Diet Mediterania Kurangi Risiko Kematian pada Orangtua

Jum'at, 09 November 2018 - 16:12 WIB
Diet Mediterania Kurangi Risiko Kematian pada Orangtua
Diet Mediterania Kurangi Risiko Kematian pada Orangtua
A A A
JAKARTA - Diet mediterania terbukti dapat memperpanjang umur dan secara signifikan mengurangi risiko kematian pada orangtua. Hal ini berdasarkan penelitian yang dilakukan Departemen Epidemiologi dan Pencegahan IRCCS Neuromed, di Molise, Italia.

Para peneliti menganalisis hubungan antara diet mediterania tradisional dan kematian pada responden di atas usia 65 tahun yang menjalani diet tersebut.

Dilansir Independent, diet yang terdiri dari campuran buah, sayuran, ikan, minyak zaitun, dan konsumsi anggur ini dikaitkan dengan pengurangan 25% dari semua penyebab kematian, seperti kardiovaskular atau serebrovaskular.

Peneliti melakukan penelitian terhadap lebih dari 5.000 responden berusia 65 tahun ke atas yang berpartisipasi dalam studi Moli-sani, sebuah studi pada 2005 dari populasi umum wilayah Italia Selatan.

Peneliti yang diterbitkan dalam British Journal of Nutrition ini juga mengamati studi epidemiologi lainnya yang melibatkan 12.000 responden. Meski manfaat diet mediterania dapat mengurangi risiko kematian bukanlah hal baru, namun ini merupakan pertama kalinya diet mediterania terbukti memiliki efek positif hanya pada orangtua.

“Hal baru dari penelitian kami adalah memfokuskan perhatian kami pada populasi yang berusia di atas 65 tahun. Kami sudah tahu bahwa diet mediterania mampu mengurangi risiko kematian pada populasi umum, tetapi kami tidak tahu apakah itu akan sama khusus untuk orang tua," kata ahli epidemiologi sekaligus penulis pertama Marialaura Bonaccio.

Licia Lacoviello selaku kepala Laboratorium Molekuler dan Nutrisi Epidemiologi di Neuromed Institute dan profesor di Universitas Insubria, Varese menjelaskan mematuhi aturan-aturan yang ada dalam diet mediterania, termasuk membatasi konsumsi daging merah dipercaya memberikan hasil yang baik.

“Melalui teknik meta-analisis, kami dapat memastikan bahwa kepatuhan yang lebih tinggi terhadap diet mediterania menurunkan risiko kematian secara keseluruhan dengan cara respon dosis, progresif. Dengan kata lain, mereka yang mengikuti diet mediterania, maka semakin besar keuntungan dalam hal pengurangan risiko kematian," jelas Dr Lacoviello.

"Konsumsi minuman beralkohol, jika dimasukkan dalam konteks makanan mediterania, merupakan faktor pelindung bagi kesehatan kita," tambahnya.

Fakta lain yang ditemukan adalah konsumsi lemak tak jenuh tunggal yang tinggi, salah satunya minyak zaitun dan ikan memberikan perlindungan. Makanan tersebut masuk dalam asupan diet mediterania.

"Kami berpikir bahwa data kami meluncurkan pesan penting dalam hal kesehatan masyarakat. Dengan penuaan progresif dari populasi dunia, kita tahu bahwa dalam beberapa tahun, orang di atas 65 akan mewakili sekitar seperempat penduduk Eropa. Oleh karena itu perlu untuk mempelajari dan mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat dimodifikasi yang dapat menjamin tidak hanya jangka hidup yang panjang, tetapi juga kualitas hidup yang dapat diterima," tutur Giovanni de Gaetano selaku direktur departemen.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9337 seconds (0.1#10.140)