Shakira Dituduh Lakukan Penggelapan Pajak di Spanyol

JAKARTA - Penyanyi Shakira telah dituduh menghindari pajak antara 2012 dan 2014 dengan angka sebesar 14,5 juta Poundsterling atau sekitar Rp266 miliar. Pihak kejaksaan berargumen bahwa Shakira tinggal di Spanyol selama periode itu, meskipun dia mengklaim bahwa dirinya tinggal di Bahama.

Di bawah hukum Spanyol, orang-orang yang menghabiskan waktu lebih dari 6 bulan di negara tersebut diharuskan membayar pajak. Menurut jaksa, pelantun 'Hips Don't Lie' ini telah menghabiskan sebagian besar waktunya di negara itu dengan suaminya, pemain sepak bola Spanyol Gerard Pique. Sementara, mereka hanya pergi ke luar negeri untuk alasan professional saja.

Pihak berwenang mencari tagihan pajak yang belum dibayar dari semua pendapatan globalnya, dari apa saja yang dia dapatkan di Spanyol. Sementara, penyanyi berusia 41 tahun ini mengaku baru resmi menetap di Spanyol pada 2015, tetapi hal itu masih harus dibuktikan Shakira lewat persidangan.

Selain menghadapi masalah pajak, awal tahun ini Shakira mengaku khawatir kariernya mungkin telah berakhir setelah dia mengalami masalah vokal yang parah.

Penyanyi yang lahir di Kota Barranquilla, Kolombia ini memang khawatir, tetapi nampaknya, vokalnya itu tidak perlu menjalani operasi untuk bisa sembuh total.

“Itu seperti lesi vaskular. Jadi bisa dibayangkan, ada saat-saat ketika saya ragu saya akan berada di depan orang banyak lagi menyanyikan lagu-lagu saya,” ujarnya.



“Secara ajaib dan bertentangan dengan semua yang diprediksi oleh dokter, saya pulih secara alami. Mereka semua meramalkan operasi, tetapi lesi hilang sepenuhnya dari pita suara saya,” tambahnya.

“Saya ingat berdoa. Saya lupa berdoa untuk sementara waktu, tetapi ketika Anda mengalami kesulitan, Anda tiba-tiba memulihkan iman Anda! Saya berjanji kepada Tuhan, jika saya bisa menggunakan suara saya lagi, saya akan merayakan setiap malam dan itulah yang saya lakukan,” tutup Shakira.