama fase telogen sehingga rambut mengalami kerontokan lebih banyak saat menyisir atau mencuci rambut.

Jenis kerontokan ketiga adalah alopecia areata , di mana sistem imun tubuh menyerang folikel rambut karena salah mengidentifikasi folikel sebagai benda asing dalam tubuh.

“ERHA berkomitmen mengembangkan rangkaian produk untuk menangani permasalahan kulit kepala dan rambut, juga menghadirkan rangkaian produk formulasi dermatologis over the counter (OTC) yang inovatif, aman, efektif, serta dapat dibeli tanpa memerlukan resep.

Rangkaian produk yang diformulasikan para dermatologis, formulator, dan farmasis ini hadir di ERHA Apothecary yang dapat ditemui di pusat perbelanjaan di berbagai kota di Indonesia,” ungkap Yanni, Group Brand Supervisor ERHA.

Untuk menangani masalah rambut dan kulit kepala, ERHA menyediakan beberapa tindakan medis, seperti red light therapy dan excimer laser. Red light therapy mengatasi kerontokan dan kebotakan yang disebabkan faktor genetik atau penyakit dengan meningkatkan sirkulasi darah dan oksigen ke kulit kepala dan akar rambut serta menangani peradangan untuk mendorong pertumbuhan rambut.

Metode kedua adalah excimer laser, yaitu terapi yang lazim digunakan untuk menangani pasien alopecia areata dengan menggunakan sinar narrowband UV-B pada panjang gelombang 308 nm. “ERHA menghadirkan hair follicle activation, inovasi terbaru untuk tindakan medis perawatan rambut dan kulit kepala.

Terapi ini menggabungkan terapi hair microneedling menggunakan auto microneedle dengan red light therapy untuk mendorong pertumbuhan rambut, khususnya pada pasien alopecia androgenic,” beber Ferry Budiyanto, Group Brand Senior Manager ERHA.

Hair follicle activation terbukti secara klinis efektif merangsang pertumbuhan rambut. Berdasarkan hasil uji klinis, hair follicle activation memberikan hasil efektif pada 100% responden male-AGA type IIIVertex dan IV-Vertex serta meningkatkan jumlah rambut terminal hingga 75%.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8866 seconds (0.1#10.140)