Kisah Rakyat Kerajaan Kediri Bebas Pajak di Masa Pemerintahan Raja Jayabaya

Minggu, 07 April 2024 - 07:42 WIB
loading...
Kisah Rakyat Kerajaan Kediri Bebas Pajak di Masa Pemerintahan Raja Jayabaya
Prabu Jayabaya terkenal dengan kebijaksanaannya, dan rakyatnya hidup dalam kedamaian dan kemakmuran. Foto/Ilustrasi/Ist
A A A
Di bawah kepemimpinan Prabu Jayabaya, Kerajaan Kediri mencapai puncak kejayaannya. Prabu Jayabaya terkenal dengan kebijaksanaannya, dan rakyatnya hidup dalam kedamaian dan kemakmuran.

Salah satu bukti kebijaksanaan Prabu Jayabaya adalah kebijakannya membebaskan pajak bagi rakyatnya. Hal ini terukir dalam Prasasti Talan dan Prasasti Ngantang. Prasasti-prasasti tersebut menunjukkan bahwa Prabu Jayabaya sangat menghargai rakyatnya yang telah mengabdi untuk kerajaan.

Kehidupan rakyat Kediri pada masa itu sangat makmur. Hasil pertanian melimpah, dan perdagangan maritim berkembang pesat. Sungai Brantas menjadi jalur perdagangan yang ramai, menghubungkan wilayah pesisir dan pedalaman.

Dalam Kitab Lubdaka dikisahkan kondisi sosial ekonomi masyarakat Kediri di masa , tinggi rendahnya martabat seseorang bukan berdasarkan pangkat dan harta benda saja, tetapi juga berdasarkan moral dan tingkah lakunya.



Kesejahteraan masyarakat Kediri terlihat dari warganya yang saat itu tiap keluarga pengantin perempuan menerima mas kawin berupa emas, sebagaimana dikisahkan buku "Sandyakala di Timur Jawa 1042-1527 Masehi" karangan Prasetya Ramadhan. Prabu Jayabaya sebagai raja sangat menghormati dan menghargai hak-hak rakyatnya. Rakyat bisa leluasa menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari.

Dia dikisahkan juga sangat menghormati hak-hak rakyatnya dengan membebaskan rakyat Desa Talan dari pajak karena telah mengabdi untuk kepentingan Kediri. Kisah ini terukir juga di Prasasti Talan. Pada Prasasti Ngantang juga dituliskan raja memberikan hadiah berupa tanah yang pajaknya dibebaskan oleh Prabu Jayabaya.

Prasasti ini ditujukan untuk rakyat Desa Ngantang yang telah mengabdi untuk kemajuan Kediri. Di tangan Prabu Jayabaya, Kediri berkembang menjadi sebuah kerajaan agraris dan maritim. Sebagian masyarakat yang hidup di pedalaman menggantungkan hidupnya dari bertani. Hasil dari bertani warga Kediri sangat subur. Hasil pertanian yang melimpah ini membuat masyarakat Kediri hidup makmur.

Sementara masyarakat Kediri yang ada di pesisir hidupnya bergantung pada perdagangan dan nelayan. Pada masa Kediri, perdagangan dan pelayaran sudah maju pesat. Para pedagang dari Kediri sudah melakukan hubungan dagang dengan Kerajaan Maluku dan Sriwijaya.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1990 seconds (0.1#10.140)