Warga Terdampak Tsunami di Banten Diminta Waspadai Diare

Jum'at, 28 Desember 2018 - 13:30 WIB
Warga Terdampak Tsunami di Banten Diminta Waspadai Diare
Warga Terdampak Tsunami di Banten Diminta Waspadai Diare
A A A
JAKARTA - Warga Banten khususnya di lokasi terdampak tsunami, Pandeglang dan Serang diminta waspada terhadap penyakit diare. Berdasarkan laporan sementara tim Rapid Health Assessement (RHA) bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes yang terdiri dari Subdit Surveilans, PHEOC Indonesia, FETP Indonesia, KKP Banten, Dinkes Banten, dan Dinkes Jawa Barat pada 25 Desember 2018 diketahui penyakit yang berpotensi menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah diare akut.

Gambaran situasi penyakit potensial KLB sebelum terjadinya bencana di wilayah Padeglang dan Serang pada minggu ke-49 dan ke-50 tahun 2018 berdasarkan data Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR), tiga penyakit yang kemungkinan tinggi berpotensi KLB adalah diare akut, penyakit serupa influenza (ILI), dan suspek demam tifoid.

Berdasarkan keterangan pers yang diterima Sindonews, di Pandeglang, kasus diare akut mencapai 859 kasus, disusul penyakit serupa influenza (ILI) sebanyak 504 kasus, dan suspek demam tifoid sebanyak 204 kasus. Sementara di Serang, kasus diare akut sebanyak 912, ILI 386 kasus, dan suspek demam tifoid sebanyak 121 kasus.

Data tersebut didapatkan sebelum terjadinya tsunami atau pada minggu ke-49 dan ke-50 tahun 2018. Saat ini setelah tsunami menerjang kedua kabupaten itu ada kemungkinan angka kasus dari ketiga penyakit potensial KLB itu meningkat. Karena itu, Menteri Kesehatan (Menkes) RI Nila Moeloek meminta kepada seluruh warga terdampak tsunami di Banten agar berusaha untuk menjaga kebersihan.

''Minimal cuci tangan sebelum makan untuk mencegah bakteri masuk ke dalam tubuh melalui makanan dan menyebabkan diare,'' kata Nila di Jakarta.

Selain diare, Menkes juga ingatkan masyarakat agar waspada terhadap penyakit lainnya yang bersumber dari lingkungan. Sebagai tindaklanjut, di antaranya telah dilakukan desinfeksi di Puskesmas Carita oleh tim Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Banten dan pemberian bantuan logistik seperti family hygiene kit, masker, plastik sampah, obat-obatan, dan ambulans dari Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan, KKP Banten, KKP Soekarno Hatta, KKP Tanjung Priok, serta KKP Bandung.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4982 seconds (0.1#10.140)