Jangan Tunda Periksa Kesuburan

Senin, 17 September 2018 - 13:18 WIB
Jangan Tunda Periksa Kesuburan
Jangan Tunda Periksa Kesuburan
A A A
DEWASA ini, kesadaran pasangan muda untuk memeriksakan dan mendapatkan informasi tentang program fertilitas atau kesuburannya demi mendapatkan keturunan semakin tinggi.

Hal ini diungkapkan Prof Soegiharto Soebijanto SpOG(K) dari Morula IVF. Dia memaparkan, konsultasi oleh pasangan pada usia kurang dari 35 tahun sekarang sudah jamak. Itu artinya pasangan muda semakin menyadari perihal kesuburan dan tidak menunggu tahunan untuk mendapatkan momongan.

“Bahkan, ada pasangan di bawah usia 30 tahun yang memeriksakan kesuburannya, meski usia perkawinan mereka baru memasuki tahun kedua,’’ katanya dalam acara Morula IVF Indonesia Gelar Fertility Science Week bertema “20 Tahun Morula IVF Indonesia dan Perayaan Bayi Ke-3.000” belum lama ini.

Kecenderungan ini berbeda dengan kondisi satu dekade lalu, di mana suami istri baru mendatangi dokter kandungan atau lebih spesifik embriologis atau ahli embrio untuk memeriksakan kesuburan mereka di atas usia 40 tahun atau saat usia perkawinan sudah lebih dari lima tahun.

‘’Padahal, faktor usia di luar gaya hidup memegang peranan penting untuk mendapatkan keturunan. Meski selama “pabriknya bagus” insya Allah, keturunan tetap bisa didapatkan, meski untuk itu banyak faktor pendukungnya,’’ urai Prof Soegiharto.

Guna mengajak masyarakat mengenal tentang kesuburan, Morula IVF Indonesia mengadakan Fertility Science Week pada 6- 9 September 2018 yang menjawab kesimpangsiuran informasi di masyarakat mengenai program bayi tabung dan membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup lebih sehat agar terhindar dari infertilitas.

“Acara ini digelar dalam konsep edutainment yang menarik dan mudah diterima masyarakat,” ujar dr Ivan Sini SpOG, Chief Executive Officer Morula IVF Indonesia.

Para pengunjung berkesempatan belajar ilmu sains di balik program bayi tabung dan merasakan pengalaman berada di laboratorium bayi tabung Klinik Morula IVF melalui alat virtual reality yang disediakan di virtual room.

Selain itu, disediakan ruang konsultasi, yakni tempat bagi yang ingin berkonsultasi dengan tenaga ahli dari Klinik Morula IVF Indonesia. “Dengan adanya edukasi lewat acara ini, kami berharap masyarakat tidak lagi ragu dan khawatir mengenai masalah keuangan atau stigma kemandulan yang melekat di masyarakat jika melakukan program bayi tabung,” kata dr Ivan.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5088 seconds (0.1#10.140)