Rumah Konglomerat Ambani Jadi yang Termahal di Dunia, Masuk Guinness Book of World Records

JAKARTA – Keluarga Ambani menjadi viral usai menggemar mengundang banyak bintang dunia, seperti Rihanna, Bill Gates dan Mark Zuckerberg dalam acara pranikah Anant Ambani, anak konglomerat India Mukesh Ambani.

Dikutip businessinsider, Kekayaan keluarga ini pun menjadi sorotan. Ternyata keluarga Ambani memiliki rumah mewah dan menjadi yang termahal di dunia hingga masuk Guinness Book of World Records.



Lihat saja rumah mereka di Mumbai, yang pembangunannya menelan biaya 1 miliar dolar Amerika Serikat, di mana terdapat tiga landasan helikopter dan memiliki garasi yang dapat menampung 168 mobil.

Selain itu, rumah mewah ini tampaknya membutuhkan 600 staf dan dilengkapi bioskop yang dapat menampung 50 orang.

Struktur bangunannya 400 ribu kaki persegi dan memiliki 27 lantai, meski banyaknya langit-langit setinggi dua kali lipat, berarti tingginya mendekati bangunan tradisional 40 lantai.

Mukesh Ambani sendiri merupakan orang terkaya di India dan keluarganya itu tinggal di sebuah menara 27 lantai yang mewah di jalan paling eksklusif di Mumbai.

Mukesh dan Nita Ambani memiliki tiga anak, yakni Isha dan Akash, dan adik laki-laki mereka, Anant. Tidak jelas siapa yang tinggal penuh waktu di rumah mewah di Antilia, meski Huffington Post melaporkan bahwa rumah tersebut membutuhkan perawatan dengan ratusan pegawai.

Mukesh Ambani adalah konglomerat energi, ritel dan media Reliance Industries dan dianggap sebagai orang terkaya di India. Menara yang dia bangun khusus terletak di Altamount Road, Billionaires' Row of Mumbai.

Pada 2011, The New York Times melaporkan elit Mumbai berspekulasi bahwa Ambani belum pindah ke menara tersebut. Antilia, kata seorang pakar, tidak sejalan dengan filosofi arsitektur Hindu.



Kemewahan rumah dengan nama Antilia ini juga menuai kritik. Pada 2011, Ratan Tata, salah satu orang terkaya di India mengatakan kepada Times of India soal rumah tersebut.

"Ini menyedihkan karena negara ini membutuhkan orang-orang untuk mengalokasikan sebagian dari kekayaan mereka yang sangat besar untuk menemukan cara meringankan kesulitan yang dihadapi masyarakat," ujarnya.