CERMIN: Billy Elliott, Anthony Madu, dan Anak-Anak yang Memperjuangkan Mimpi Mereka

Sabtu, 30 Maret 2024 - 09:20 WIB
loading...
CERMIN: Billy Elliott,...
Kisah Anthony Madu, bocah Nigeria yang ingin menjadi pebalet diceritakan dalam film dokumenter Madu. Foto/Disney+
A A A
JAKARTA - Tahun 1984. Di tengah pemogokan yang tak berujung dan penuh kekerasan terhadap penutupan tambang batu bara Inggris oleh Margaret Thatcher, di sebuah kota kecil bernama Durham, Billy Elliot yang masih berusia 11 tahun mencoba terus memupuk mimpinya dalam gelap.

Bagi anak laki-laki yang dibesarkan pada 1980-an, memperjuangkan mimpi menjadi seorang penari balet tentu saja tak terbayangkan. Di tengah kultur toksik maskulinitas, kita tahu setelah Billy mencanangkan mimpinya setinggi langit, kehidupannya akan berubah total dan tak akan menjadi sama lagi.

Hampir 40 tahun setelahnya di sebuah kota yang berada ribuan kilometer dari Durham bernama Lagos di Nigeria, muncul anak laki-laki serupa Billy. Bedanya, ia berasal dari negara terbelakang, masih dengan toksik maskulinitas kronis yang membuatnya sering kali dirundung karena mempunyai mimpi yang berbeda.



Namanya Anthony Madu yang seumuran dengan Billy, dengan mimpi yang sama dengan Billy, dengan determinasi yang sama dengan Billy untuk memperjuangkan mimpinya.

Bedanya Billy Elliot hanyalah tokoh fiksi dalam film berjudul sama rilisan tahun 2001 yang melambungkan nama sutradara Stephen Daldry. Sementara Anthony adalah seorang tokoh nyata dengan keluarga yang nyata, perjuangan yang nyata, dan mimpi-mimpi yang nyata.

CERMIN: Billy Elliott, Anthony Madu, dan Anak-Anak yang Memperjuangkan Mimpi Mereka

Foto: Disney+

Dalam film dokumenterMadu yang tayang di Disney+, kita melihat Anthony yang dalam usia sebelia itu harus bertualang ke Inggris demi mencapai impiannya sebagai penari balet profesional.

Anthony adalah seorang anomali. Di tengah masyarakat yang sebagian besar menginginkan anak-anaknya bermain sepak bola, Anthony justru menghabiskan hari-harinya berlatih melenturkan seluruh tubuhnya dan menggunakan tubuhnya sebagai medium dirinya bercerita.

Anthony ditemukan oleh Elmhurst Ballet Dance School setelah kelenturan tubuhnya yang menari-nari di bawah iringan hujan deras di jalanan Lagos menjadi viral. Ia lantas ditawari beasiswa pendidikan selama tujuh tahun, yang artinya ia harus meninggalkan kampung halamannya, meninggalkan ibu yang sangat mencintainya dan meninggalkan kenangan-kenangan buruk dari masa lalunya.

Di tangan duo sutradara Matthew Ogens dan Joel Kachi Benson, kita melihat, mendengar dan merasakan Anthony memperjuangkan yang diinginkannya sejak lama. Anthony tahu ia berbeda dan mungkin kepindahannya ke Inggris adalah keputusan terbaik.

CERMIN: Billy Elliott, Anthony Madu, dan Anak-Anak yang Memperjuangkan Mimpi Mereka

Foto: Disney+

Namun tentu saja perjuangan tak pernah mudah, terutama bagi anak-anak berusia belasan tahun yang terpisah dari rumah untuk pertama kalinya dalam jangka waktu lama.

Oleh karena itu, kita mengikuti bagaimana Anthony beradaptasi, berjuang untuk berteman setelah dirinya yang menutup diri selama beberapa lama akibat perundungan. Perasaan terasing yang jauh dari rumah ditangkap dengan brilian oleh sinematografer Charlie Goodger dengan variasi-variasi shot yang menarik dan tak biasa, cocok menggambarkan perasaan teralienasi itu.

Juga bagaimana Anthony beradaptasi menari dari gedung-gedung terbengkalai, jalanan nan kumuh di Lagos ke ruang-ruang estetik yang nyaman dan kelak di panggung yang menggantikan jalanan selama ini.

Kehalusan rasa dari gerakan-gerakan indah yang banyak diperagakan Anthony sepanjang film juga bisa ditangkap oleh mata kamera dengan menawan yang membuat rasanya tersampaikan dengan baik ke dalam hati penonton.

CERMIN: Billy Elliott, Anthony Madu, dan Anak-Anak yang Memperjuangkan Mimpi Mereka

Foto: Disney+

Gangguan yang dialami salah satu mata Anthony juga digunakan oleh Charlie untuk menggambarkan bagaimana Anthony melihat dunia yang baru dan masih terasa asing baginya itu.

