Nussa, Oase di Tengah Keringnya Tontonan Anak yang Sarat Edukasi
A
A
A
JAKARTA - Berawal dari kecemasan terhadap tontonan anak-anak yang jauh dari kata mendidik, rumah produksi animasi Tanah Air, The Little Giantz berinisiatif untuk menghadirkan sebuah karya film web series animasi berjudul "Nussa".
Ya, web seri animasi yang menonjolkan dua karakter anak kecil, Nussa dan adiknya, Rara ini menjadi salah satu jawaban akan keprihatinan langkanya atau keringnya karya film animasi yang memberikan ajaran moral, terutama yang Islami.
Dalam setiap serinya, Nussa dikemas dengan penuh edukasi dan mengibur serta fun dan ringan untuk anak-anak tanpa ada kesan menggurui. "Saat ini, anak-anak butuh yang reliable terhadap apa yang dilihat. Mengikat atau mencerminkan dari tokoh yang dilihatnya," terang Chief Operating Officer The Little Giantz, Ricky Manoppo saat menemui SINDOnews di kantornya di bilangan Cilandak, Jakarta Selatan, beberapa hari lalu.
Ditambahkan CEO The Little Giantz, Aditya Triantoro bahwa pihaknya dalam berkarya selalu melakukan riset terlebih dahulu. "Pasar menginginkan yang seperti apa. Kami melakukan banyak riset, karena kreator membutuhkan banyak source," sambungnya.
Ketika kali pertama dirilis pada 20 November 2018 atau bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad, Nussa langsung mendapatkan sambutan yang sangat hangat. Film animasi pendek ini layaknya angin segar dan oase bagi para orangtua yang merasa tontonan di televisi selama ini tidak pas buat anak-anak.
Hal itu dibuktikan dengan raihan jumlah penonton dari video Nussa yang diunggah di channel YouTube, Nussa Official. Dalam dua hari sejak seri pertama "Nussa: Tidur Sendiri, Gak Takut!" dirilis, penontonnya sudah mencapai 2 juta. Hal tersebut mendorong seri pertama Nussa menjadi trending di YouTube dan menjadi buah bibir di jagat maya.
Pada serial perdananya, Nussa yang merupakan anak laki-laki menemani adiknya, Rara yang takut tidur sendirian. Nussa membimbing sang adik agar tidur sesuai sunah, seperti mengibaskan tempat tidur, berwudhu hingga berdoa sebelum tidur.
Cerita yang dihadirkan di film animasi "Nussa" ini memang mengambil latar kehidupan sehari-hari. Tokoh yang diperlihatkan juga enggak menghilangkan warna Islam, seperti mengenakan hijab. Karena bermuara kepada akhlak dan aqidah, "Nussa" juga akan selalu menggunakan pilihan tutur kata yang baik, sopan, santun dan sesuai adab.
Secara khusus, film animasi "Nussa" ini juga mendapatkan dukungan dari Ustad Felix Siauw. Bahkan, dalam akun Instagram-nya, Felix Siauw mengajak umat untuk men-trending-kan referensi kebaikan ini. "Doakan dan support ya, Insya Allah ini jadi referensi positif buat anak-anak kita. Animasi Islam, dari Indonesia untuk dunia," tulis ustadz kelahiran 31 Januari 1984 di akun @felixsiauw.
Menurut Felix Siauw, film animasi ini tidak kalah dengan dengan film animasi lainnya, seperti film "Incredible". Bahkan kabarnya film yang menampilkan Nussa dan Rarra ini akan dibuat dengan berbagai bahasa, seperti Indonesia, Inggris, dan Arab.
Bukan hanya Felix Siauw, Ustad Abdul Somad tampak ikut mendukungnya. Di akun instagram @ustadzabdulsomad, sang ustadz turut mem-posting trailer seri pertama Nussa, yang sejauh ini sudah disaksikan lebih dari 1,5 juta dari 6 juta followers-nya.
Sementara di Facebook Nussa Official, video yang sama mendapat respons yang tidak jauh berbeda. Rata-rata sudah tidak sabar menunggu episode berikutnya, dan ada pula yang berterima kasih karena sudah memberikan tayangan mendidik untuk anak-anak.
Ricky dan Aditya dengan kompak mengaku jika tingginya ekspektasi masyarakat terhadap tayangan Nussa ini benar-benar di luar perkiraan The Little Giantz dan 4 Stripes. Namun, di sisi lain, dengan tingginya animo masyarakat, mereka semakin merasa tertantang dan termotivasi untuk terus berkarya.
Ya, web seri animasi yang menonjolkan dua karakter anak kecil, Nussa dan adiknya, Rara ini menjadi salah satu jawaban akan keprihatinan langkanya atau keringnya karya film animasi yang memberikan ajaran moral, terutama yang Islami.
Dalam setiap serinya, Nussa dikemas dengan penuh edukasi dan mengibur serta fun dan ringan untuk anak-anak tanpa ada kesan menggurui. "Saat ini, anak-anak butuh yang reliable terhadap apa yang dilihat. Mengikat atau mencerminkan dari tokoh yang dilihatnya," terang Chief Operating Officer The Little Giantz, Ricky Manoppo saat menemui SINDOnews di kantornya di bilangan Cilandak, Jakarta Selatan, beberapa hari lalu.
Ditambahkan CEO The Little Giantz, Aditya Triantoro bahwa pihaknya dalam berkarya selalu melakukan riset terlebih dahulu. "Pasar menginginkan yang seperti apa. Kami melakukan banyak riset, karena kreator membutuhkan banyak source," sambungnya.
Ketika kali pertama dirilis pada 20 November 2018 atau bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad, Nussa langsung mendapatkan sambutan yang sangat hangat. Film animasi pendek ini layaknya angin segar dan oase bagi para orangtua yang merasa tontonan di televisi selama ini tidak pas buat anak-anak.
Hal itu dibuktikan dengan raihan jumlah penonton dari video Nussa yang diunggah di channel YouTube, Nussa Official. Dalam dua hari sejak seri pertama "Nussa: Tidur Sendiri, Gak Takut!" dirilis, penontonnya sudah mencapai 2 juta. Hal tersebut mendorong seri pertama Nussa menjadi trending di YouTube dan menjadi buah bibir di jagat maya.
Pada serial perdananya, Nussa yang merupakan anak laki-laki menemani adiknya, Rara yang takut tidur sendirian. Nussa membimbing sang adik agar tidur sesuai sunah, seperti mengibaskan tempat tidur, berwudhu hingga berdoa sebelum tidur.
Cerita yang dihadirkan di film animasi "Nussa" ini memang mengambil latar kehidupan sehari-hari. Tokoh yang diperlihatkan juga enggak menghilangkan warna Islam, seperti mengenakan hijab. Karena bermuara kepada akhlak dan aqidah, "Nussa" juga akan selalu menggunakan pilihan tutur kata yang baik, sopan, santun dan sesuai adab.
Secara khusus, film animasi "Nussa" ini juga mendapatkan dukungan dari Ustad Felix Siauw. Bahkan, dalam akun Instagram-nya, Felix Siauw mengajak umat untuk men-trending-kan referensi kebaikan ini. "Doakan dan support ya, Insya Allah ini jadi referensi positif buat anak-anak kita. Animasi Islam, dari Indonesia untuk dunia," tulis ustadz kelahiran 31 Januari 1984 di akun @felixsiauw.
Menurut Felix Siauw, film animasi ini tidak kalah dengan dengan film animasi lainnya, seperti film "Incredible". Bahkan kabarnya film yang menampilkan Nussa dan Rarra ini akan dibuat dengan berbagai bahasa, seperti Indonesia, Inggris, dan Arab.
Bukan hanya Felix Siauw, Ustad Abdul Somad tampak ikut mendukungnya. Di akun instagram @ustadzabdulsomad, sang ustadz turut mem-posting trailer seri pertama Nussa, yang sejauh ini sudah disaksikan lebih dari 1,5 juta dari 6 juta followers-nya.
Sementara di Facebook Nussa Official, video yang sama mendapat respons yang tidak jauh berbeda. Rata-rata sudah tidak sabar menunggu episode berikutnya, dan ada pula yang berterima kasih karena sudah memberikan tayangan mendidik untuk anak-anak.
Ricky dan Aditya dengan kompak mengaku jika tingginya ekspektasi masyarakat terhadap tayangan Nussa ini benar-benar di luar perkiraan The Little Giantz dan 4 Stripes. Namun, di sisi lain, dengan tingginya animo masyarakat, mereka semakin merasa tertantang dan termotivasi untuk terus berkarya.
(nug)