Menelusuri Wisata Sejarah ala Taiwan

Jum'at, 07 September 2018 - 12:51 WIB
Menelusuri Wisata Sejarah ala Taiwan
Menelusuri Wisata Sejarah ala Taiwan
A A A
TAIWAN Tidak hanya punya wisata kekinian, tetapi juga wisata sejarah. Mulai museum orang paling berpengaruh di Taiwan hingga peninggalan Perang Dunia II. Jangan sekali-sekali melupakan sejarah.

Prinsip ini juga berlaku di negara lain, salah satunya Taiwan. Negara yang sarat nilai historis ini membangun beberapa tempat untuk mengenang peristiwa penting yang pernah terjadi di negaranya. Tidak hanya berfungsi sebagai sarana mengenang sejarah, tempat-tempat itu juga menjadi destinasi wisata yang menarik minat para turis untuk berkunjung. Apa saja?

1. Museum Ciang Kai Shek

Untuk membuka cakrawala pengetahuan mengenai sejarah ROC (Republic of China) sekali gus mengenang jasa Chiang Kai Sek, pemimpin Taiwan yang membawa banyak perubahan bagi negara ini, Pemerintah Taiwan memba ngun Balai Peringatan Chiang Kai Shek. Terletak di Kota Taipei, bangunan ini berdiri kokoh di halaman yang sangat luas.

Banyak wisatawan yang ingin berkunjung ke tempat ini ka rena selain arsitektur bangun annya yang menarik, tempat ini juga dikelilingi taman yang tertata apik sehingga menam bah suasana nyaman bagi wisatawan.

Di bangunan yang terdiri atas empat lantai ini, pengunjung bisa melihat banyak peninggalan Chiang Kai Shek. Ada foto- foto kegiatan selama orang berpengaruh di Taiwan itu memegang tampuk kekuasaan. Ada pula display pakaian yang sering dikenakan, kendaraan, dokumen surat, kereta angkut, bahkan replika makanan kesukaan sang pemimpin.

Pameran beraneka jenis porselen khas China daratan (Tiongkok) yang berumur ratusan tahun juga memberikan daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Spot yang tidak kalah menarik adalah patung Chiang Kai Shek dalam ukuran besar.

Patung sang pemimpin dalam posisi duduk ini dijaga dua pra - jurit yang berdiri di samping kiri dan kanan. Tiap beberapa jam, penonton bisa menyaksikan atraksi pergantian prajurit penjaga patung yang selalu siap dengan seragam dan senjata laras panjangnya. Di bagian lain, pengunjung juga bisa melihat gedung teater dan gedung seni pertunjukkan yang didesain apik.

2. Longshan Temple

Kuil Longshan adalah salah satu kuil terbesar dan tertua di Taiwan yang dibangun pada 1738 oleh para pemukim dari Fujian. Kuil ini merupakan salah satu kuil ber sejarah karena tetap bertahan setelah melalui beberapa hantaman, baik bencana alam maupun perang. Meski demikian, kuil yang berdiri saat ini bukanlah bangunan asli.

Selama Perang Dunia II, kuil ini sempat mengalami kerusakan parah akibat bom. Kemudian, pada 1919 bangunan ini direnovasi dan selesai pada 1924. Saat ini kuil berse jarah ini kokoh berdiri dan diguna kan sebagai rumah ibadah umat Buddha dan ajaran Tao.

Kuil yang mudah dicapai dengan transportasi MRT ini juga kerap digunakan sebagai tempat penyelenggaraan festival yang diadakan sepanjang tahun, khususnya pada hari pertama dan hari ke-15 setiap bulan. Kuil ini didesain dengan arsitektur tradisional yang sangat menawan dengan dominasi ukiran batu dan kayu yang dicat beraneka warna.

Jika dilihat secara keseluruhan, bangunan kuil terlihat sangat indah karena setiap ornamennya memiliki karakter kuat, terdiri atas tiga bagian ruangan yang didesain dalam tiga bentuk yang berbeda, yaitu aula depan, aula belakang, dan aula tengah. Pada aula depan, pengunjung bisa melihat sepasang tiang naga perunggu.

Di aula tengah, terdapat empat pasang tiang naga. Di beberapa patung juga terlihat goresan puisi China. Yang menarik, Longshan adalah kuil yang tidak pernah sepi pengunjung. Namun, kondisi itu tidak mengganggu kekhidmatan pengunjung lain yang datang untuk beribadah. Penggambaran rasa toleransi yang tinggi terlihat jelas pada kuil ini.

3. Museum Beitou

Kunjungan ke Taiwan akan terasa sangat lengkap jika mengunjungi Museum Beitou. Kawasan Beitou merupakan salah satu tujuan wisata yang banyak dikunjungi turis lokal dan mancanegara. Kawasan ini terkenal karena hot spring-nya. Berada di lereng gunung yang terpencil, pengunjung dimanjakan dengan pemandangan alam yang sangat indah.

Museum Beitou berben tuk rumah kayu bergaya Jepang yang terdiri atas dua lantai. Awalnya bangunan ini difungsikan sebagai hotel yang konon menjadi hotel termewah di area Beitou bernama Kazan Hotel.

Selama era Jepang, bangunan ini digunakan sebagai penginapan untuk para pilot selama Perang Dunia II. Pada 1983, hotel ini kemudian dialihfungsikan menjadi museum dan resmi menyandang nama Museum Beitou pada 1987.

Museum Beitou ditetapkan sebagai situs sejarah oleh pemerintah kota pada 1998. Dalam museum seluas 2.664 m2 ini tersimpan peninggalan budaya Taiwan pada masa lampau. Sekitar 5.000 koleksi budaya dan artefak tersimpan di sini, mulai barangbarang yang ada pada zaman Dinasti Qing, koleksi kostum, hingga barang-barang peninggalan warga setempat. Tidak hanya berfungsi sebagai ruang pameran, Museum Beitou juga kerap digunakan sebagai pusat pertunjukan dan kegiatan budaya.

Beberapa kegiatan menarik juga kerap digelar di sini, di antaranya workshop upacara minum teh ala Jepang yang diadakan setiap akhir pekan. Wisatawan juga bisa menikmati indahnya pemandangan kota dari museum ini saat bersantap di rumah minum yang terletak di belakang bangunan utama. Di tempat ini pula, pengunjung bisa menikmati makanan kaiseki vegetarian tradisional Jepang.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.8609 seconds (0.1#10.140)