Konsumsi Buah, Lebih Baik Makan Langsung atau Jus?

Rabu, 26 September 2018 - 16:12 WIB
Konsumsi Buah, Lebih Baik Makan Langsung atau Jus?
Konsumsi Buah, Lebih Baik Makan Langsung atau Jus?
A A A
JAKARTA - Mana yang lebih baik dalam mengonsumsi buah, apakah dengan memakan buah secara langsung atau diblender jadi minuman jus buah?

Pada dasarnya sebuah makanan apabila semakin diproses maka ketika dikonsumsi menyebabkan semakin cepat pula penyerapannya (absorsi) ke dalam tubuh.

“Salah satu proses makanan yang kadang tidak disadari adalah bila memblender buah menjadi minuman jus sehingga absorsi makanan menjadi semakin cepat,” kata dokter spesialis penyakit jantung dr Antono Sutandar Sp JP (K), FACC, FIHA saat berbicara di diskusi Patient Ghatering bertema “Jantungku, Jantungmu”, dalam rangka Hari Jantung Sedunia 2018 yang digelar RS Siloam Kebon Jeruk, Jakarta, Selasa (25/9/2018).

Jika seseorang tidak bisa mengunyah, menelan atau tidak punya gigi maka bisa aja makanan yang diblender, minuman jus menjadi salah satu cara untuk memasukkan makanan ke tubuh seseorang. Namun, jika seseorang masih punya gigi, bisa mengunyah dan menelan makanan dengan baik, maka sebaiknya sebuah makanan seperti buah dikonsumsi langsung dan tidak dibikin jadi minuman jus.

“Kebanyakan pasien jantung bukan karena masalah berat badan. Masalah yang diderita penderita penyakit jantung justru kelebihan berat badan. Makanan atau minuman jus itu baik untuk menaikkan berat badan. Tapi kalau untuk membuat berat badan stabil maka sebaiknya menghindari makanan yang diolah seperti dijus. Sebab semakin diolah, kandungan makanannya semakin parah,” kata Antono.

Namun, jika seseorang memakan buah langsung, maka proses memakan yang dilakukan itu seperti aktivitas olahraga. Sebab apabila memakan langsung makanan misalnya buah-buahan juga maka organ tubuh menjadi bergerak. Tangan bergerak memotong buah, otot mulut bergerak mengunyah dan mengigit makanan, lambung bekerja untuk menggiling makanan.

“Kurang lebih 10% dari kalori makanan yang langsung kita makan digunakan oleh organ tubuh untuk melakukan kerja mengolah makanan dalam tubuh. Jadi sekitar 10% kalor dari makanan itu bisa dibuang untuk mengunyah makanan langsung,”kata Antono.

Antono member gambaran, misalnya bagi lambung, apa yang bisa dikerjakan oleh lambung apabila makanan yang ditelan adalah sudah dalam bentuk cairan jus. Makanan atau minuman jus justru membuat lambung tidak bekerja dan itu tidak baik. “Jadi semakin makanan buah diolah dengan diblender jadi jus maka menjadikan lambung semakin tidak bekerja,” ujar dia.

Selain buah, kata Antono, ada juga makanan berupa beras yang jenisnya bermacam-macam. Kalau berasnya semakin menyerupai padi dan belum dipoles maka absorsinya juga akan lebih pelan. Namun kalau absorsinya cepat menyebabkan meningkatnya kandungan gula darah dalam tubuh.

“Contoh lainnya adalah kentang, kalau dimakan masih dengan kulitnya dan digodok atau rebus maka proses tadi tidak sebanyak apabila kentang itu dijadikan mass potatos atau dijadikan french-fries. Jadi kalau makanan berkalori itu semakin diproses maka absorsinya semakin cepat dan itu akan semakin menaikkan gula darah,” pungkas Antono mengingatkan.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4522 seconds (0.1#10.140)