Cerita Detik-detik Kapal Terbalik di Perairan Pulau Rambut Kepulauan Seribu

Senin, 11 Maret 2024 - 21:15 WIB
loading...
Cerita Detik-detik Kapal Terbalik di Perairan Pulau Rambut Kepulauan Seribu
Sebuah kapal terbalik di perairan Pulau Rambut, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Senin (11/3/2024) sore. FOTO ILUSTRASI/DOK.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Sebuah kapal terbalik di perairan Pulau Rambut, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Senin (11/3/2024) sore. Warga yang menjadi penumpang kapal lain menceritakan detik-detik saat kapal yang berisi 33 penumpang itu mengapung di lautan.

Penumpang kapal lain, Agung Syakirul mengatakan, dia melihat Kapal Pari Kudus yang terbalik dalam perjalanan pulang. Kala itu, kapal yang ditumpanginya tengah menuju Marina Ancol dari Pulau Payung dan di tengah perjalanan sempat melihat adanya kapal terbalik.

"Saya dalam perjalanan pulang dari Pulau Payung, menginap di Pulau Asa karena kan ada resort baru di situ, nah di tengah perjalanan (pulang dari Pulau Payung ke Marina Ancol), kita lihat ada kapal sudah terbalik dalam kondisi seperti itu," katanya pada MNC Portal, Senin (11/3/2024).



Menurutnya, berdasarkan informasi yang dia dapatkan saat ngobrol dengan orang-orang di kawasan Marina Ancol, kapal yang terbalik itu berisi sekitar 20-30 lebih penumpang. Kapal yang terbalik itu sejatinya berangkat pula dari Pulau Payung seperti kapal yang ditumpanginya.

"Kapal kondisinya sudah terbalik, yang di bawah di atas, sebagian penumpangnya itu sudah ada di (bagian bawah) kapal semuanya, ada yang pakai life jacket dan ada yang tak pakai life jacket," katanya.

Dia menambahkan, kondisi kapal terbalik sekitar pukul 16.30 WIB semakin tenggelam. Namun, kala itu juga telah ada kapal dengan ukuran yang sama tengah melakukan rescue pada kapal yang terbalik itu.



"Jadi karena itu semakin lama semakin tenggelam, ketika kita mau pergi (dari dekat kapal terbalik) itu kondisinya sudah hampir habis, sudah mau tenggelam. Karena tak bisa rescue lama-lama, kondisinya angin kencang gelombangnya lumayan, jadi kalau berhenti di situ akan semakin berbahaya bagi kapal yang di kita," katanya.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1474 seconds (0.1#10.140)