Naik Angkot Sampai Makan di Warteg Bikin D'Masiv Eksis

Senin, 17 September 2018 - 12:14 WIB
Naik Angkot Sampai Makan di Warteg Bikin DMasiv Eksis
Naik Angkot Sampai Makan di Warteg Bikin D'Masiv Eksis
A A A
JAKARTA - Nama besar D’Masiv tidak membuat para personelnya jumawa. Bahkan, justru membuat mereka rendah hati. Hal ini yang menjadi kunci sukses band yang melejit lewat lagu Cinta Ini Membunuhku.

Rian Ekky Pradipta (vokal), Dwiki Aditya Marsall (gitaris), Nurul Damar Ramadan (gitaris), Rayyi Kurniawan Iskandar Dinata (bass), dan Wahyu Piadji (drum) terlihat akrab dan ramah saat datang ke Gedung SINDO beberapa waktu lalu, saat mempromosikan dua single terbarunya, Lekas Memelukmu Lagi dan Selamat Jalan Kekasih.Sebelum sesi wawancara dimulai, 5 personelnya ikut berbaur dan membicarakan banyak hal, termasuk soal sepakbola. Tak sampai disana, anggota D’Masiv ini tidak pernah menolak untuk berfoto bersama dengan puluhan karyawan SINDO. Mereka pun melayani beberapa penggemar setianya, Massivers untuk foto bersama, meski sudah sangat sering foto bareng.
Rian menceritakan popularitas bukan sebagai hal yang dibanggakan. apalagi eksistensi yang diraihnya ini bukan tanpa alasan dan tentu saja dilakukan dengan kerja keras. Sementara, untuk bssa mempertahankan eksistensi, mereka berusaha meningkatkan musikalitas dan hal lain, salah satunya menyapa ramah penggemarnya.
“Awalnya kita bentuk D’Masiv karena kita ingin sukses, kita ingin karya-karya kita bermanfaat. Seiring perjalanan kita terus mengupgrade referensi musik, juga mengupgrade kebiasaan kita. Kebiasaan-kebiasaan lama, napak tilas, terus hal-hal yang kecil, kayak makan di warteg, makan di pinggir jalan, naik angkot, naik kendaraan umum. Hal itu yang masih kita lakukan untuk menjaga rasa karena insipirasi itu seru bangat di saat kita kadang bertapa,” kata Rian.
“Kalau dulu Tony Q Rastafara bilang, karya yang besar itu lahir saat lagi lapar. Jadi, zaman dulu waktu lagu-lagu susah keluar, kita ada di titik yang sukses. Kita dapat penghasilan banyak, nyaman. Tapi (dari kenyamanan) itu yang kita harus cari akal bagaimana caranya kita enggak nyaman,” tambah Rian.

Untuk membuat para personel D’Masiv tak nyaman atau tidak dimanjakan dengan kenyamanan dari popularitas yang dimiliki, mereka suka makan di warteg. Untuk ketidaknyamanan lainnya, masing-masing anggota memiliki cara berbeda.

“Jadi Kiki masih naik angkot sampai sekarang, Wahyu naik motor dan masih suka enggak boleh masuk kadang-kadang kalau acara Dmasiv (karena wajahnya tak dikenali), padahal bintang tamunya dia, untung dia enggak pulang. Tetapi itu seru, itu jadi hal yang menyenangkan, kita sangat menikmati itu, sampai saat ini kita tidak memilih-milih tempat, milih-milih tempat makan, asyik-asyikan aja. Karena buat kita terkenal itu bukan hal yang bisa dibanggain, maksudnya hal yang harus dibanggakan, kita harus lebih hati-hati lagi,” tambah Rian.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9010 seconds (0.1#10.140)