Pemerintah Dorong Agenda Pariwisata Berstandar Internasional

Rabu, 02 Januari 2019 - 15:04 WIB
Pemerintah Dorong Agenda Pariwisata Berstandar Internasional
Pemerintah Dorong Agenda Pariwisata Berstandar Internasional
A A A
TANGERANG - Pemerintah mendorong berbagai daerah agar menerapkan standar internasional secara ketat dalam menyiapkan agenda atau event pariwisata. Menteri Pariwisata Arief Yahya menekankan, penggunaan standar internasional misalnya menyangkut penunjukan kurator event, manajemen dan promosi terukur.“Event pariwisata perlu memiliki creative value, commercial value, communication value dan CEO commitment. Jadi persiapan harus benar-benar matang dilakukan sejak jauh-jauh hari sehingga penyajian CoE (Calendar of Event) menjadi contoh event lainnya,” ujar Arief saat menghadiri peluncuran CoENTB 2019 di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Sabtu (29/12).
Sekadar diketahui, dari 100 atraksi wisata terbaik Indonesia dalam CoE Wonderful 2019 yang diluncurkan akhir tahun lalu, ada 10 agenda masuk kategori Top 10 . Enam di antaranya adalah agenda rutin yang digelar di Pulau Jawa yakni Java Jazz Festival, Asia Afrika Festival, Banyuwangi Ethno Carnival, Karnaval Kemerdekaan, Boro budur Marathon, dan Jember Fashion Carnaval.

Dua agenda akan digelar di Bali yaitu Sanur Village Festival dan Pesta Kesenian Bali. Dua sisanya masing-masing Bintan Triathlon dan F8 Makassar 2019. CoE Wonderful 2019, kata Arief, merupakan prakarsa Presiden Joko Widodo yang mendambakan Indonesia memiliki beragam agenda pariwisata berkualitas dan berstandar internasional agar mampu menarik banyak wisatawan.

Tren berwisata kaum milenial saat ini yang sarat konten digital juga perlu di kelola dan dimanfaatkan agar efektif membantu promosi aneka destinasi dan agenda wisata. 100 agenda wisata terbaik Indonesia dalam CoE Wonderful 2019 telah menjalani kurasi ketat dengan standar event internasional.

Tim kurator yang terdiri atas enam orang memberi penilaian antara lain berdasarkan media value, cultural value, dan commercial value. Ketua Pelaksana CoE 2019 yang juga Staf Ahli Menteri Pariwisata Bidang Multi kultural Esthy Reko Astuti mengungkapkan, agenda pariwisata yang masuk dalam CoE Wonderful 2019 harus yang sudah dikenal secara umum.

“Selain itu, sudah diselenggarakan secara kontinyu tiga atau empat tahun berturut-turut serta memiliki pengaruh langsung kepada sosial ekonomi masyarakat. Event juga harus dapat meningkatkan media value terhadap imej daerah,” tegasnya.

Mantan Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar ini berharap semua agenda yang masuk CoE Wonderful 2019 digelar tepat waktu dan tidak ada perubahan tanggal pelaksanaan. Beberapa agenda yang pernah masuk CoE Wonderful terlempar dari daftar lantaran penyelenggaranya dinilai tidak konsisten seperti Lovely December di Tana Toraja.

Tahun ini pemerintah mematok target devisa dari sektor pariwisata sebesar Rp280 triliun. Angka ini naik 25% dari 2018 yang sebesar Rp223 triliun. Target kontribusi PDB nasional juga naik 0,25% atau menjadi 5,5% pada 2019. Saat ini, pariwisata ditarget sebagai penyedia lapangan kerja bagi 12,6 juta orang.

Lonely Planet dalam buku Best in Travel 2019 memasukkan Indonesia dalam 10 negara terbaik untuk dikunjungi yakni di peringkat 7. Indonesia menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang masuk daftar.

Negara kita juga masuk peringkat keempat di antara 25 destinasi top dunia bahkan nomor satu top destinasi di Asia versi Trip Advisor. Pemilihan prsiden dan pemilu legislatif serentak menjadi tantangan kepariwisataan Indonesia pada 2019 terkait isu keamanan dan stabilitas ekonomi.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6835 seconds (0.1#10.140)