Yang awalnya serba kabur, tak fokus, dengan warna-warni lembut, untuk lantas berubah menjadi lebih tegas, lebih terkendali. Ini menandakan bahwa Anthony tak akan membiarkan gangguan itu membuyarkan hal yang sudah dicita-citakannya sejak lama itu.

Anthony mungkin sedikit lebih beruntung dari Billy. Ia lahir di tengah keluarga yang mendukung, yang menganggap perbedaannya adalah karunia dari Tuhan yang perlu terus menerus disyukuri. Dari keluarga semendukung ini meski di negara dunia ketiga sekalipun seperti Nigeria, para bintang bisa lahir karena mereka dibuat percaya diri untuk berpegang pada mimpi-mimpi mereka.

Setidaknya sebagai film dokumenter, Madu membuat kita percaya bahwa selayaknya orang tua perlu mendukung mimpi anak-anaknya. Kita tak ingin menjadi orang tua seperti yang disebut oleh sutradara, Spike Lee, “parents kill more dreams than anybody”.



Madu menunjukkan bahwa anak-anak akan punya jalannya masing-masing dan kita sebagai orang tua perlu menuntun dan membimbing mereka menuju jalan itu demi mencapai yang mereka inginkan.

Setelah Billy Elliot, Anthony Madu, mungkin kelak ada anak laki-laki dari pelosok Indonesia Timur yang juga bermimpi menjadi penari balet profesional di tengah masyarakat yang masih memelihara kultur toksis maskulinitas. Kita perlu menjadi orang tua yang menjaga mimpi-mimpi mereka dengan sekuat tenaga.

Madu
Sutradara: Matthew Ogens, Joel Kachi Benson
Pemain: Anthony Madu


Ichwan Persada

Sutradara/produser/penulis skenario, pernah menjadi dosen di Universitas Padjajaran dan SAE Institute, bisa dikontak via Instagram @ichwanpersada
(ita)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
It’s Family Time!...
It’s Family Time! Chilling Setelah Beraktivitas, Nonton Deretan Film Blockbuster Di Big Movies Platinum GTV!
4 Film Inspiratif yang...
4 Film Inspiratif yang Wajib Ditonton untuk Memperingati Hari Kartini
Black Panther 3 Ditunda,...
Black Panther 3 Ditunda, Ryan Coogler Pilih Garap Film Lain Lebih Dulu
Ryan Gosling Resmi Bintangi...
Ryan Gosling Resmi Bintangi Film Star Wars: Starfighter, Tayang Perdana Mei 2027
Sutradara Sebut Penampilan...
Sutradara Sebut Penampilan Donald Trump di Home Alone 2 sebagai Kutukan
Gibran Sebut Film Jumbo...
Gibran Sebut Film Jumbo Jadi Era Baru Industri Animasi Indonesia
Sinopsis Film Mangku...
Sinopsis Film Mangku Pocong, Ketika Pocong, Pesugihan, dan Keluarga Jadi Teror Tak Terlupakan
Biola Legendaris di...
Biola Legendaris di Film Titanic Akan Dilelang, Tertarik?
Sutradara Ingin Hapus...
Sutradara Ingin Hapus Donald Trump dari Home Alone 2, tapi Takut Diusir dari Amerika
Rekomendasi
Apa Itu Rumah Modular?...
Apa Itu Rumah Modular? Smart Cottage LG yang Jadi Tempat Tinggal Masa Depan Berteknologi Canggih
Realisasi Investasi...
Realisasi Investasi Kuartal I/2025 Capai Rp465,2 Triliun, Rosan: Sesuai Target
Revisi UU LLAJ Dinilai...
Revisi UU LLAJ Dinilai Bisa Jadi Solusi Tertibkan Truk ODOL
Berita Terkini
Kondisi Terkini Fachri...
Kondisi Terkini Fachri Albar usai Ditangkap Kasus Narkoba, Polisi Pastikan Sehat
1 jam yang lalu
Profil Hailey Baldwin,...
Profil Hailey Baldwin, Istri Justin Bieber yang Ternyata Menderita Kista Ovarium
1 jam yang lalu
Drama Korea A Shop For...
Drama Korea A Shop For Killer Lanjut Season 2, Tayang Perdana 2026
2 jam yang lalu
5 Fakta Hailey Bieber...
5 Fakta Hailey Bieber yang Mengaku Punya Dua Kista Ovarium
2 jam yang lalu
15 Contoh Ucapan Galungan...
15 Contoh Ucapan Galungan dan Kuningan 2025 Bahasa Bali untuk Teman hingga Keluarga Besar
3 jam yang lalu
Wujudkan Mimpi Menjadi...
Wujudkan Mimpi Menjadi Bintang Dangdut, MNCTV Hadirkan Program Terbaru Dangdut 24 Karat Karaoke Dadakan
3 jam yang lalu
Infografis
Smartphone dan Komputer...
Smartphone dan Komputer akan Bebas dari Tarif Trump
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved