Jenderal Iran Umbar Ancaman, Bidik Nuklir Israel

Jum'at, 19 April 2024 - 06:44 WIB
loading...
Jenderal Iran Umbar Ancaman, Bidik Nuklir Israel
Brigadir Jenderal Ahmad Haghtalab, salah seorang perwira senior IRGC Iran, mengancam akan menyerang fasilitas nuklir Israel. Foto/AP
A A A
TEHERAN - Seorang jenderal senior Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran telah mengumbar ancaman serius terhadap Israel. Kali ini, kata dia, Teheran akan menyerang fasilitas nuklir Zionis jika fasilitas nuklir milik negaranya diserang.

Ketegangan memanas di Timur Tengah bulan ini menyusul serangan udara Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April 2024, yang menewaskan tujuh perwira IRGC—termasuk dua jenderal senior.

Teheran telah membalas akhir pekan lalu dengan serangan drone dan rudal besar-besaran terhadap Israel. Namun, menurut militer Zionis, sebagian besar senjata tersebut berhasil ditembak jatuh dengan bantuan Amerika Serikat dan sekutunya.

“Kompleks nuklir Israel telah teridentifikasi, dan informasi yang diperlukan mengenai semua target tersedia untuk kami tanggapi,” kata Brigadir Jenderal Ahmad Haghtalab, salah seorang perwira senior IRGC, seperti dikutip dari Tasnim, Jumat (19/4/2024).



“Kami memiliki kendali untuk meluncurkan rudal yang kuat dan menghancurkan target tersebut,” katanya lagi.
Teheran mengatakan mereka menganggap insiden yang terjadi telah selesai, namun Israel berjanji akan membalas tanpa mengungkapkan bagaimana dan kapan.

Pemerintah Zionis Israel dilaporkan sedang mempertimbangkan tindakan militer lebih lanjut, yang mungkin menargetkan industri nuklir Iran.

Jenderal Haghtalab, perwira yang bertanggung jawab menjaga situs-situs Iran, mengatakan industri nuklir Israel bisa terkena serangan balasan.

Industri nuklir Israel mempunyai komponen sipil publik dan juga komponen militer, yang keberadaannya tidak dikonfirmasi atau disangkal.

Rezim Zionis diperkirakan memiliki 80 senjata nuklir, termasuk 30 bom gravitasi dan 50 hulu ledak untuk rudal balistik jarak menengah, menurut Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI)—sebuah pengawas keamanan internasional terkemuka.

Haghtalab tidak merinci lokasi mana yang dipertimbangkan Iran untuk operasi hipotetisnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1313 seconds (0.1#10.140)