Klarifikasi Daud Kim soal Tuduhan Penipuan Donasi Pembangunan Masjid di Korea, Klaim Permintaan Subscriber
loading...
A
A
A
JAKARTA - Youtuber Daud Kim akhirnya buka suara soal tuduhan penipuan donasi pembangunan masjid di Korea Selatan. Dalam klarifikasinya di Instagram Story, dia mengaku tengah meninjau legalitas dari penerimaan sumbangan melalui rekening pribadinya.
Daud Kim mengatakan alasannya menggunakan rekening pribadi untuk menerima sumbangan guna pembangunan masjid di Korea Selatan bukan karena digunakan untuk keperluan pribadi. Melainkan permintaan dari subscriber kanal YouTube miliknya.
"Kami sedang meninjau legalitas penerimaan sumbangan melalui rekening pribadi. Dan jika ada masalah, saya akan dengan setia menanggapi penyelidikan tersebut," tulis Daud Kim dikutip dari akun Instagram @jaehan9192, Sabtu (20/4/2024).
"Menggunakan rekening pribadi adalah permintaan dari subscriber. Saya ingin mengklarifikasi bahwa ini sama sekali bukan karena saya menggunakannya untuk keperluan pribadi," sambungnya.
Foto/Instagram Story Daud Kim
Pemilik nama asli Kim Jae Han ini mengkalim tidak tahu bahwa Korea melarang meminta donasi menggunakan rekening pribadi. Sehingga, dia pun meminta kepada subscriber-nya untuk berhenti mengirimkan donasi pembangunan masjid ke rekening pribadinya.
"Saya tidak sadar bahwa ini menjadi masalah hukum. Oleh karena itu, saya meminta Anda berhenti berdonasi ke rekening pribadi saya sampai masalah legalitas selesai," kata Daud Kim.
Saat ini Daud Kim berencana akan mengalihkan donasi yang masuk ke rekening pribadinya ke rekening perusahaan meski membutuhkan waktu. Dia juga berjanji akan transparan dalam proses pembangunan masjid di Korea.
"Ke depan, saya berencana untuk mengalihkan uang yang telah kami terima sejauh ini menjadi akun korporat daripada rekening pribadi dan mengoperasikannya secara trasnparan," jelas Daud Kim.
"Butuh waktu untuk mengelola donasi yang telah kami terima selama ini, dan juga akan membutuhkan waktu untuk membentuk perusashaan. Sehihngga kami akan mengatur semuanya dan mengungkapkannya secara perlahan segera. Mohon bersabar sedikit," lanjutnya.
Dalam unggahan yang sama, Daud Kim membenarkan dirinya tdak mengetahui peraturan pemerintah Korea yang melarangnya meminta donasi menggunakan rekening pribadi. Namun, dia membantah telah melakukan penipuan.
"Memang benar bahwa saya tidak tahu banyak tentang Undang-undang donasi Korea. Tapi semua yang ingin saya lakukan adalah dengan niat baik," ungkap Daud Kim.
"Niat saya tulus untuk menciptakan rumah Allah. Saya tidak pernah berniat jahat dan tidak pernah menipu siapapun. Saya harap Anda tidak tertipu oleh berita palus. Terima kasih," tandasnya.
Daud Kim mengatakan alasannya menggunakan rekening pribadi untuk menerima sumbangan guna pembangunan masjid di Korea Selatan bukan karena digunakan untuk keperluan pribadi. Melainkan permintaan dari subscriber kanal YouTube miliknya.
"Kami sedang meninjau legalitas penerimaan sumbangan melalui rekening pribadi. Dan jika ada masalah, saya akan dengan setia menanggapi penyelidikan tersebut," tulis Daud Kim dikutip dari akun Instagram @jaehan9192, Sabtu (20/4/2024).
"Menggunakan rekening pribadi adalah permintaan dari subscriber. Saya ingin mengklarifikasi bahwa ini sama sekali bukan karena saya menggunakannya untuk keperluan pribadi," sambungnya.
Foto/Instagram Story Daud Kim
Pemilik nama asli Kim Jae Han ini mengkalim tidak tahu bahwa Korea melarang meminta donasi menggunakan rekening pribadi. Sehingga, dia pun meminta kepada subscriber-nya untuk berhenti mengirimkan donasi pembangunan masjid ke rekening pribadinya.
"Saya tidak sadar bahwa ini menjadi masalah hukum. Oleh karena itu, saya meminta Anda berhenti berdonasi ke rekening pribadi saya sampai masalah legalitas selesai," kata Daud Kim.
Saat ini Daud Kim berencana akan mengalihkan donasi yang masuk ke rekening pribadinya ke rekening perusahaan meski membutuhkan waktu. Dia juga berjanji akan transparan dalam proses pembangunan masjid di Korea.
"Ke depan, saya berencana untuk mengalihkan uang yang telah kami terima sejauh ini menjadi akun korporat daripada rekening pribadi dan mengoperasikannya secara trasnparan," jelas Daud Kim.
Baca Juga
"Butuh waktu untuk mengelola donasi yang telah kami terima selama ini, dan juga akan membutuhkan waktu untuk membentuk perusashaan. Sehihngga kami akan mengatur semuanya dan mengungkapkannya secara perlahan segera. Mohon bersabar sedikit," lanjutnya.
Dalam unggahan yang sama, Daud Kim membenarkan dirinya tdak mengetahui peraturan pemerintah Korea yang melarangnya meminta donasi menggunakan rekening pribadi. Namun, dia membantah telah melakukan penipuan.
"Memang benar bahwa saya tidak tahu banyak tentang Undang-undang donasi Korea. Tapi semua yang ingin saya lakukan adalah dengan niat baik," ungkap Daud Kim.
"Niat saya tulus untuk menciptakan rumah Allah. Saya tidak pernah berniat jahat dan tidak pernah menipu siapapun. Saya harap Anda tidak tertipu oleh berita palus. Terima kasih," tandasnya.
(dra)