Anak Ini Idap Sindrom Manusia Serigala, Sekujur Tubuhnya Dipenuhi Bulu

Jum'at, 12 April 2024 - 07:30 WIB
loading...
Anak Ini Idap Sindrom Manusia Serigala, Sekujur Tubuhnya Dipenuhi Bulu
Anak usia 2 tahun mengidap sindrom manusia serigala yang membuat sekujur tubuhnya dipenuhi bulu. Kondisi yang diidap Jaren Gamongan ini dikenal hipertrikosis. Foto/Daily Mail
A A A
JAKARTA - Viral di media sosial anak usia 2 tahun mengidap sindrom manusia serigala yang membuat sekujur tubuhnya dipenuhi oleh bulu. Kondisi yang diidap Jaren Gamongan ini merupakan kondisi langka yang secara medis dikenal juga dengan hipertrikosis .

Jaren yang merupakan asal Apayao, Filipina lahir dengan rambut memenuhi wajah, leher, punggung dan lengannya. Namun Alma, ibunda Jaren yang percaya takhayul yakin bahwa kondisi putranya disebabkan oleh kutukan akibat dirinya memakan kucing liar saat sedang mengandung.

Dilansir dari Daily Mail, Jumat (12/4/2024) Alma mengatakan bahwa selama hamil Jaren, dia memiliki keinginan yang tidak terkendali untuk mengonsumsi kucing liar. Ini merupakan hidangan yang ditemukan di daerah pegunungan terpencil tempat dia tinggal.

Alma mengatakan dia mencari seekor kucing hitam dari teman-teman desanya dan memasaknya dengan menumis dan menambahkan bumbu, kemudian menyantapnya. Dia pun kini menyesali kebiasaannya itu saat Jaren lahir.

Anak Ini Idap Sindrom Manusia Serigala, Sekujur Tubuhnya Dipenuhi Bulu

Foto/Daily Mail



Anak Ini Idap Sindrom Manusia Serigala, Sekujur Tubuhnya Dipenuhi Bulu

Foto/Daily Mail

Penduduk setempat pun juga percaya bahwa kondisi Jaren saat ini akibat Alma dikutuk. Namun ketika dia membawa Jaren ke dokter, baru diketahui bahwa bocah tersebut menderita hipertrikosis. Ini merupakan sindrom yang sangat langka dengan hanya 50 hingga 100 kasus yang dilaporkan di seluruh dunia.

"Saya sangat mengkhawatirkannya ketika tiba waktunya dia berangkat ke sekolah. Dia mungkin diintimidasi karena berbeda," kata Alma.

"Saya menyalahkan diri saya sendiri ketika dia lahir karena nafsu makan yang saya miliki. Saya merasa sangat bersalah. Namun baru-baru ini dokter mengatakan kepada saya bahwa hal itu tidak ada hubungannya," sambungnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1330 seconds (0.1#10.140)